arena ia rasa, 4 hari tak bersama sepedanya membuat nya rindu setengah mati untu
am tasnya. Ia merogoh tasnya mencari sebuah benda yang bias
saat menemukan
ngan gebre musik yang mellow. Karena baginya lagu yang bergen
mang kebetulan Kalu sangat ngefans ban
tu kau tul
a, yang be
k mungkin k
da, dia
nan yang terdengar, ia be
ang pergi,m
kau
kan b
i
nyi dengan sedikit m
inta mu bu
li pa
lagi kau u
ku relakan kamu dengan
i sekolah. Semua orang menatap Kalu den
dah tersulut emosi saat menyadari bahwa seseorang
rang tersebut, sampai pa
alu sembari mengusap kasar air matanya yang
ang bertanya padanya. Lalu maju beberapa langkah sembari menarik rambut Velin yang langsung me
rasakan kepalanya mulai memanas akib
Ganjen banget si Lo sama dia? Deketin dia seenaknya," bentak cewek besaat mendengar itu. Kalu merasa di fitnah. Ia saja
pa cowok yang Lo tempelin mulutnya? Lonte banget si?" Ucapnya yang kini
ang, Kalu mulai pusing, dan kini ia terduduk
h deket sama dia." ucapnya pelan namun terdengar berbarengan dengan
Menemukannya, namun dugaannya salah, cowok itu hanya menatapnya tanpa berniat men
nya terasa sesak. Dan Kalu memilih lari ke arah b
t mengejar Kalu. namun tidak
*
a memilih mengutak-ngatik handphonenya yang
ang letaknya lumayan dekat dengan sekolahnya setelah kejadiannya di sekolah pagi tadi. Gedung yang memiliki 1
ena di atas gedung itu, Kalu dapat melakukan h
iat diri sendiri aja miris" ucapnya sembari tersenyum pada senja, senyuman yang susah untuk di artikan.
, suaranya memang merdu. Buk
musiknya berjalan s
sahabat jadi cinta. Lalu Kalu mengi
dampar di
yang
juga ma
yang mungki
yang sul
batinku
ong aku j
u berubah
atiku mena
tersirat bu
ku terus be
us pancark
diri maki
kita
s yang tak
an berubah
atiku mena
tersirat bu
ku terus be
us pancark
ta kini ten
kita coba
aan untuk p
in sebuah
atiku mena
tersirat bu
ku terus be
us pancark
ta kini ten
kita coba
aan untuk p
in sebuah
ku terus be
us pancark
aan untuk p
in sebuah
Kalu merasa biasa-biasa saja. Mengingat kejadian di rumah yang slalu menjadi bahan kekerasan, Ka
lang-tulang Kalu yang sesekali menggesek-gesekkan telapa
g dengan masih menggunakan baju sekolahnya. kalu terkejut, bagaimana sahabatnya yaitu Bima tau kalau Kalu be
ni?" Suruh Bima yang hanya mend
sa ada yang aneh sebab di
l, Kita
en di sini. Anginnya enak" mohon Kal
dah terlebih dahulu menariknya untuk duduk
ngan di bawah sana yang terlihat begitu indah. Lampu-lampu jalan yang terang, lampu-lampu gedung yan
ima yang merasa di
eban gue di bawa angin gitu aja" Bima masih tak mengerti apa yang di
ba gak peduli sama gue. Gue ngerasa gak punya siapa-siapa" ucapnya pelan dan sedikit
t sama gue" ucap Kalu lagi namun kini ia memilih menatap Bim
ali pada pandangan sebelumnya yang berbeda deng
Lo Bim!" Lanjutnya dengan penuh penekanan, dan kini Kalu terisak. Bima di buat bungkam lagi. Hanya s
eluk Bima dengan erat seakan-akan takut kalau Bima menjauh lagi dari dirinya. Bima men
aksi bahwa diantara mereka takut akan sat
sepeda sama tas Lo uda
a si
rin ke Meira sama April kalo Lo udah di rumah. Kasian tadi mereka
u dengan senyuman ya
ng atau m
rah Lo
i salah paham padanya, Kalu tersenyum puas saat melihat tangannya di genggam
,tetapi aku yakin aku bisa memberikan
a An