/0/2693/coverbig.jpg?v=f2fd45238d30cdeaa3a2ec680e9db638)
Purple wanita panggilan berwajah cantik dan bertubuh seksi, kehidupan Purple sebagai wanita panggilan yang awalanya biasa saja berubah drastis saat dia menerima tawaran Gery lelaki tampan yang menjadi pelanggan setianya Bukan untuk menjadi kekasih palsu atau sejenisnya,Gery berniat menjebak Logan dengan meminta Purple menggoda sepupunya itu, Diantara kebenaran dan cinta Diantara kebohongan dan rasa takut kehilangan Segala yang awalnya mudah kini berubah menjadi sulit hanya karena sebuah permainan Cinta
POV Purple
Tring.....
Dering ponselku berbunyi ini sudah ke 5 kalinya dalam setengah jam sebenarnya apa sih yang membuat lelaki itu sibuk menelepon ku
"Halo..!! Aku sedang siap-siap bisakah kau sabar sebentar...!" Ucapku dengan nada kesal,
"Cepatlah baby...aku merindukanmu." Ucapnya dengan nada nakal tanpa dosa
"Simpan omong kosong mu dan matikan panggilan ini biarkan aku bersiap Gery, atau aku cancel saja ,kau cari wanita lain saja." Jawabku.
Siapa Gery? Dia adalah pelanggan ku, dan apa yang aku jual?
Aku menjual tubuhku,
Gery adalah lelaki tampan berusia mungkin 25 atau 26 entahlah dia pernah mengatakannya padaku namun aku tidak terlalu mengingatnya.
Gery bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan bernama LzT,
Jika kalian bertanya sifatnya,
Dia playboy dengan sikap yang terkadang sulit aku pahami tetapi aku tau dia seorang lelaki ambisius dan penuh rahasia.
***
Aku melangkah menuju kamar hotel yang telan Gery pesan seperti biasa lelaki itu selalu memesan Presidential Suit dengan nomor yang sama seperti yang biasa kami gunakan untuk bersenang-senang.
"Kenapa lama sekali baby." Ucapnya yang ternyata sudah menungguku di lorong pintu
"Aku harus bersiap kau kan pelanggan VIP." Jawabku sambil mengecup bibirnya sesaat dan melewatinya begitu saja
Jujur Gery sangatlah mempesona wajah dan tubuhnya bisa dikatakan sempurna beruntung wanita yang akan menjadi istrinya, mungkin? Jika di lihat dari sikap mesum dan playboy lelaki ini maka akan menderita sekali jika menjadi istrinya.
"Apa yang kau pikirkan." Ucapnya tepat di telingaku. Sial! Dia sengaja memancing gairahku entah mengapa lelaki ini tau betul titik kelemahan ku mungkin karena dia sudah menjadi pelanggan ku selama hampir 3 tahun
"Tidak ada,apa kau sudah membersihkan diri?"
"Tentu..." Jawabnya sambil merengkuh erat pinggulku dengan tangan kekarnya
"Apa ada masalah wajahmu terlihat lelah." Aku mengelus pipinya dapat kulihat sedikit warna gelap di bawah matanya
Bukan hanya Gery yang memahami ku tapi seiring waktu aku pun tanpa sadar juga memahaminya beberapa detail tentang lelaki itu yang tanpa sadar aku ketahui .
Tidak ada jawaban lelaki itu hanya langsung melumat bibirku dengan perlahan lumatan itu semakin dalam dan menuntut membuatku hanya pasrah menerima segala yang ia lakukan
"Mengapa tidak ada yang mengerti aku seperti dirimu." Ucapnya sesaat setelah merebahkan tubuhku di kasur
Raut mata lelaki itu meredup seolah banyak hal telah terjadi.
"Ada apa? Apa seseorang menyulitkna mu," entah mengapa aku harus peduli dengan apa yang terjadi padanya terkadang aku pun tidak mengerti.
"Aku lelah, aku muak dengan semuanya." Jawab lelaki itu sambil merebahkan kepalanya dia atas dada ku,
Aku memeluk Gery dan mengusap rambut lelaki itu perlahan, aku cukup sadar siapa diriku aku hanya seorang jalang yang ia sewa tapi jujur aku selalu tidak tega melihat tatapan sendu lelaki ini.
"Aku ada di sini...aku akan membantumu melupakan semuanya, aku akan membuatmu lelah hingga kau tidak mempunyai tenaga memikirkan hal lain." Aku menarik wajah Gery mendekat dan membisikan kata-kata sensual pada lelaki itu dapat ku liat kini raut wajahnya menghangat tatapannya mulai berkabut sambil menatap tubuhku yang sudah setengah telanjang
"Kau selalu bisa membuatku tenang..itulah kenapa aku tidak bisa berpaling darimu." Ucap Gery sambil memberikan sentuhan-sentuhan mengairahkan pada setiap inci tubuhku, Gery selalu bisa membuatku merasa nyaman berbeda dengan yang lain yang memperlakukanku seperti alat, Gery selalu melakukannya dengan penuh gairah walau saat sudah lepas kendali lelaki itu bisa sangat ganas dan panas
"Ger...." Desahku saat beberapa kecupan basah terasa menghangatkan perut dan pinggulku
Lelaki itu membalikan posisi membuatku kini berada di atas miliknya yang sudah mengeras
" give me a kiss baby." Ucapnya yang membuatku langsung menyambar bibir seksi lelaki itu, aku menciumnya dalam sembari meraba dadanya yang bidang,
"Do it now," bisiknya dengan nada berat yang membuat sekujur tubuhku meremang, ku gigit pelan bibirnya sesaat sebelum aku melakukan apa yang ia inginkan
Tatapan Gery tajam yang berarti lelaki itu sudah berada pada gairah yang tinggi
" Now baby." Ucapnya
"Ohh...shit,kau yang terbaik Rachel." Aku tersenyum mendengar racauan kenikmatan lelaki itu, melihat wajah tampannya yang penuh peluh membuatku semakin semangat untuk segera membawanya ke dalam puncak kenikmatan.
POV off
***
Tring...
Dering ponsel Gery berbunyi membuat dua orang yang sedang tertidur lelap itu mulai menjerap
"Halo," ucap Gery dengan suara parau khas orang bangun tidur
"Halo pak, saya di beri tahu kalau Presdir akan datang hari ini."
"Hari ini? Bukannya dia akan datang lusa?"
"Saya juga tidak tau pak, beliau mengganti jadwal kedatangannya tiba-tiba,"
Gery meremas rambutnya si brengsek itu selalu saja melakukan sesuatu sesuka hatinya
"Baiklah aku akan ke sana dalam 1 jam." Jawab Gery sabelum mengakhiri panggilan nya
Tatapan Gery beralih pada kasur yang sudah kosong sayup terdengar suara gemericik shower dari kamar mandi, Gery melangkah perlahan menuju kamar mandi yang kemudian membuatnya kembali bergairah karena mendapati Rachel sedang mandi dengan tubuh polosnya yang menggoda
Rachel? Ya dibanding memanggilnya Purple Gery lebih senang memanggil wanita itu dengan nama aslinya yaitu Rachel
"Kenapa tidak mengunggu ku," tanya Gery yang langsung bergabung bersama Rachel
"Ku pikir kau masih menjawab telepon." Jawab Rachel
Gery melingkarkan tangannya di erut ramping Rachel terkadang tangan lelaki itu nakal menyentuh beberapa area sensitif wanita itu
" Bisa kah kau beri aku Morning seks.," Tanya Gery
"Kita sudah lakukan seks beberapa kali tadi malam apa kau belum puas..dasar pria mesum." Ucap Rachel yang tidak memperdulikan ucapan Gery dan hanya asik melanjutkan kegiatan mandinya
"Aku tidak pernah puas jika denganmu,ayolah baby." Ucap Gery memelas..
" Maaf Tuan Gery jam kerja saya sudah habis." Jawab Rachel acuh
Toh memang benar lelaki itu hanya menyewanya untuk satu malam
"Apa aku pernah meminta sesuatu dengan gratis." Cela Gery
"Beri aku itu baby, maka aku akan memberimu pagi yang indah dan bayaran yang setimpal."
Rachel terkejut saat Gery menarik rambutnya hingga membuat kepalanya mendongak, Gery melumat kasar bibir Rachel bahkan sesekali menggigit
"Ahh...Ger," desah Rachel saat merasakan tangan lelaki itu bergelayar di tubuhnya dan tanpa peringatan. Lelaki itu melakukan penyatuan merek
" Ah...Ger, aku belum siap." Pekik Rachel namun hanya diabaikan oleh Gery lelaki itu hanya fokus pada ritme pinggulnya tanpa memperdulikan rintihan Rachel
Ini lah Gery yang Rachel maksud, terkadang lelaki ini berubah dan kasar tanpa dia pernah mengerti penyebabnya apa
"Ah..." Desahku saat pelepasan kami berdua cukup melelahkan bagi Rachel melakukan seks dengan posisi seperti itu
Gery memeluk Rachel erat sebelum merubah posisi mereka dan mendudukkan wanita itu di pangkuannya
Deru nafas mereka bersahut-sahutan akibat permainan panas yang barusan mereka lakukan
"Aku harus pergi...." Ucap Rachel yang berniat bangun namun tangan kekar Gery menahan tubuh wanita itu
Gery menyandarkan kepalanya di ceruk leher Rachel seolah itu mampu memenangkan pikirannya
"Tapi aku harus."
"Sebentar...sebentar saja kumohon aku butuh pelukanmu." Ucap Gery dengan nada sendu di sisi lain Rachel tidak mampu menolak permintaan Gery, Mengapa? Wanita itupun tidak mengerti
***
Selamat membaca, jangan lupa vote dan tinggalkan jejak ....
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Aku bingung dengan situasi yang menimpaku saat ini, Dimana kakak iparku mengekangku layaknya seorang kekasih. Bahkan perhatian yang diberikan padaku-pun jauh melebihi perhatiannya pada istrinya. Ternyata dibalik itu semua, ada sebuah misteri yang aku sendiri bingung harus mempercayai atau tidak.
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...