/0/3161/coverbig.jpg?v=ea384c5fcf68be5f79ceb1abf800f51a)
Zayn Abidzar seorang siswa menengah atas yang sebentar lagi menghadapi ujian kelulusan. Dia berasal dari keluarga broken home. Di sekolah dia termasuk salah satu murid yang urakan dan seenaknya. Evelyn Green yang biasa di panggil Elyn merupakan seorang guru wanita muda yang baru setahun mengajar di sekolah Zayn. Tanpa sengaja keduanya bertemu di luar lingkungan sekolah. Dari kejadian itu mereka saling berbagi rasa sakit, rasa yang Zayn rasakan ketika dikhianati oleh sahabat dan pacarnya. Lambat laun mereka saling terbuka dan saling menyukai. Bagaimana kelanjutan kisah cinta beda usia antara murid dengan guru itu? Mereka merahasiakan hubungan yang terjalin selama ini. Akankah ada guru ataupun murid yang tahu tentang hubungan mereka? Bagaimana mereka menyikapi perasaan cinta yang sudah tumbuh dalam hati?
Disebuah kamar hotel, Zayn berbaring dengan seorang gadis muda. Usia mereka tak jauh berbeda.
"Alice, selamat ulang tahun!" tiba-tiba saja ia membawa sebuah goodie bag yang sebelumnya sudah diletakkan di nakas.
"Kamu masih ingat hari ultahku?" Gadis itu bersemangat.
Alice membuka isi dari goodie bag. Ia terbelalak tak percaya.
"Eh, ini kan tas yang kulihat pas kencan kita waktu itu," ucapnya sungguh senang.
"Kamu bilang tasnya manis kan? Jadi aku membeli hadiah itu untuk ultahmu," sahut Zayn tersenyum melihat pacar tersayangnya.
"Tapi kan harganya mahal, gak apa-apa nih? Kalau gak salah lihat harganya hampir lima juta," Alice mengingat.
"Kalau cuma segini sih kecil," Zayn tertawa lebar.
"Zayn, terimakasih banyak ya!" Alice tak sanggup berkata-kata.
"Oh iya ada lagi kejutan untukmu," Zayn mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya.
"Tadaaaa....aku sudah berhasil mendapatkan SIM lho. Lain kali kita bisa naik mobil," ucapnya bersemangat.
"Wah... Zayn. Aku makin menyukaimu," sahut Alice memeluk erat tubuh pria didepannya.
"Sebenarnya sudah dua Minggu ini aku bekerja sambilan mati-matian untuk ngedapetin semua ini," batin Zayn bangga telah membuat pacarnya senang.
Zayn dan Alice adalah murid dari sekolah yang sama. Mereka masih belajar di bangku SMA. Tahun ini merupakan tahun terakhir mereka di sekolahnya. Alice dan Zayn berpacaran dalam waktu sebulanan ini.
*****
"Oi Zayn, kamu gak lupa sesuatu kan?" Tanya teman satu genknya.
"Apa sih kalian ini," gerutu Zayn.
"Itu lho kencan massal sama cewek-cewek dari sekolah sebelah," ucap temannya.
"Pilih yang manis-manis aja Zayn!" seru teman satunya.
"Rendi, Tommy. Kalian ini cewek mulu isi kepalanya." Zayn mulai malas meladeni mereka.
Saat itu masih jam istirahat. Jadi mereka asyik mengobrol.
"Sepertinya aku tidak bisa ikutan kencan massal itu deh," cengir Zayn.
"Hah... serius? kalau begitu percuma aja dong," sahut Rendi.
"Aku gak mungkin ikut bersama kalian kan?" tanya Zayn.
"Ah iya, sekarang kamu sudah punya Alice. Hebat juga kamu bisa berkencan dengan cewek tercantik di sekolah kita ini. Kalian lagi mesra-mesranya kan?" tanya Tommy.
"Mesra-mesranya apaan?" Zayn bersemu merah.
"Tapi emang iya sih, kayaknya ia beda dari cewek-cewekku yang dulu," Zayn menerawang jauh.
Ia ingat kalau Alice selalu menemaninya makan siang. "Ya, walaupun sering terlambat setidaknya Alice berusaha untuk menemani aku," batinnya.
Tiba-tiba Zayn berdiri dan meninggalkan teman satu genknya.
Tommy yang melihatnya seolah malas dan tersenyum kecut. Ada raut wajah yang tak bisa diartikan oleh orang lain.
"Dasar tuh anak, kita malah di tinggal," kesal Rendi.
"Sudahlah, biarkan saja dia! Paling mau ke kelasnya Alice," tebak Tommy.
"Alice, aku percaya padamu. Aku yakin dengan hubungan kita ini," batinnya.
Bel berbunyi, mereka semua berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing.
Zayn masih memikirkan Alice. Ia tak bisa fokus pada pelajarannya di depan.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Murid-murid berceloteh riang. Mereka berhamburan keluar kelas.
Seperti biasa, Zayn menyusul ke kelas Alice. Tapi ia lupa kalau pelajaran terakhir Alice adalah olahraga. Jadi, ia pergi ke ruang ganti perempuan.
"Ruang ganti ceweknya berisik sekali sih," gerutunya.
Zayn tidak jadi mengetuk pintu itu. Ia mendengar mereka menyebut namanya.
"Beneran kamu cuma main-main dengan Zayn? dasar cewek iblis," suara gadis lain yang tidak Zayn kenal.
"Hei, aku kan gak minta dibeliin tas itu. Dia yang beliin sendiri lho," sahut Alice.
Zayn masih menguping pembicaraan mereka.
"Benarkan itu suara Alice?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Tapi kamu tidur dengannya kan?" tanya suara gadis lainnya.
"Iya juga sih, abisnya enak. Jadi ketagihan deh," Alice tersenyum lebar.
Zayn mengintip lewat celah pintu. Ia melihat mereka. Dan benar saja, Alice dan kawan-kawan satu genknya masih disana.
"Kasian juga sih si Zayn. Padahal kamu kan udah punya pacar beneran." Ucap gadis satunya.
"Zayn Abidzar, sungguh malang nasibmu!" sahut gadis lainnya.
Alice hanya tersenyum meremehkan. Zayn yang melihat itu semua jadi muak dengan kelakuan Alice. Dalam hati muncul keraguan.
"Benarkah itu? kamu pasti bohong kan Al," batin Zayn masih meragukannya.
Ia mengambil smartphone miliknya dan melihat sebuah nama.
Dengan satu kali klik, nama Alice sudah dihapus.
Zayn menerawang, mengingat kenangan indahnya bersama Alice selama sebulan ini. Ia berjalan sempoyongan seperti orang yang kehilangan keseimbangan.
Seminggu kemudian
Disebuah kelas.
Seorang guru muda membagikan hasil ujian uji coba muridnya. Ia memanggil nama-nama murid dikelas itu.
"Zayn, Zayn Abidzar!" pekik wanita muda itu.
Ada beberapa muridnya yang menahan tawanya ketika ia memanggil Zayn. Sementara yang ia panggil tertidur pulas di bangkunya.
"Astaga ini anak ternyata tidur. Hey Zayn bangun!" guru itu memukul meja Zayn.
Zayn terperanjat karena gurunya sudah berada di depannya dengan kondisi tangan yang bersedekap dan raut wajah yang garang.
"Kamu ini, mesti Ibu panggil berapa kali baru kamu mau dengar?" gerutunya.
Zayn mengambil kertas hasil ujiannya. Ia mengacuhkan gurunya.
"Anak jaman sekarang memang kurang ajar," batin Evelyn kesal.
Bel istirahat berbunyi. Semua murid keluar dari dalam kelas. Zayn yang mengantuk keluar paling akhir.
"Zayn Abidzar," panggil Elyn.
"Ada apa lagi sih Bu? sekarang waktu saya untuk beristirahat," keluhnya.
"Akhir-akhir ini kamu kenapa sih? sering bengong pas pelajaran.
Kalau mau diterima di Universitas, kamu harus lebih giat belajarnya!" Evelyn menasehati Zayn.
"Nih! perbaiki ya! hari Jumat harus sudah Ibu terima, mengerti?" Ia menyerahkan lembaran soal tambahan untuk Zayn.
"Berisik," lirih Zayn.
"Eh, apa yang kamu bilang?" Evelyn mulai meradang.
"Kubilang berisik! siapa yang mau masuk Universitas?" Zayn mengambil kertas itu dan mengepalnya. Ia berjalan pergi meninggalkan gurunya.
"Huh, aku tak menyangka murid disekolah ini tabiatnya aneh-aneh," keluhnya.
Tommy mengikuti Zayn yang menjauh dari ruang kelasnya. Ia melihat Zayn dan gurunya telah meributkan sesuatu.
"Zayn, tunggu aku!" ia setengah berlari.
"Tommy," Zayn menoleh kearahnya.
Mereka berdua pergi ke atap sekolah. Mereka menyalakan rokoknya dan menghisapnya dalam. Begitulah kelakuan mereka di sekolah.
"Sebentar lagi liburan tengah semester terakhir kita di sekolah nih," Tommy memulai pembicaraan.
"Iya, memangnya kenapa?" Zayn seakan tak peduli.
Tiba-tiba saja Tommy berbicara diluar topiknya tadi.
"Kenapa? kamu nyesel ya udah mutusin Alice?" Tommy mengungkit.
"Bukan begitu," Zayn tak melanjutkan ucapannya.
"Ceritain saja sama aku! kita kan teman," ucap Tommy.
"Oh iya, hari ini kita ke Pub Brown yuk! Ada segunung cewek yang nungguin kamu disana!" Tommy mengedipkan matanya.
"Kamu bisanya hanya mengajakku ke tempat seperti itu," Zayn tersenyum kecut.
"Ayolah Zayn! mumpung kita masih muda," Tommy tertawa renyah.
Zayn hanya mengangguk saja. Ia membuang puntung rokok ke sembarang arah dan menginjaknya.
Mereka berdua kembali kedalam kelas karena bel sudah berbunyi.
Kehadiran seorang pria asing yang dia tolong, membuat hidup Mawar lebih berarti. Walaupun dia sudah bersuami, hidupnya tidak pernah merasakan kebahagiaan karena perjodohan yang terpaksa dia iyakan untuk menolong ayahnya terbebas dari jeratan utang. Bagaimana kisah kehidupan Mawar selanjutnya?
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.