/0/3410/coverbig.jpg?v=bcc55c149c6591a446f26579c6d43c92)
Laili tidak pernah bermimpi untuk menikah di usia sangat muda, tetapi saat ini seorang pria dengan rambut yang mulai memutih, yang biasa ia panggil 'Tuan' kini sudah resmi menikahinya secara agama.
Laili tidak pernah bermimpi untuk menikah di usia sangat muda, tetapi saat ini seorang pria dengan rambut yang mulai memutih, yang biasa ia panggil 'Tuan' kini sudah resmi menikahinya secara agama.
"Teh Laili! Kaus kaki Doni ke mana nih yang warna hitam?" teriak Doni, si sulung yang berusia tiga belas tahun pada Laili, pembantu rumah tangganya yang sedang sibuk memasak nasi goreng di dapur.
"Udah, sana gih! Cariin kaus kaki Doni," titah ibunya yang juga ART di rumah keluarga Arya Jovan dan Ririn Anastasia.
Laili mengangguk. Lalu dengan setengah berlari naik ke lantai dua. "Iya, sebentar Teteh carikan!" sahutnya dengan sedikit berteriak.
"Laili, obat nyonya yang harus diminum pagi hari sudah kamu berikan?" suara bariton berat membuat langkah Laili berhenti, lalu menoleh pada majikannya yang bernama Arya Jovan, suami dari Ibu Ririn Anastasia.
"Belum, Tuan. Sebentar lagi, saya mau cari kaus..."
"Teeh, cepaaat!" teriak Doni semakin kencang dari kamarnya.
"Permisi, Tuan," pamit Laili, lalu berlari masuk ke dalam kamar Doni.
Ternyata, kaus kaki yang diminta oleh Doni sudah ia masukkan ke dalam tas tadi malam. Pantas saja mencari hingga sepuluh menit tidak ketemu. Wajah Laili memucat saat Doni mulai marah-marah karena kaus kakinya tidak ditemukan.
"Maaf, Teh. Ternyata ada di dalam tas," ujar Doni sambil menyeringai.
"Teteh...tolong kuncirin rambut Anes!" suara anak kecil berusia enam tahun, memanggil Laili untuk meminta dirapikan rambutnya. Dengan tersenyum, Laili menghampiri gadis kecil itu, lalu membantunya mengikat rambut.
"Mau dikepang seperti teteh," pintanya menunjuk rambut Laili yang selalu saja dikepang dua.
"Tidak bisa, Anes sayang. Rambut Anes masih kurang panjang untuk dikepang. Nanti ya kalau sudah lebih panjang," terang Laili dengan lemah lembut.
"Ya sudah." Gadis kecil itu pun menurut.
"Laili, tolong buatkan susu Dira!" teriak Bu Ririm dari kamarnya.
Dira, bayi berusia sepuluh bulan yang sangat lucu dan menggemaskan. Laili begitu betah berlama-lama bila bermain bersama bayi gembul itu. Jika semua minta tolong padanya, lalu ke mana ibu mereka, sang Nyonya rumah?. Bu Ririn mengalami lumpuh permanen sesaat setelah melahirkan bayi Dira, sepuluh bulan lalu. Sehingga untuk mengurus rumah tangganya, ia mempekerjakan Bu Laila dan juga puterinya Laili.
"Laili, cepat! Dira nangis ini!" seri suara Bu Ririn lagi, menyadarkan Laili dari lamunnya.
"Ah, iya Nyonya."
Semua ia lakukan dengan semangat penuh dan suka cita. Karena apa? Karena keluarga Bu Ririn sudah mau membiayai sekolahnya hingga ia hampir lulus SMA satu bulan lagi. Laili dan ibunya, tentu saja tidak bisa membalas kebaikan keluarga Bu Ririn, selain dengan bekerja sebaik-baiknya.
****
Laili mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi menuju sekolah. Keringat mengucur deras membasahi baju seragam putih abunya. Tak pernah ia pedulikan penampilannya seperti teman-teman sekolah seusianya. Hanya mengenakan ransel besar milik Tuan Arya yang sudah tidak terpakai, serta rambut yang selalu saja dikepang dua. Tidak mengenakan jam tangan ataupun aksesoris yang lain. Ia berpenampilan apa adanya.
Senyumnya terbit tatkala berpapasan dengan Danu, teman sekolahnya yang sudah setahun ini menjadi pacarnya. Meskipun tidak pernah berkencan seperti teman-teman lainnya, tetapi hubungan mereka tetap baik.
"Hai, Danu," sapa Laili dengan senyum manisnya. Laili segera memarkirkan sepeda lipat milik Doni, anak majikannya yang selalu di pakai ke sekolah. Danu tidak menjawab, hanya tersenyum tipis saja. Laili terheran, kenapa Danu berwajah masam? Apa mungkin ada masalah di rumahnya? Laili bermonolog. Memperhatikan Danu yang berjalan lebih dulu menuju kelas, meninggalkan dirinya yang masih tergugu di parkiran.
Laili merapikan baju, poni, berikut membetulkan letak tas ranselnya. Kemudian berjalan penuh semangat masuk ke dalam kelas.
Dua jam pelajaran sudah berlangsung, sebenarnya hanya tinggal penyampaian materi yang tertinggal saja, karena minggu depan mereka sudah melaksanakan Ujian Nasional. Laili menoleh ke belakang, tempat Danu duduk bersama Faisal, teman sebangkunya. Pacarnya itu berwajah murung dan tanpa bicara sedikit pun padanya.
Laili menghela nafas panjang, lalu kembali memperhatikan penjelasan dari guru. Saat jam istrirahat tiba, seperti biasa, Laili membawakan bekal untuk Danu. Kakinya ringan melangkah ke kantin, karena saat jam istirahat seperti ini, mereka selalu makan bekal berdua di kantin.
"Danu, kamu sakit ya?" tanya Laili kini sudah duduk di samping Danu. Tangan kanannya menyerahkan kotak bekal pada Danu sambil tersenyum pada angin, karena Danu tidak sedikit pun menoleh padanya.
"Hari ini, ibu masak ayam goreng rempah. Enak deh, ayo makan!" Laili membukakan bekal makan untuk Danu.
Prraaak!
Danu menghempas kotak bekal pemberian Laili, membuat gadis itu tersentak kaget. Semua orang yang berada di dekat mereka juga ikut memperhatikan kotak bekal yang telah berhamburan isinya di lantai kantin.
"A-ada apa, Nu?'" tanya Laili dengan tergagap. Air matanya sudah turun dengan deras membasahi kedua pipinya.
"Aku bosan dengan kamu, Laili. Mulai hari ini kita putus!" Danu menghentakkan kursi kantin di depan Laili, lalu meninggalkannya. Gadis itu masih menangis sedih, butiran nasi yang berserakan membuat hatinya sakit. Ayam goreng rempah yang sangat enak itu, terlihat mengenaskan berada di bawah kolong meja kantin. Dengan kaki gemetar, ia mengambil sapu yang tak jauh dari mejanya. Tangannya yang juga gemetar, memungut satu per satu benda yang teronggok lantai. Mulai dari kotak bekal, tutup kotaknya, serta ayam goreng yang telah kotor.
Semua mata memandang Laili dengan iba, tetapi ada juga yang cuek saja.
"Laili, ada apa?" Suci teman sebangku Laili menghampiri Laili di kantin. Betapa kagetnya ia, saat melihat Laili menangis dengan kotak bekal yang ia pegang sambil bergetar.
"Danu memutuskan hubungan kami," lirih Laili begitu sedih.
"Ya Allah, emangnya kenapa?" tanya Suci. Laili menggeleng tidak tahu. Lalu melanjutkan kegiatan menyapu membersihkan remah nasi di lantai kantin.
Air matanya susah sekali diajak berhenti, bahkan hingga jam pelajaran berakhir di pukul dua siang. Tidak berani kepalanya menoleh ke bangku belakang, hatinya begitu sakit saat ini.
"Kamu bisa pulang dalam keadaan sedih begini?" tanya Suci saat mengantar Laili ke parkiran sepeda.
"Bisa, hiks... Aku ga papa , kok. Terimakasih Suci, aku pulang dulu ya," Laili mencoba tersenyum pada sahabatnya Suci. Lalu mulai mengayuh sepeda menuju rumah majikannya.
Dada Laili berdebar kencang, ia begitu sakit hati dan terpukul bila mengingat perlakuan Danu padanya di kantin tadi. Apa yang salah dengan dirinya? Bukannya dia menyukai Danu, begitu juga Danu. Ia setiap hari membawakan makanan untuk pacar ABGnya itu, bahkan ia juga membantu Danu mengerjakan PR. Apa yang salah dengan semua yang ia lakukan?
Air matanya tak kunjung berhenti saat ia sampai di rumah majikannya. Sudah ada Tuan Arya dan beberapa orang di dalam rumah majikannya dengan bendera kuning yang menempel di pagar rumah. Dada Laili semakin berdebar, apakah Nyonya Ririn? Ya Allah. Dengan wajah pucat, Laili mengayuh sepedanya memasuki pekarang rumah majikannya.
"Ya Allah, Laili. Untung kamu sudah pulang," ujar Tuan Alam, adik dari Tuan Arya.
"Ini ada apa, Tuan?" tanya Laili bingung.
"Laili, maaf. Bu Laila kena serangan jantung dan.."
"Apa?!"
****
Dewasa (21+) Sekuel 'Kepincut Janda Tetangga' Dalam setahun, Satria sudah menikah sebanyak tujuh kali dengan tujuh gadis yang berbeda. Namun, mereka semua meminta cerai dari Satria karena tidak sanggup melayani kemampuan pria itu di ranjang, sehari sebanyak tujuh kali. Apakah ada yang salah dengan Satria? Apa ini berkaitan dengan obat yang pernah diberikan almarhum kakeknya semasa ia sekolah?
Elang terpaksa menikahi Huri demi melunasi utang ibunya pada orang tua Huri. Padahal Elang berstatus suami dari Kiya. Berhasilkah Elang menjalani perannya sebagai suami yang memiliki dua istri?
Devit adalah seorang dosen yang akan segera menikahi mahasiswinya, tetapi saat ia terpaksa mengontrak di rumah petakan, Devit malah bertemu dan jatuh hati dengan seorang janda muda bernama Juwi. Bagaimanakah dengan rencana pernikahan Devit? Baca langsung keseruan mereka yuk!
Sequel dari novel 'Enam Tahun Tanpa Malam Pertama' Dosa masa lalu orang tua, kini berbalik menimpa dirinya. Ditinggalkan di hari pernikahan oleh sang Kekasih, tetapi malah menikah dengan anak dari musuh besar kedua orang tuanya. Pernikahan seperti apa yang akan ia jalani?
Amin yang berprofesi sebagai seorang montir, tengah naksir berat sama seorang gadis belia dan terobsesi untuk mendapatkan perawan ting-ting. Namun apalah daya, bukan sang Gadis yang mendekat, tetapi para janda yang berlomba mendapatkan perhatian Amin.
Tara tak pernah bermimpi menjadi istri kedua dari sahabat almarhum suaminya. Namun semua sudah terjadi dan Tara terlibat dalam hubungan rumah tangga yang rumit. Mampukah ia menjalani peran sebagai istri kedua atau akhirnya ia menyerah?
Selama dua tahun, Ashton telah mencurahkan hatinya ke dalam pernikahannya, tetapi hati Emalee tetap dingin. Terlepas dari dedikasinya, Emalee memberinya surat cerai. Dia dengan blak-blakan menyatakan bahwa dia tidak bisa tetap menikah dengan seorang pria yang kekayaan bersihnya kurang dari dua miliar rupiah. Ashton menandatangani surat cerai, menutup satu bab hidupnya dan melangkah ke awal yang baru. Kemudian, Ashton mengungkapkan identitas rahasianya: maestro musik, ahli medis, dan master seni bela diri, masing-masing persona cukup mengesankan untuk mengejutkan dunia. Saat kemampuan sejati Ashton terungkap, Emalee diliputi penyesalan yang mendalam.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
18+ "Pak Bapak jangan galak-galak kenapa? nanti gantengnya luntur loh!" ucap Anggun dengan santainya kepada guru BK di hadapannya tersebut. "Nggak papa luntur wong saya udah punya calon istri kok," balas Arjuna dengan tatapan tak terbaca. "Hahahaha... Bapak ngigau deh! Selama dua tahun ke luar masuk ruangan Bapak, nggak ada tuh satu pun guru yang bilang Bapak udah punya calon istri," cibir Anggun tak percaya dengan ucapan guru BK yang berjuluk malaikat pencatat amal tersebut. "Jadi penasaran, siapa Pak?" Kembali Anggun melayangkan pertanyaan. Sejujurnya Anggun sengaja ingin mengalihkan fokus Arjuna yang sejak satu jam lalu tanpa henti memberikan tausiyah padanya. "Ya siswi yang paling sering masuk ruangan saya."
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Agnesia Putri Hutama, aktris cantik papan atas yang terpaksa harus meninggalkan karirnya untuk sementara demi menyelesaikan studi sarjananya. Dalam proses menyelesaikan masa studinya, takdir membuat Agnes melibatkan diri dengan seorang dosen muda tampan yang sangat membenci profesinya, Kevin. Lalu, bagaimana jadinya jika karena suatu keadaan, mereka harus hidup dalam satu atap dan tinggal bersama?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
© 2018-now Bakisah
TOP