/0/3957/coverbig.jpg?v=fd33d41740566c75264a79e788da8759)
Zanna Kirania sudah paham konsekuensi saat memutuskan menikah dengan seorang prajurit. Tiga bulan setelah pernikahannya Adiyasa ditugaskan ke sebuah pulau kecil di ujung utara indonesia, Pulau Natuna yang berseberangan dengan pulau Batam. Zanna yang masih tinggal di Bandung terpaksa menjalani LDR dengan segala permasalahannya. Dua tahun setelah menjalani LDR, Adiyasa memboyong Zanna tinggal bersama di sebuah mess sederhana. Kehidupan sosialita Zanna pun terhenti. saat harus tinggal di pulau yang masih minim fasilitas. Mampukah Zanna menjadi istri seorang prajurit yang kuat dengan berbagai ujian?
Zanna Kirania seorang pramugari di sebuah maskapai milik negara yang akhirnya memutuskan berhenti dan menikah dengan seorang prajurit berpangkat letnan satu bernama Adiyasa.
Perbedaan usia yang terpaut cukup jauh, tak menyurutkan langkah Zanna untuk menikahi sang prajurit. Meski di awal Ibu Zanna kurang menyetujui karena perbedaan usia dan pekerjaan yang penuh resiko, tak menyurutkan langkahnya. Akhirnya, restu sang ibu didapat Zanna dan Adiyasa.
Layaknya pernikahan militer, Zanna harus mempersiapkan segala persyaratan administrasi juga beberapa proses yang harus dijalaninya saat memutuskan menikah dengan seorang prajurit. Tak biasa dan cukup merepotkan baginya, tetapi demi menyandang Nyonya Adiyasa, ia pun rela berjibaku dengan segala kerepotannya.
Hari itu, Adiyasa dan Zanna pun menyelesaikan proses akhir untuk menikahi sang prajurit. Lelah, tapi senyum bahagia itu terpancar. Saat hendak pulang, Zanna mendapatkan telepon dari sang ibunda.
"Bu, ibu tenang dulu. Ada apa?" Zanna mencoba menenangkan sang ibu yang panik di ujung telepon.
"Ayah kamu, Zanna ... dia kena serangan jantung, kamu bisa pulang, Nak?" tanya sang ibu menahan tangisnya.
"Zanna usahakan segera pulang, Bu," jawab Zanna menenangkan.
Setelah sambungan telepon terputus, Zanna pun terdiam. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Pulang ke Bandung?Bagaimana dengan persiapan pernikahannya?Dilema kembali menghampiri Zanna.
"Kenapa, Sayang?"
"Mas, Ayah masuk ICU kena serangan jantung. Gimana nih?"
"Innalillahi ... kita berangkat sekarang!" Adi pun langsung melaju membawa mobilnya menuju sebuah rumah sakit besar di Bandung.
-----
Setelah menempuh perjalanan panjang hampir 4 jam, Zanna dan Adiyasa pun sampai di rumah sakit. Zanna pun bergegas masuk menuju ruang ICU. saat sedang mencari, Zanna melihat sang Ibu keluar dari sebuah ruangan. Ternyata sang Ayah sudah dipindah ke ruangan perawatan.
"Bu, Ayah gimana?" tanya Zanna yang panik.
"Masuklah. Ayahmu sedang istirahat. Adi ke mana?" Ibu bertanya keberadaan calon menantunya itu.
"Ada di parkiran, tadi Zanna lebih dulu masuk."
Tak lama, Adiyasa pun datang dan ikut masuk ke dalam ruangan.
"Yah, Ayah kenapa sakit?" zanna mengenggam tangan sang Ayah erat.
"Maaf Ayah merepotkanmu ya, Nak." Ayah berusaha berbicara dengan suara parau.
"Enggak, Yah. Aku sama Mas Adi tidak merasa direpotkan. Yang penting Ayah sehat dan menyaksikan pernikahan kami," ujar Zanna berusaha tegar di depan sang Ayah.
"Iya, Yah, Ayah kan mau jadi wali di pernikahan kami nanti." Adi pun mengenggam tangan sang Ayah mertua memberi dukungan.
Ayah Zanna terdiam. Netranya menerawang, entah apa yang sedang dipikirkannya hingga beberapa detik kemudian, sang Ayah merasakan sesak yang hebat.
Semua sempat panik, dokter jaga dan perawat pun datang memeriksa. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Ayah Zanna pun kembali stabil.
Karena kondisi sang Ayah yang tidak stabil, dokter meminta agar tidak banyak orang di dalam untuk menunggu.
Sang Ibu pun akhirnya memilih keluar, begitupun dengan Adi-panggilan Adiyasa- tetapi dicegah Ayah Zanna.
"Di, Ayah mau bicara sama kalian berdua."
"Iya, Yah."
"Zanna adalah putri tunggalku. Dia segalanya bagiku. Waktuku mungkin tak lama lagi, aku takut jika tak sempat menyaksikan pernikahan kalian.
Ayah harap, kalian mau menikah secepatnya. Anggaplah ini permintaan Ayah yang terakhir." Ayah Zanna semakin melemah, ia seperti kehilangan semangat untuk sembuh.
Adi dan Zanna saling menatap. Mereka tak bicara, hanya netra mereka saling bertatapan dan dengan pemikiran masing-masing.
Suara Ayah yang melemah, desakan sang Ayah yang dikejar waktu, membuat Adi akhirnya mengambil sebuah keputusan besar. Ya, keputusan yang harus diambilnya, demi sang Ayah dapat menyaksikan pernikahan mereka.
"Yah, besok, Adi akan menikahi Zanna. Insya Allah, kami menikah siri dulu di depan Ayah. Jika semua proses beres, kami akan menikah resmi." Adi berusaha tersenyum dan mengenggam erat tangan Ayah Zanna.
Zanna hanya tersenyum, dalam hatinya ia bertanya, apakah pilihan ini sudah tepat? Tetapi melihat kondisi Ayah yang semakin lemah, ia takut tak dapat mewujudkan impian sang Ayah.
"Terima kasih, Nak."
Zanna pun memeluk dan mencium sang Ayah yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Karena pengaruh obat, sang Ayah pun tertidur. Zanna dan Adi pun memilih menunggu di luar.
Adi pun memutuskan menyiapkan segala persiapan pernikahan sirinya esok hari. Langkah ini terpaksa diambil agar Ayah Zanna bisa bahagia di sisa akhir hidupnya. Sedangkan Zanna memilih menemani sang Ibu.
------
Hari ini, Zanna dan Adi akan menikah siri ditempat ini. Ruangan yang tak terlalu besar berdinding putih. Di tempat inilah sang Ayah terbaring lemah menyaksikan pernikahan putri tunggalnya.
SAH!
Alhamdulillah, meski hanya dihadiri kedua orang tua mereka dan dua orang saksi serta penghulu, pernikahan ini pun terlaksana. Zanna kini sudah menjadi Nyonya Adiyasa, walau masih menikah siri.
Proses pernikahan di militer yang cukup merepotkan dan proses yang panjang, membuat mereka mengambil langkah ini. Keadaan yang memaksa. Ayah Zanna semakin lemah, Zanna maupun Adi takut jika sang Ayah tak dapat menyaksikan pernikahan mereka.
Saat sedang bercengkerama setelah akad nikah, tiba-tiba Ayah Zanna kembali drop, ia tak sadarkan diri. Dokter juga perawat datang memberikan pertolongan pertama. Hingga Ayah Zanna dinyatakan meninggal oleh sang dokter.
"Ayah...." Zanna menangis, ia histeris.
Apa yang ditakutkannya terjadi. Hanya berselang beberapa jam setelah akad nikahnya dengan Adi, sang Ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Ibu Zanna yang menangis kehilangan suami pun akhirnya mencoba menenangkan putri tunggalnya itu.
"Zanna, ikhlasin Ayah. Kita harus ikhlas, agar jalan Ayah dipermudah." Ibu pun memeluk Zanna dengan erat.
Sang Ibu paham, bagaimana perasaan Zanna. Tak lama setelah akad nikah digelar, Ayahnya pergi untuk selamanya. Kedekatan. Zanna sejak kecil bersama Ayahnya kini hanya tinggal kenangan. Terlalu sakit bagi Zanna, tetapi ia harus ikhlas.
Adi akhirnya memeluk sang istri. Memberikan kekuatan dan support. Ia juga bersedih, Ayah mertuanya itu lelaki hebat. Banyak nasihat yang ia terima, sesaat sebelum kepergiannya. Kini tugasnya menjaga Zanna juga Ibu mertuanya selepas kematian Ayah mertuanya itu.
------
Adi pun mengurus segala administrasi, agar Ayah mertuanya itu segera dibawa pulang dan dimakamkan sesuai syariat islam.
Ayah Zanna pun dimakamkan. Di sebuah pemakaman umum tak jauh dari komplek perumahan sang Ayah.
Menjadi salah satu tokoh masyarakat yang dikenal bijak dan humble, banyak yang kehilangan sosok Ayahnya. Alhamdulillah, banyak pelayat dari berbagai golongan ikut hadir turut mendoakan almarhum.
Kini sang Ayah telah terkubur. Zanna hanya bisa menangis dipelukan sang suami. Di satu sisi ia bersedih kehilangan Ayah, tetapi di sisi lain, ia juga bahagia karena Ayahnya tidak merasakan sakit lagi. Terlebih ia dapat mewujudkan keinginan terakhir sang Ayah, menyaksikan pernikahannya dengan lelaki hebat pilihan Ayah, Adiyasa.
bersambung ....
Menikah dengan seorang CEO yang memiliki harta berlimpah ternyata tidak membuat Narra Putri Zahra serta merasa bahagia. Ia kesepian karena kesibukannya, Rio Al Hakim sering harus ke luar kota beberapa saat dan jarang berada di rumah. Nafkah batin? Jangan ditanya, Narra sangat membutuhkannya, tetapi jarang ia dapatkan. Hingga akhirnya Sebuah aplikasi berwarna biru mempertemukannya dengan seorang duda keren tanpa anak bernama Afriadi Pramana Putra. Hubungan keduanya yang sering berkomunikasi intens membuat benih-benih cinta itu muncul. Aldi —sapaan akrabnya— benar-benar jatuh cinta pada sosok Narra. Benarkah Narra juga mencintai Aldi ataukah hanya sekadar keisengan menghilang kesepiannya? Bagaimana juga nasib rumahtangga Narra, saat Rio mengetahui perselingkuhan itu? Jangan lupa follow, subscribe and rate ya
Anggun tanpa sengaja menemukan sebuah ponsel milik Reno. Ponsel yang tidak diketahuinya selama ini dan itulah awal Anggun menemukan banyak rahasia yang tersimpan. "Tunggu saja pembalasanku, Reno. Kamu sudah berani bermain dengan hatiku!" Anggun
Alma dan Evan yang sudah menikah lebih dari 3 tahun akhirnya mengalami kejenuhan saat buah hati tak kunjung hadir. Evan mulai bermain hati hingga ia terjebak asmara dengan Laras adik iparnya sendiri. Akankah Alma memaafkan Evan dan Laras saat rahasia asmara terlarang itu terbongkar?
Rubby sudah merasakan berbagai jenis cinta, sekaligus berbagai jenis ranjang dan desahan, namun akhirnya dia tersudut pada sebuah cinta buta dan tuli yang menjungkir balikkan kewarasan dia, meski itu artinya... TABU, karena seseorang yang dia cintai, adalah sesorang yang tidak seharusnya dia kejar. Ruby hanyalah gadis di pertengahan tiga puluh tahun. Meski begitu, tubuhnya masih terawat dengan baik. Pinggangnya masih ramping tersambung oleh lengkungan indah pinggul yang tidak berlebihan meski kentara jelas.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
WARNING 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! AREA DEWASA! *** Saat kencan buta, Maia Vandini dijebak. Pria teman kencan butanya memberikan obat perangsang pada minuman Maia. Gadis yang baru lulus SMA ini berusaha untuk melarikan diri. Hingga ia bertemu dengan seorang pria asing yang ternyata seorang CEO. "Akh... panas! Tolong aku, Om.... " "Jangan salahkan aku! Kau yang memulai menggodaku!"
Ika adalah seorang ibu rumah tangga yang harus berjuang mencari nafkah sendiri karena suaminya yang sakit. Tiba-tiba bagai petir di siang bolong, Bapak Mertuanya memberikan penawaran untuk menggantikan posisi anaknya, menafkahi lahir dan batin.