/0/4109/coverbig.jpg?v=8ad50385ff7757994065994f7ef52275)
Seorang pemuda yang pergi meninggalkan keluarganya karena difitnah dan dituduh telah melukai kedua saudaranya. Pemuda itu marah akan sikap keji keluarganya terhadap dirinya. Keluarganya lebih mempercayai video dari pada mempercayai dirinya. Bagaimana kisah pemuda itu setelah pergi dari rumah? Dan bagaimana kehidupan selanjutnya untuk keluarganya setelah kepergian putra, adik dan kakaknya dari rumah? Yuk... Baca ceritanya.
[KEDIAMAN SMITH]
[Ruang Tengah]
Saat ini seluruh anggota keluarga Smith berkumpul bersama di ruang tengah. Keadaan mereka sekarang ini benar-benar kacau.
Awalnya mereka selalu bersama-sama dan selalu kompak. Mereka selalu tersenyum, bersenda gurau dan juga jahil. Tapi kini hubungan mereka semua merenggang. Mereka lebih memilih dengan berdiam diri di kamar masing-masing. Mereka akan keluar disaat waktunya sarapan, makan siang dan makan malam.
Semenjak kepergian salah satu anggota keluarga mereka, lebih tepatnya kepergian kesayangan mereka. Hal itu sukses membuat mereka kehilangan arah dan kehilangan kebahagiaan. Tidak ada lagi senyuman. Tidak ada keceriaan. Tidak ada kejahilan. Tidak ada lagi lelucon-lelucon yang selalu mereka lontarkan. Semuanya telah sirna.
Sejujurnya dalam hati mereka, mereka sebenarnya tidak menginginkan semua ini terjadi. Mereka tidak ingin putra, adik, keponakan dan kakak yang sangat disayangi pergi meninggalkan mereka semua.
Kepergiannya dikarenakan ego dan kemarahan mereka yang begitu besar padanya membuat mereka harus kehilangannya.
Mereka berkumpul di ruang tengah saat ini, dikarenakan mereka melihat Darka yang menangis sembari tangannya mengelus sebuah bingkai foto. Foto tersebut adalah foto adik kesayangannya yaitu Darrendra Smith.
"Hiks.. Darren.. kakak sangat merindukanmu. Maafkan kakak. Seandainya saat itu kakak bangunnya lebih cepat dan tidak koma. Mungkin kamu masih berada di rumah ini bersama kakak.. hiks."
"Darka," panggil Davin. Sedangkan yang dipanggil tidak memberikan balasan apapun.
"Darka." kali ini Andra yang memanggilnya sembari mengelus lembut rambut Darka
"Jangan sentuh aku. Aku tidak mau tanganmu menyentuhku." Darka berucap ketus dan kasar
"Darka!" teriak mereka semua
"Darka. Kau kenapa? Kenapa kau seperti ini?" tanya Andra
"Tanpa aku menjawab pertanyaan murahan darimu. Kau sudah tahu jawabannya." Darka menjawab dengan nada ketus dan matanya yang masih fokus menatap wajah adik kesayangannya di bingkai foto
"Apa kau membenci kami juga, Darja?" tanya Dzaky
"Aku sangat.. sangat membenci kalian. Bahkan kebencianku ini lebih besar dari pada kebencian Darren pada kalian semua. Kalian sudah membuatku berpisah dengan adik kesayanganku. Kalian manusia yang tidak memiliki hati. Kalian itu iblis!" ucap Darka tanpa melihat kearah anggota keluarganya
"Darka. Kami akui kalau kami semua ini salah. Tapi tidak bisakah kau tidak ikut membenci kami juga?" mohon Adnan
"Cukup kami tersakiti akan kebencian Darren selama enam bulan ini. Kami mohon padamu jangan ikut-ikutan membenci kami." Davin memohon pada Darka
"Itu urusan kalian dengan Darren. Aku mau membenci kalian, itu hakku!" jawab Darka ketus
"Ayolah, sayang. Jangan seperti ini. Papa tidak sanggup harus dibenci oleh dua putra Papa sekaligus. Ditambah lagi kalian bertujuh bersaudara. Kau dan Darren yang paling muda serta kalian berdua adik kesayangan dari lima kakak-kakakmu!"
"Aku tidak peduli," jawab Darka
"Darka," Lirih Erland
"Kalian itu munafik, egois, pecundang dan pengecut. Saat kejadian itu kalian semua bungkam. Tidak ada yang bersuara. Satu pun diantara kalian tidak ada yang membela Darren. Apa masih pantaskah kalian disebut sebagai seorang kakak, hah?!" bentak Darka yang kini menatap tajam kelima saudaranya dengan mata yang memerah.
Lalu pandangan teralih menatap kedua orang tuanya. "Dan kalian berdua dengan teganya menampar Darren saat itu. Padahal selama ini kalian tidak pernah melakukan hal itu padanya. Dan kalian juga tahu bahwa Darren itu tidak bisa dikerasi atau pun dikasari. Tapi kalian justru melupakan fakta tersebut. Aku berharap, Darren tidak mengetahui bahwa Mama bukan Mama kandung kami. Hanya kamilah yang tahu kebenarannya." Darka berbicara dengan penuh amarah dan akhirnya air matanya mengalir membasahi pipinya
"Seharusnya kalian jujur dan ceritakan semuanya padaku. Mungkin kalau kalian cerita, aku akan memakluminya dan berusaha mengerti akan sikap kalian pada Darren saat itu. Dan aku juga tidak akan membenci kalian seperti sekarang ini," ucao Darka.
Setelah mengatakan semua itu, Darka pergi meninggalkan anggota keluarganya yang terdiam menuju kamarnya di lantai dua.
Setelah kepergian Darka ke kamarnya. Mereka tiba-tiba menangis. Mereka menangis mengingat perlakuan mereka pada Darren, sehingga membuat Darren pergi meninggalkan rumah dan memutuskan semua hubungan dengan mereka.
"Darren. Putra papa," batin Erland
"Darren," batin Davin, Andra, Dzaky, Adnan dan Gilang
"Darren. Maafkan Mama, sayang." Agneta menangis kala mengingat perlakuannya pada Darren
[RUMAH MEWAH DARREN]
Darren saat ini sedang bersantai di ruang tengah. Dirinya saat ini sedang malas bergerak, apalagi untuk keluar rumah. Darren menyerahkan semua tugas-tugas kepada para kacung-kacungnya yang tak lain adalah sahabat-sahabatnya sendiri.
Sahabat-sahabatnya itu selalu ada untuknya. Setiap dirinya menangis, setiap dirinya kesulitan dan disaat dirinya butuh sandaran. Darren benar-benar bersyukur memiliki sahabat-sahabat seperti mereka.
Di rumah mewahnya itu tergantung sebuah lukisan yang begitu indah. Lukisan itu adalah lukisan wajah ibu kandungnya. Darren mendapatkan foto ibu kandung itu di sebuah buku diari milik Davin, kakak sulungnya. Darren memang sengaja mengambilnya saat itu hanya untuk sekedar ingin mencetak ulang foto tersebut dan juga ingin melukis wajah ibunya. Setelah itu, Darren mengembalikan foto itu pada tempat semula.
"Ma," ucap Darren saat melihat lukisan ibunya
DRTT!!
DRTT!!
Ponsel milik Darren berbunyi. Darren langsung mengambilnya dan melihat nama 'Jerry' di layar ponselnya. Darren pun langsung menjawab panggilan tersebut
"Hallo, Jerry."
"Hallo, Ren. Kau di mana?"
"Aku di rumah. Kenapa?"
"Bisa ke Shoowroom BMW (BAMXY)?"
"Sekarang?"
"Iya, Sekarang."
"Apa harus?"
"Darrendra Smith!" teriak Jerry
"Jangan panggil namaku dengan menggunakan marga brengsek itu," Ucap Darren dengan nada yang sedikit tinggi
"Sorry, Ren. Aku tidak sengaja. Benaran."
Darren dapat mendengar nada menyesal Jerry. Darren menjadi tidak enak karena sudah berbicara sedikit keras padanya.
"Maafkan aku juga. Seharusnya aku tidak marah dan berbicara seperti itu padamu. Aku seperti ini karena aku tidak ingin mengingat mereka lagi."
"Iya, Ren. Aku mengerti. Maafkan aku, ya."
"Ya, sudahlah. Jangan diperpanjang. Lagian aku tahu kok, kalau kau itu tidak sengaja. Oh iya. Ada hal apa kau menyuruhku datang ke Shoowroom?"
"Ada dua perusahaan besar yang mewakili masing-masing asistennya. Mereka ingin minta di buat sebuah mobil baru."
"Apa kau, Axel dan Dylan tidak bisa menghandle nya?"
"Bukan tidak bisa. Tapi mereka ingin bertemu denganmu langsung. Dan lagiankan kau yang memegang tugas sebagai perancang mobil yang memiliki kualitas dan kemampuan membuat desain mobil yang bagus."
"Eemm!! Baiklah. Aku akan segera kesana. Dua puluh menit aku sudah disana."
"Baiklah. Aku tunggu."
TUTT!!
TUTT!!
"Aish! Gagal deh untuk santai-santai hari ini." gerutu Darren, lalu beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."