/0/4281/coverbig.jpg?v=573c4bb3004e5090eb933fcd51559117)
Melintasi waktu dan kembali ke Dunia Bela Diri Utama kuno dari zaman modern, Austin menemukan dirinya dalam tubuh yang lebih muda saat dia bangun. Namun, pemuda yang dirasukinya adalah seseorang yang bodoh dan menyedihkan! Tapi itu tidak masalah karena pikirannya sehat dan jernih. Memiliki tubuh yang lebih muda dan kuat ini, dia akan berjuang untuk menjadi Dewa seni bela diri, dan menguasai seluruh Dunia Bela Diri!
Kekaisaran Anggrek Violet, Gunung Matahari, Sekte Matahari.
Pegunungan Matahari merupakan salah satu pegunungan utama yang ada di wilayah Kekaisaran Anggrek Violet. Markas Sekte Matahari terletak di Gunung Matahari karena gunung itu memiliki puncak tertinggi di seluruh wilayah kekaisaran.
Di kaki Gunung Matahari, ada sebuah daratan luas yang dipenuhi dengan rumah-rumah bertingkat. Rumah-rumah itu berjejer memenuhi seluruh daratan itu. Daerah perumahan ini adalah tempat tinggal murid-murid tingkat rendah Sekte Matahari.
Pagi itu merupakan pagi yang sejuk dan menyenangkan. Matahari baru saja terbit dari balik ufuk timur. Langit tampak segar dan bersih, layaknya bunga mawar yang mekar setelah disiram hujan semalaman. Sinar matahari yang lembut berkilauan dengan samar dan halus, menyinari rumah-rumah bertingkat tempat para murid tingkat rendah Sekte Matahari tinggal.
Pegunungan, rumah-rumah, dan pepohonan yang menjulang di wilayah itu diselimuti oleh cahaya matahari yang baru terbit serta udara pagi yang terasa sejuk dan segar. Agak jauh dari daerah perumahan murid-murid tingkat rendah itu, di sudut kaki gunung yang terpencil, berdiri sebuah pondok kecil yang lusuh.
Seorang pemuda bertubuh kekar berjalan dari hutan menuju pondok itu. Pemuda itu tampak berusia sekitar enam belas atau tujuh belas tahun. Sambil memegang roti kukus yang kini sudah mengeras dan dingin di masing-masing tangannya, dia berjalan menuju pondok itu. Sesampainya di pondok itu, dia mendorong pintu dengan kakinya dan kemudian melangkah masuk.
Bagian dalam pondok itu sangat kecil dan sempit. Ruangan itu hampir kosong karena pemuda itu hanya memiliki sedikit barang kepunyaan.
Perabotan yang ada di dalam ruangan itu hanyalah sebuah meja yang sudah berubah warna, sebuah kursi kayu yang goyah dan retak di mana-mana, serta sebuah tempat tidur kayu berukuran kecil.
Pemuda kekar itu meletakkan roti-roti di tangannya di atas meja dan kemudian berjalan ke sisi tempat tidur.
Seorang pemuda yang tidak sadarkan diri terbaring di tempat tidur itu. Wajahnya pucat, napasnya berat dan lambat, dan pakaiannya robek dan compang-camping.
Pakaiannya dipenuhi oleh noda darah yang berasal dari banyaknya perkelahian yang telah dilaluinya. Pemuda itu juga berusia sekitar enam belas atau tujuh belas tahun, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya tampak lebih tua dari umurnya yang sebenarnya. Bau darah tercium di udara.
Nama pemuda kekar itu adalah Evan. Dia adalah seorang murid tingkat rendah dari Sekte Matahari.
"Tin? Tin?"
Evan berteriak ketika dia mencoba membangunkan pemuda di tempat tidur itu. Namun, pemuda itu tidak memberikan respons apa pun. Matanya tetap terpejam dan dia tetap tenggelam di alam bawah sadarnya.
Evan adalah orang yang agak kasar dan vulgar. Dia adalah tipe orang yang akan selalu mengikuti perasaannya dan tidak akan pernah memikirkan atau mempertimbangkan tindakannya terlebih dahulu.
Melihat temannya masih tidak bergerak dan tidak memberikan reaksi apa pun, dia merasa gelisah dan khawatir. Dengan cemas, Evan berjalan mondar-mandir di ruangan yang sempit itu. Beberapa saat kemudian, dia kembali ke sisi tempat tidur dan mencoba membangunkan pemuda itu sekali lagi.
"Tin, tolong bangun! Kamu membuatku takut. Sudah tiga hari berlalu dan kamu masih tidak sadarkan diri. Apakah kamu akan mati begitu saja seperti ini? Di usia yang begitu muda ketika kamu masih memiliki begitu banyak hal untuk dilihat dan ketika kamu belum meraih impianmu? Apakah kamu tidak mengkhawatirkanku? Jika kamu mati, aku akan sendirian di Sekte Matahari. Aku tidak akan punya teman untuk diajak bicara. Kamu tidak boleh egois seperti ini. Tolong bangun demi aku dan juga demi dirimu sendiri, oke?"
Air mata mengalir deras dari kedua matanya, layaknya air yang mengalir dari bendungan yang terbuka. Evan melanjutkan dengan suara yang serak dan putus asa, "Tin, kamu selalu melindungiku selama ini. Ketika kamu berada di sisiku, tidak ada orang yang berani menindas atau mempermalukanku. Kamu adalah satu-satunya orang yang selalu menentang dan memberi pelajaran kepada para bajingan itu. Aku selalu bertanya-tanya hal baik apa yang telah aku lakukan sampai aku bisa mendapatkan teman yang begitu luar biasa sepertimu.
Tapi ketika orang lain menindasmu, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Betapa tidak bergunanya aku sebagai temanmu! Aku pasti telah sangat mengecewakanmu. Aku benar-benar minta maaf, sobat. Tolong jangan mati! Tolong jangan tinggalkan aku sendiri!"
Ketika kesedihan di hatinya terasa semakin kuat, isak tangis Evan perlahan-lahan berubah menjadi raungan yang terdengar begitu menyakitkan dan putus asa.
Suara tangisannya terdengar begitu nyaring di pondok yang kecil dan sempit itu sampai-sampai atap pondok yang terbuat dari jerami tampak ikut bergetar karena raungannya.
"Tin, aku tidak punya keinginan untuk hidup di dunia ini jika kamu mati. Ini semua karena para bajingan itu. Tunggulah, sobat, aku akan pergi dan membunuh mereka semua."
Setelah mengatakan itu, Evan berbalik dan bergegas keluar untuk membalas dendam.
Dia selalu seperti ini. Didorong oleh perasaannya, Evan akan langsung melakukan apa pun yang terlintas di benaknya tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Namun, ketika dia hendak melangkah keluar, telinganya tiba-tiba menangkap suara seorang pria yang sedang menggerutu dengan tidak puas.
"Suara apa itu? Oh, telingaku! Sepertinya aku akan tuli!
Siapa yang membuat suara mengerikan itu?" Pria yang berbaring di tempat tidur mengernyitkan alisnya ketika mendengar tangisan Evan.
Evan seketika menghentikan langkahnya dan berbalik.
Dia melihat pria di tempat tidur itu mengangkat tangannya dengan lemah dan mencoba untuk mencengkeram sesuatu. Evan segera kembali ke sisi tempat tidur dan menggenggam tangannya yang terangkat itu sambil berseru kegirangan, "Tin! Ini aku, Evan. Bagaimana keadaanmu?"
'Tin? Sudah lama sekali sejak seseorang memanggilku dengan nama itu.'
Nama itu membawa kembali ingatan-ingatan tentang kehidupan masa lalunya. 'Ya, itu mereka. Hanya teman-teman yang bermain basket denganku ketika aku di sekolah yang tahu dan memanggilku dengan nama ini.'
Austin perlahan-lahan menarik diri dari ingatan-ingatan itu dan menaruh seluruh perhatiannya ke masa kini. Dia merasakan rasa sakit yang tajam dan menusuk di dahinya ketika dia mencoba bergerak. Dia tidak berani berpikir lebih keras.
Perlahan-lahan, dia membuka matanya. Sinar matahari menembus celah-celah atap jerami dan menyinari wajahnya. Austin menyipitkan matanya dan mencoba mengingat-ingat di mana dia berada saat ini. Dia memperhatikan sekeliling ruangan yang kecil dan lusuh itu.
Austin terperangah. 'Di mana aku? Bagaimana aku bisa berakhir di pondok tua seperti ini? Siapa yang membawaku ke sini? Apakah aku sedang bermimpi? Tempat apa ini?' Austin berpikir dengan sungguh-sungguh, berusaha mencari jawaban atas semua pertanyaan itu. Namun, dia meringis ketika upayanya itu malah membuat rasa sakit di kepalanya semakin parah.
Austin adalah seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan, yang terletak di pesisir Kota Subur yang indah dan makmur, milik Negeri Cadas.
Setelah lulus kuliah, Austin datang ke Kota Subur bersama kekasihnya. Keduanya ingin mengejar karir mereka dan memulai hidup bersama di Kota Subur sebagai babak baru dalam hidup mereka.
Setelah bekerja dengan penuh dedikasi selama beberapa tahun, Austin akhirnya dipromosikan dari posisi karyawan menjadi Wakil Direktur Departemen Penjualan. Promosi tersebut merupakan sebuah peristiwa yang menggembirakan karena hal itu secara pasti membawa harapan dan semangat yang lebih besar dalam dirinya. Dia bekerja lebih keras dari sebelumnya.
Namun, hidupnya tidak berjalan semulus yang dia harapkan. Secara mendadak, sebuah insiden yang mengerikan menghantam hidup dan karirnya yang sedang melonjak itu.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.