/0/5058/coverbig.jpg?v=adf507028e4f3f79b0285199008acca1)
Rafael adalah seorang pria yang amat sangat membenci hujan. Namun suatu hari Rafael menemukan sebuah cincin aneh yang bisa menghentikan hujan, Kejadian aneh terus terjadi kepada Rafael sejak saat itu. "Hujan mungkin bagimu hanyalah air. Hujan bagi sebagian lainnya adalah keindahan dan anugerah. Namun hujan bagi ku adalah air mata". Rafael Fanda adalah gadis yang amat menyukai hujan. Yang orang lain tak tahu, ia bisa memanggil hujan kapanpun ia mau. Sampai suatu ketika Fanda kehilangan kekuatannya. Hal itu tentunya membuat ia kebingungan. "Hujan adalah aku, dan aku adalah hujan." Fanda
Udara dingin berhembus, langit biru berubah menjadi abu-abu, gemuruh petir samar-samar mulai terdengar. Sebuah kursi kayu berwarna coklat telah disiapkan di teras. Bagaikan seorang penonton yang sengaja datang lebih dahulu agar mendapatkan kursi paling depan. Itulah yang saat ini sedang penonton itu lakukan. Dan Fanda-lah penonton tersebut seorang gadis berusia 18 tahun berpawakan kecil, berkulit putih dengan rambut pendek dan memiliki mata berwarna biru.
Berbeda dengan yang biasa terjadi pertunjukan yang Fanda liat bukanlah sebuah petunjukan teater, orkestra musik, pagelaran tari dan bukan pula sekedar pawai untuk memperingati 17 Agustus. Pertunjukan yang akan Fanda saksikan adalah sebuah konser simphoni musik yang sudah ada jauh sebelum musik klasik. Alunan nada nan syahdu dari tetesan air hujan itulah pertunjukannya.
***
"Ahh hujan, seluruh tubuhku bisa basah kuyup kalau begini."
Seorang laki-laki berlari menghindari hujan sambil terus mengeluh di dalam hatinya. Ia memang amat tidak menyukai hujan.
"Kenapa harus ada hujan di dunia ini? Aku harap aku memiliki alat yang bisa membuatku menghentikan hujan" kali ini ia tidak berbicara dalam hati namun hanya bergumam dengan lirih.
"
Selamat pagi, siang dan malam.
Terimakasih sebelumnya telah membaca cerita saya.
Mohon maaf cerita ini sudah saya hapus.
Jadi mohon tidak kembali membaca disini.
Terimakasih banyak atas pengertiannya.
Selamat pagi, siang dan malam.
Terimakasih sebelumnya telah membaca cerita saya.
Mohon maaf cerita ini sudah saya hapus.
Jadi mohon tidak kembali membaca disini.
Terimakasih banyak atas pengertiannya.
Selamat pagi, siang dan malam.
Terimakasih sebelumnya telah membaca cerita saya.
Mohon maaf cerita ini sudah saya hapus.
Jadi mohon tidak kembali membaca disini.
Terimakasih banyak atas pengertiannya.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"