/0/5128/coverbig.jpg?v=3c2c4b9eadfa38c11ebd6d75a6092ab2)
Warning! Area 21+! Harap bijak memilih bacaan. Gerald King adalah seorang CEO terkenal dari perusahaan android, Stazy. Kepiawaiannya dalam berbisnis membuat perusahaan yang telah dinaungi olehnya menjadi berkembang hanya dalam waktu lima tahun. Selain terkenal dengan sifatnya yang pekerja keras. Wajahnya pun bisa terbilang sangat tampan dan digilai oleh banyak wanita. Tidak heran, banyak wanita sudah bertekuk lutut di hadapannya. Sayangnya, Gerald bertemu dengan salah satu pegawainya yang sama sekali tidak terpikat oleh pesonanya. Di saat Gerald menghabiskan waktu dengan wanita cantik dan seksi. Pikirannya tidak hentinya membayangkan tubuh dari pegawainya, Lana. Semenjak kehadiran Lana, ranjang yang biasanya terasa panas karena kelihaian para wanita yang tidur dengannya, menjadi tidak berguna. Gerald hanya menginginkan Lana sebagai pemuas nafsunya. Mampukah Gerald menaklukan Lana? Ataukah ia akan terus bertualang di ranjang asmara?
Di sebuah kamar apartemen bergaya klasik di London. Terlihat dua insan sedang memadu kasih. Tidak hentinya erangan dan napas memburu memenuhi kamar itu. Apalagi aroma khas percintaan kembali membangkitkan semangat dari pria muda yang baru saja berumur dua puluh delapan tahun. Ia merayakannya dengan cara tak biasa. Membawa seorang wanita muda ke ranjang asmara.
"Ohhh, Gerald. Puaskan aku!" seru Renata mendesah hebat. Wanita muda itu mengalungkan kakinya pada pinggang CEO tampan yang sekarang tengah menggempurnya penuh semangat. Kejantanannya yang besar dan panjang berulang kali memasuki daerah sensitif yang berbulu halus di bawah sana.
Suara dari penyatuan tubuh mereka terdengar jelas. Bahkan, telah mengeluarkan lendir yang membuat penyatuan tubuh mereka semakin panas.
"Ohhh, My. Pretty cat. Kamu enak banget. Anget dan becek."
"Mmhhh, lebih keras, Gerald! Aku nggak tahan."
"Aku keluarin di dalam, Babe."
"Okay, dear. Aku minum pil sebulan ini. Jadi, aman kok."
Gerald berdecih. Dasar wanita jalang. Ia benar-benar yakin kalau bukan hanya dirinya yang mencicipi tubuh dari Renata. Sudah pasti ada dua atau tiga pria lain yang menjilati kemaluannya. Bahkan, menyodoknya dengan penuh nafsu.
"Pretty cat ingin merasakan cairan cintaku? Okay. Aku sudah siap menyemburkannya."
Tiba-tiba saja, Gerald melepaskan kejantanannya yang masih berdiri tegak. Lalu, membalikkan badan Renata hingga tengkurap. Mengerti maksud dari Gerald. Segera saja Renata bangkit, menahan bobot tubuhnya dengan kedua lengan dan melebarkan kedua pahanya. Membuat akses lebih mudah bagi gerald untuk menggempurnya lagi dari belakang.
"Aku siap.
"Pintar, Bitch."
Meskipun mendapatkan hinaan seperti itu, Renata tetap diam. Dan, menunggu Gerald untuk memuaskan hasratnya saat ini.
Gerald tanpa mengatakan apa pun, mendorong kejantanannya memasuki kemaluan berbulu halus itu. Lalu, menggenjotnya secepat mungkin. Karena ia sudah tidak sabar untuk mencapai puncak kenikmatannya.
"Ohh, ahh, lebih cepat, Dear."
"Shit! Pijatanmu enak banget, Bitch. Aku hampir muncrat."
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di bokong Renata. Gerald benar-benar merasa kenikmatan sampai ubun-ubun. Ia menggoyangkan pinggulnya. Memompa semakin cepat dan kali ini Gerald meremas payudara Renata.
Dengan satu hentakan yang keras. Gerald terus meremas dan menekan payudara Renata gemas. Karena ia berada di puncak kenikmatan.
"Ahh.. Ahhh. So tasty," desah Gerald menyemburkan cairan cintanya di dalam kemaluan berbulu milik Renata.
Setelah melepaskan diri. Gerald berbaring di ranjang dan tersenyum puas. Sedangkan, cairan putih lengket itu mengalir keluar dan menetes di paha Renata. Wanita muda itu mengambil tisu dan menyeka cairan yang masih tersisa.
"Good job, istirahatlah," ucap Gerald.
Renata ikutan berbaring di samping Gerald. Bahkan, sebelum mereka tertidur lelap. Renata memberikan sebuah ciuman hangat sebagai akhir dari percintaan mereka malam ini.
Citra tidak pernah menyangka kalau Dwiyan akan pergi menyisakan luka yang masih membekas di sudut memorinya. Setelah kepergian pemuda yang mengisi hari-harinya, ia harus menghadapi kenyataan mengenai penyakit yang dideritanya. Setelah melewati hari-hari penuh sakit hati yang berkepanjangan, Citra bertemu Panggih yang membuat segala luka di masa lalu mulai membaik. Mampukah Citra menyingkirkan bayang-bayang di masa lalu? Dan, berbahagia dengan Panggih? Atau, terperangkap dalam bayangan di sudut memori?
Warning 18+ !! Bacaan untuk yang cukup umur! Harap Bijak memilih bacaan. "Apakah kamu tidak mempunyai hati nurani, Rama?" tanya Ratna dengan mata yang berkaca-kaca. "Tidak. Kurasa kamu yang harus memikirkan tentang hati nurani! Aku sudah bertahun-tahun berpacaran dengan Shinta!" seru Rama setengah berteriak. "Lalu? Kamu ingin aku menggugurkan janin ini?" tanya Ratna dengan pandangan penuh amarah. Rama terdiam sejenak. Mencoba untuk berpikir harus melakukan hal apa kepada sahabat termasuk selingkuhannya. Jujur saja ia sama sekali tidak sengaja melakukan kesalahan itu sehingga membuat kekacauan seperti sekarang. "Untuk sekarang jangan hubungi aku. Aku perlu waktu sebelum mengambil keputusan penting ini." "Kamu.. Benar-benar jahat," gumam Ratna dengan air mata yang menetes membasahi wajahnya. Dunianya hancur karena satu kesalahan kecil di malam itu.
Diperuntukkan bagi dewasa berumur 18+. Harap bijak dalam memilih bacaan.***Seperti biasa mas bram pun selalu punya cara untuk memberikan alasan pada ibundanya setiap bulan ketika harus bertemu dengan aku. Dan hal itu bukan masalah yang besar untuk mas bram mengingat dirinya seorang atasan pada perusahaannya dimana dirinya diharuskan untuk mengontrol beberapa cabang diluar kota.Seperti pagi ini disaat aku sedang mamasak, mas bram diam-diam memelukku dari belakang dan mendaratkan ciuman nya di tengkuk leherku. Kami seperti pengantin baru saja, padahal kami sudah menikah selama sepuluh tahun lamanya. Dan dia adalah seorang lelaki yang romantis dan penuh pengertian dan sangat paham apa yang membuat aku bertekuk lutut dihadapan. Atau paling tidak disangat mengerti apa yang kuingini ketika kami dimabuk asmara seperti ini.Aku hanya mendesah, “ Mas, geli aah..Dia tambah bersemangat dengan memelukku tambah erat. Hingga akupun merasakan kelelakiannya ketika menyentuhku dari belakang.
Warning 21+! Mengandung adegan dewasa! Tara seorang gadis cantik jelita dan mempunyai hati baik, akhirnya mengetahui jati diri sebenarnya, dari tanda lahir yang ada di tubuhnya. Dan seorang wanita yang tak lain adalah ibu kandungnya adalah orang yang pernah melabrak dan menghina dia, kala diketahui ia dan suaminya mempunyai hubungan khusus yang tak lain adalah ayah sambungnya. Perkenalan dengan lelaki itu, membuat rentetan peristiwa terkuak dalam kehidupannya. Apakah Tara akan memaafkan kesalahan sang mama yang telah membuangnya? Apakah Tara akan meninggalkan lelaki yang tak lain adalah ayah sambungnya?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?