Hello semua, salam kenal yaa.
Call me Rin not Author, Oke!
Jangan lupa untuk vote dan komen cerita ini yaa, thx.
Selamat membaca...
Aqila Zara Maureen seorang gadis bar-bar tapi cerdas yang sedang berjalan untuk membeli buku di gramed*a terdekat sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.
"Gara-gara Mang Sarip nih, kalo gue tau bakal gini mendingan bareng dua curut itu tadi mana masih jauh lagi" kesalnya mengusap peluh keringat di dahinya.
"Woyy lo matahari bisa kah lo redup sebentar saja, gue ini kepanasan lo tau hah!" Aqila terus saja berbicara hal yang lebih gila lagi.
"Waduhh, ngapa tuh tuyul ada di tengah jalan" ucap Aqila melihat seorang anak kecil yang berada di tengah jalan sambil menangis. Mata Qila membulat sempurna disaat melihat ada sebuah truk dengan kecepatan tinggi.
"Woyy tuyullll awasss jangan di situuuu!!" teriak Aqila berlari menghampiri bocah kecil itu.
"AWASSS!!!"
"AWASS DEKK!!"
BRAKK
BRUGGH
BRUMM
KREKK
Aqila terpental beberapa meter setelah menyelamatkan bocah kecil itu, tubuhnya sangat mengenaskan penuh dengan luka dan darah. Semua orang yang melihat kejadian itu sontak terkejut dan berteriak histeris mendekati Aqila yang penuh dengan darah dan terkapar tak berdaya.
Aqila merasakan sakit yang amat sangat di sekujur tubuhnya terutama bagian kepalanya. Matanya berkaca-kaca mengingat wajah kedua orang tuanya dan abangnya Lorenz yang selalu ada untuk dia.
"infusnya.
"Tapi Rin kamu baru sadar"
"Saya nggak papa, Tan." ucap Aqila. Ia pun segera bangun dan langsung berlari menuju ke arah kamar mandi.