/0/5280/coverbig.jpg?v=3b831c7ca1a7cb63c25b3a0bc0900ce6)
Takdir cinta yang tak pernah di harapkan oleh seorang wanita muda, manja dan anak seorang pengusaha kaya. Memiliki suami yang berbeda jauh usianya, membuat ia harus menerima kenyataan sebagai seorang istri muda.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Dina wijaya binti Dion Surya wijaya dengan maskawin tersebut, tunai."
"Bagaimana para saksi sah?"
"Sah"
"Sah"
"Sah"
"Alhamdulillah" terdengar ucapan syukur dari para tamu.
Hari ini adalah hari pernikahanku, tapi jujur saja aku tidak terima dengan pernikahan ini kalau bukan karena paksaan dari papa.
Papaku menjodohkanku dengan anak dari teman masa lalunya.
Pria yang tak pernahku cintai, sama sekali tak ada rasa suka dengannya, tapi entah mengapa dia kini yang menjadi suamiku.
"Din, sekarang kamu bukan lagi tanggung jawab papa, ikutlah apa kata suamimu sekarang. Papa harap setelah kamu menikah kamu bisa berubah menjadi yang lebih baik."
Papa memelukku sambil memberi nasihat padaku. Rasanya ingin memberontak tapi aku tidak mau jadi anak durhaka.
Aku lebih banyak berdiam diri di saat acara pernikahan kami, lelah rasanya hati dan jiwa ini menjalani hari ini. Ingin rasanya cepat waktu ini berlalu.
"Kamu mau mas ambilkan minum atau makanan?"
Mas Azzam mencairkan suasana hening yang dari tadi tercipta. Tapi aku tetap tak ingin mengatakan apa pun ke pria yang sekarang menjadi suamiku.
"Nih, kamu minum dulu, dari tadi kamu bengong saja, kasian tu cacingnya meronta- ronta minta di kasih asupan." mas Azzam menyodorkan segelas air berwarna dan sepiring makanan untukku.
Sejujurnya ada rasa laper tapi gengsi dong, pria ini kan udah buat aku kesal.
Aku berlalu begitu saja, tidak merespon sedikitpun ucapanya.
"Din, kamu mau kemana?" Papa tiba-tiba memanggilku dari arah belakang.
" Dina mau istirahat pa, Dina capek, lagian juga kan tamu undangannya tinggal keluarga dan rekan bisnis papa saja." aku pergi begitu saja tanpa menghiraukan papa.
Pernikahanku hanya di hadiri keluarga dan teman papa saja. Teman dan kerabatku tak ada yang aku undang, karena aku ingin merahasiakan pernikahanku ini. Di sisi lain aku ingin menjaga hati seseorang di luar sana, dia pria yang aku cintai, tapi sayangnya cinta kami tidak dapat restu dari papa. Aku menerima perjodohan ini dengan syarat cukup di ketahui oleh keluarga dan teman papa saja. Aku belum siap kalau teman-teman tahu kalau aku sudah menikah, apa lagi teman sekampusku. Mereka pasti histeris begitu tahu kalau aku menikah dengan Dosen terpopuler di kampusku. Upss.. dosen populer itu tidak berlaku denganku ya, Pak Azzam adalah salah satu dosen populer di kampusku, hampir semua para wanita mengaguminya, tapi tidak denganku. Karena sifat dinginnya aku ilfil dengannya.
Huft.. rasanya lelah raga ini menikmati skenario Tuhan saat ini. Tapi tak apalah, walaupun aku sudah menikah aku tetap terlihat gadis di luar sana. Aku akan memberikan syarat ke dia. Dan lebih baik aku sekarang istirahat.
Tok..tok..tok..
"Mas boleh masuk ya dek.."
Baru saja badan ini ingin rilexs di ranjang empuk ku ini, tapi dia sudah mengganggu mood ku lagi.
"Huft... apaan sih, ganggu orang saja"
"Maaf dek, tadi papa nyuruh mas buat nyusul kamu, sekalian mas bawakan makanan buat kamu. Kamu pasti laperkan?"
"Tidak usah sok perhatian deh pak, kalau saya laper pasti saya bisa ambil sendiri, saya bukan anak kecil lagi." Walaupun saat ini dia suamiku dan dosen di kampusku tapi nada bicara lembut itu sepertinya telah sirnah dari bibirku. Mungkin karena terlalu kesal dengan perjodohan ini.
"Kamu kok gitu sih, mas kan niatnya baik, ya kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa."
"Oia boleh tidak kalau di rumah kamu panggil mas saja, jangan bapak, kan sekarang kita sudah.."
"Ehh.. inget ya pak, walaupun tadi bapak sudah mengucapkan ijap kabul, tapi saya merasa diri ini bukanlah istri bapak. Biarlah setatus itu hanya di KTP saja. Kalau untuk hati maaf saya belum bisa terima. Dan satu lagi ya pak, tolong jaga rahasia ini jika di kampus. Apa pun yang terjadi anggap saja kita bukan suami istri." Aku memberi ketegasan pada nya
"Tapi dek, dalam agama itu.."
"Sudah- sudah, tidak usah bawa- bawa agama ya. Kalau bapak tidak terima dengan keputasan saya silahkan talak saya sekarang juga. Beres kan?"
"Lagian ya pak, bapak itu pria soleh, kenapa sih mau dijodohkan dengan saya?"
"Maaf Dina, soal hidup, jodoh dan maut itu hanya Allah yang tahu, kalau saat ini saya ada disini itu berarti karena seijin Allah."
"Sudalah pak, saya capek. Oia satu lagi, untuk malam ini dan seterusnya bapak tidur di sofa, jangan harap bisa tidur bersebelahan dengan saya. Pokoknya kalau bapak tidak terima silahkan talak saya." Aku membaringkan tubuhku sambil tersenyum tipis. Semoga aja dia gak betah dengan ku.
"Baiklah, itu tidak masalah, mas yakin suatu saat kamu pasti bisa terima keadaan ini."
***
Rasanya baru saja mata ini terlelap, tapi harus terusik dengan suara merdunya. Huh.. ada rasa kesal dan juga damai sih mendengar suaranya yang mengaji, aku tau dia pasti lagi sholat di persetiga malam, tapi apa tidak capek itu badan baru juga tidur sudah bangun lagi.
Ahk.. biarlah lebih baik aku tidur kembali.
"Dek, dek bangun, ini sudah subuh loh, kamu tidak sholat?"
"Iish apaan sih, aku bukan anak kecil lagi, mau sholat atau tidak itu suka-sukaku. Lagian kalau bapak mau sholat ya udah sholat sana!!"
Sinar matahari yang mulai memasuki jendela kamarku membuat aku terbangun, aku tak melihat keberadaanya di kamarku lagi, ahk sudahlah buat apa juga aku mencari dia. Lebih baik aku turun dan sarapan. Sebelumnya aku membersihkan diri dulu di kamar mandi. Hari ini aku ada kuliah, cuma jamnya masih lama, jadi ada waktu buat bersantai-santai.
"Dina, kamu baru bangun jam segini?" Papa datang menghampiriku yang mau turun dari kamarku
"Iya biasa nya juga Dina bangun jam segini pa"
"Dina, sekarang setatus kamu itu sudah beda, kamu harus belajar bangun pagi mempersiapkan kebutuhan suamimu."
"Ih papa.. jangan di manjain gitulah pa, dia kan sudah gede bisa urus diri sendiri.."
"Dinaa!!!" Papa membentak ku hanya karena permasalahan sepele
"Papa... hanya karena Dina bangun siang papa membentak Dina?"
"Dari awalkan Dina sudah bilang pa, Dina mau menikah dengan dia tapi dengan syarat jangan pernah mengatur kebiasaan Dina yang selama ini Dina lakukan. Dina gak mau di kekang seperti istri-istri di luar sana. Dina masih pengen bebas pa.."
"Dina, cobalah kamu berubah sedikit saja, papa menikahkan kamu dengan Azzam karena papa tahu dia adalah jodoh terbaikmu, papa tidak mau melihat kamu seperti ini terus, papa sudah tua Dina, papa ingin melihat kamu berubah menjadi anak yang baik"
"Papa, selama ini Dina kurang baik apa pa? Hanya karena Dina sering keluar malam dan sering habisin uang papa jadi papa bilang Dina tidak baik?"
"Bukan begitu Din, papa cuma mau kamu tumbuh menjadi anak yang dewasa"
"Sudahlah pa, selagi Dina tidak membuat nama papa malu, dan Dina juga masih di batas yang wajar, papa tenang saja. Urusan rumah tangga Dina papa tidak usah ikut campur. Lagian nih ya pa, pak Azzam juga tidak keberatan kok"
"Dina... Azzam itu suamimu, cobalah panggil dia dengan sebut mas"
"Iya iya iya pa. Sudahlah pa, Dina sudah laper, ayo kita sarapan dulu"
Aku berjalan mendahului papa, rasa laper di perutku sudah tidak tertahan lagi, efek semalam aku tidak ada makan.
"Sudah bangun kamu dek? Mau mas ambilin sarapan apa?"
"Tidak perlu, aku bisa ambil sendiri"
"Dina, seharusnya kamu yang melayani suamimu, bukan malah sebaliknya"
"Sudahlah pa, kenapa di meja makanpun harus memperdebatkan ini?"
"Maafkan Dina ya Zam, papa harap kamu bisa merubah sikap Dina yang sekarang menjadi yang lebih baik ya"
"In syaa Allah pa, Azzam akan berusaha menjadi suami yang baik buat Dina pa, dan seijin Allah juga Dina pasti akan menjadi wanita yang lebih baik"
"Loh loh... maksudnya apa ini? Kalau memang aku bukan wanita baik kenapa bapak mau menikah dengan saya?"
"Dina!!"
"Sudah pa, Azzam gak papa kok pa, semua cuma butuh waktu pa"
"Din, kamu ada kuliah siang ya hari ini? Mau mas jemput nanti atau gimana?"
"Gak perlu, aku bisa pergi sendiri"
"Ya sudah, kalau gitu mas barangkat duluan ya, kamu hati-hati di jalan."
"Pa.. Azzam berangkat dulu ya pa" sambil mencium tangan papa dan berlalu.
"Dina, suamimu memberi tangannya buat kamu kenapa tidak di balas?"
"Maaf pa, untuk saat ini hati belum bisa di paksa buat menjadi istri yang baik buat dia, biarlah seperti ini dulu adanya kami jalani pa"
"Papa harap kamu bisa berubah Din, oia hari ini papa mau kekantor lebih awal. Nanti kamu pergi kuliahnya di anter mamang Ojin aja ya, trus pulangnya bareng sama Azzam saja."
Papapun berlalu begitu saja, aku yang masih menikmti sarapanku pagi ini untuk mengisi energiku hingga siang nanti. Sambil memainkan ponselku untuk mengisi keheningan pagi.
CEO muda dan tampan, mencari cinta sejatinya selama dua puluh tahun lamanya. Hingga mereka dipertemukan dengan cara yang tak terduga.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.