Karena cinta seseorang bisa menjadi seorang monster, namun karena cinta juga bisa membuat gunung es menjadi cair. Dan karena orang itu, Randy seorang detektif kehilangan kewarasannya.
Karena cinta seseorang bisa menjadi seorang monster, namun karena cinta juga bisa membuat gunung es menjadi cair. Dan karena orang itu, Randy seorang detektif kehilangan kewarasannya.
11 Mei 2017 Madrid.
Hembusan dari angin di atas gedung lima lantai ini, terasah seperti mencekik lehernya Randy. Saat ini dia baru saja berduka. Pada sore hari yang penuh dengan kesedihan, dia menangis dengan tidak mengeluarkan suara. Di tangannya dia sedang memegang erat sebuah foto, hatinya terlihat sangat berduka. Dia menatap foto yang sedang dia pegang dengan sangat penuh harapan, pada foto itu terlihat ada seorang wanita yang sangat cantik perfoto dengan dirinya dengan sangat mesrah. Air matanya semakin mengaliri pipinya, seolah tidak mungkin dapat dihentikan oleh apa pun itu. Luka pada hatinya saat ini, seperti tidak akan ada satu jenis obat pun yang mampuh dalam menyembuhkannya. Saat ini Randy hanya bisa mengingat kenangan yang pernah dia lakukan bersama dengan wanita di dalam foto itu, dia mengingat kejadian pahit di malam kematian dari wanitanya. Jemarinya saat ini terlihat seperti gemetar, dia terlihat seolah tidak mampuh lagi untuk berdiri. 'Aku sangat mencintai kamu,' ingatnya saat ini mengingat kata-kata yang masih sangat tergiang pada telingannya. Lalu Randy tersenyum setiap kali mengingat senyum dari wanita yang sangat dia cintai, saat ini jika bisa Randy hanya ingin kembali pada waktu kemarin. Pada saat dia masih bersama dengan wanitanya, tapi semua itu tidak akan mungkin dapat terjadi. Semua orang yang sudah tidak mempunyai nyawa lagi, tidak akan mungkin bisa kembali pada orang yang masih mempunyai sebuah nyawa sekarang alam mereka telah berbeda.
"Kamu tahu janjimu itu sama seperti seekor kupu-kupu, terlihat sangat indah. Namun dia terbang hilang entah ke mana," ucap kekasihnya pada saat sebelum kematian.
Saat ini Randy terlihat sangat terpukul sekali, hatinya terasa sangat hampa. Takdir seolah tidak mau berpihak kepada dirinya, dia sangat kecewa hatinya sangat terluka. Saat ini hatinya terasa seperti sedang ditusuk oleh sebuah pisau yang sangat tajam, terasa perih tapi tidak mematikan. Lalu perasaannya saat ini juga sama seperti sebuah bubur, mau di apakan pun tetap saja tidak akan pernah kembali lagi menjadi sebuah nasi. Air mata kesedihan saat ini terus mengaliri pipinya, terasa semakin hampa dengan disertai kenangan pahit yang saat ini dia kenang.
"Maafkan aku," ucapnya pada malam itu dengan rasa bersalah.
"Kamu selalu meminta maaf, tapi setelah itu kamu kembali lagi menjadi diri kamu. Maaf katamu, itu tidak ada artinya. Percuma saja, kamu juga tidak akan pernah berubah. Kamu tidak akan pernah mengerti perasaanku, kamu tidak tahu rasanya jadi aku. Selama ini ternyata aku yang terlalu berharap, maafkan aku karena sudah membuat kamu menjadi terbebani. Aku berjanji aku tidak akan lagi mengusik hidup kamu,"
Pertengkaran malam itu merupakan sebuah pertengkaran terbesar yang pernah Randy dan kekasihnya alami, selama mereka membina suatu hubungan. Mereka tidak pernah sekalipun berselihi paham, tapi malam itu murupakan malam yang sangat kelam bagi hubungan mereka. Kata-kata dari wanitanya itu membuat Randy menjadi sangat merasa bersalah, luka di hatinya sangat dalam. Dia saat ini Randy hanya bisa menangis seperti anak kecil sambil mengenang suatu hal yang sudah berlalu dan tidak akan mungkin dapat kembali, saat ini dia sengaja melakukan hal itu untuk memberikan sebuah hukuman kepada dirinya sendiri karena kesalahannya orang yang dia cintai kehilangan nyawa. Andaikan jika dia bisa memutar waktu, maka yang saat ini dia lakukan iyalah memperbaiki kesalah yang pernah dia buat. Namun sayang waktu itu tidak sama dengan siang dan malam yang akan selalu kembali dan bergantian, waktu itu tidak akan pernah menjadi seperti siang dan malam. Dia akan terus berjalan, tanpa pernah mentoleransi apa pun yang terjadi di dunia.
'Katanya jika kamu sedang merasa bahagia dan teringat dengan seseorang, itu artinya kamu mencintai orang itu. Tapi jika kamu bersedih dan teringat seseorang itu artinya orang itu mencintai kamu. Pelangi sebenarnya sudah datang, saat ini tidak ada lagi ombak yang bergejolak. Meskipun kamu mencintai orang itu atau pun orang itu yang mencintai kamu, tetaplah jangan pernah goyah dalam sebuah mimpi. Cahaya bulan putih dan bersinar, saat ini kamu hanya memikirkan tentang dia, sebuah rasa sakit sulit jika ingin dihilangkan butuh waktu yang lama. Semua ini apakah orang itu tahu?'
****
"Kamu ada di sini?" tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah belakang.
Saat ini Randy hanya menoleh saja, tapi tidak membalas atau pun menyapah pria yang baru saja datang ini. Randy masih melanjutkan kesedihannya, jika dilihat dari mata pria yang baru datang ini. Dia juga seperti merasa baru ditinggalkan, pria ini juga terlihat sangat sedih. Namun dia berusaha dengan sangat kuat, menutupi semua kesedihan yang sedang dia rasakan saat ini.
"Kenapa kamu tidak menjawab?" tanya pria ini sekali lagi.
Tapi saat ini Randy masih saja tetap bisu, dia masih tidak mau merespon pria ini. Lalu pria ini berjalan mendekatinya, pria ini berhenti tepat di samping tempat Randy sedang berdiri sekarang.
"Kamu bajingan, harusnya aku tidak membiarkan dia bersama dengan kamu. Jika saja aku terus memperjuangkannya maka dia tidak akan berakhir seperti ini," sebut pria ini.
Mendengar apa yang baru saja pria ini katakan kepada Randy, membuat Randy menjadi sedikit emosi kepadanya. Mata yang saat ini terlihat sedang berkaca-kaca, merubah menjadi merah dendam. Saat ini Randy menatap mata pria ini dengan sangat sadis, dia juga mencekik kerah baju dari pria ini.
"Memang kamu tahu apa tentang ini, aku juga sudah melindungi dirinya. Aku sangat mencintainya, kamu kira aku saat ini sedang senang. Tidak saat ini aku sangat berduka, saat ini aku baru saja kehilangan seorang wanita yang sangat aku cinta. Aku sudah menjaganya, tapi jika saat ini dia mati apa itu salahku. Aku juga bukan tuhan, aku tidak bisa mencegah orang mati. Tapi saat ini aku juga sangat merasa kehilangan," ucap Randy yang terlihat sangat marah.
Lalu laki-laki ini malah tersenyum, dia membalas tatapan sadis dari Randy. Pria ini juga terlihat tidak takut sama sekali, dia terus saja menantang dan memancing emosi Randy saat ini. Dari mata pria ini, terlihat dia sepertinya menyimpan sebuah rasa benci kepada Randy.
"Jika kamu sudah menjaganya, dia tidak akan seperti ini. Pada malam itu dia sudah berulang kali menghubungi kamu, tapi kamu tidak merespon panggilan teleponya. Dia sampai menghubungi aku untuk meminta tolong, apa itu yang kamu bilang jika kamu menjaganya. Kamu tahu bagaimana rasanya mendengar jeritan dia meminta tolong kepadaku, rasanya sangat sakit. Saat aku menerima telepon darinya, aku langsung pergi untuk menemuinya. Tapi aku tidak beruntung, aku terlambat. Seandainya saja saat itu, aku adalah orang pertama yang dia hubungi. Mungkin dia masih ada," ucap pria ini yang terlihat sangat marah degan Randy.
Saat ini Randy mulai melepaskan cekikan pada kerah baju dari pria ini, Randy mulai melampiaskan semosinya dengan cara menendang sebuah dinding kecil di depannya. Saat ini dia terlihat sangat merasa bersalah, air matanya samakin jatuh dengan tidak bisa dihentikan.
Hidup itu harus pintar untuk menjilat, seseorang yang pandai dalam mencari muka. Dia akan mendapatkan posisi yang bagus, juga pekercaan dari orang lain. Dunia kehidupan hanya penuh dengan peperangan, mereka yang paling pandai melepas serta memakai topek. Mereka adalah orang yang akan bertahan sampai akhir, pada dasarkan. Di dunia ini, tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik. Mereka hanya datang, lalu saling memanfaatkan
“Aduh!!!” Ririn memekik merasakan beban yang amat berat menimpa tubuhnya. Kami berdua ambruk dia dengan posisi terlentang, aku menindihnya dan dada kami saling menempel erat. Sejenak mata kami bertemu, dadanya terasa kenyal mengganjal dadaku, wajahnya memerah nafasnya memburu, aku merasakan adikku mengeras di balik celana panjang ku, tiba-tiba dia mendesah. “Ahhh, Randy masukin aja!” pekik Ririn.
Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
SKANDAL RANJANG TERNODA Tak ada yang lebih memilukan dari cinta yang usang namun dipaksakan. Dalam rumah yang megah dan kehidupan yang mapan, sepasang suami-istri bertahan bukan karena cinta, tapi karena status dan kewajiban. Ketika keheningan mulai menggantikan tawa, dan pelukan hanya menjadi rutinitas, celah pun terbuka. Tanpa disadari, masing-masing telah menyimpan luka, rahasia, dan pelampiasan. Seseorang berselingkuh dengan yang muda dan energik-orang kepercayaan yang selama ini dianggap tak mungkin. Sementara yang lain, memilih pelarian pada sosok tua yang tak disangka memberi kebahagiaan paling sejati. Di antara cinta, nafsu, balas dendam, dan keinginan untuk dimengerti, mereka saling melukai tanpa sadar telah menodai tempat yang seharusnya suci: ranjang. Bukan hanya sekadar perselingkuhan-ini adalah skandal dalam bentuk paling getirnya.
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY