/0/6037/coverbig.jpg?v=420219c4f8b911832314f31f8d830350)
"Aku janji nggak akan ngelirik laki-laki manapun selain kamu." Harnung dan Keenan sudah berjanji satu sama lain bahwa mereka tidak akan pernah putus apapun alasannya. Keenan bahkan sudah punya rencana untuk menikahi gadis pujaannya itu. Sementara Harnung sendiri juga sangat yakin bahwa Keenan adalah satu-satunya laki-laki yang ia cintai. Namun ternyata Harnung salah. Usai kepergian Keenan ke Beijing, ia justru diusik habis-habisan oleh Sean, kakak tingkatnya yang terkenal posesif. Sekuat tenaga Harnung menghindari laki-laki itu, pada akhirnya ia juga jatuh pada pesonanya. Harnung dan Sean akhirnya menjalin hubungan terlarang tanpa diketahui oleh Keenan. Akankah Keenan mengetahui hubungan terlarang antara Harnung dan Sean? Apa yang akan terjadi pada Harnung, diputuskan Keenan atau dilepaskan Sean?
Januar Keenan Morry, laki-laki dengan tinggi menjulang itu melayangkan senyuman usai melihat sosok pujaan hatinya yang tengah melambaikan tangan di depan sana. Seperti hubungan sepasang kekasih pada umumnya, Keenan dan Harnung yang kebetulan satu kampus tetapi beda jurusan tidak pernah melewatkan jam makan siang bersama. Anggap saja mereka beruntung karena tidak pernah memiliki jadwal tabrakan di siang hari.
"Besok-besok kita makan siang di kantin fakultas kamu aja, ya?" Harnung tidak tega melihat keringat Keenan mengucur membasahi rambut hingga ke pakaian laki-laki itu. Ia lantas mengeluarkan sapu tangan dari dalam tasnya dan mengusapkannya pada dahi Keenan, membuat senyuman laki-laki itu semakin lebar. "Apa senyam-senyum? Kamu tuh ya, udah berapa kali aku bilangin jangan terlalu spesialin aku, nanti aku kebiasaan manja terus! Aku kan juga pengen makan di kantin fakultas kamu. Katanya, baksonya enak!"
Keenan terkekeh pelan. Ia menyambar tangan Harnung yang bebas dan menyelipkan jemarinya di antara jemari mungil gadis itu. Diperlakukan tiba-tiba seperti itu, Harnung yang tadinya ingin marah-marah karena khawatir seketika kembali jinak. Ia memukul pelan dada Keenan, tidak sungguh-sungguh.
"Fakultas kita kan nggak dekat. Aku nggak tega kamu yang kecapekan kalau harus jalan ke tempatku," ujar Keenan menarik tangan Harnung memasuki area kantin.
Kantin FMIPA merupakan tempat yang lumayan ramai. Beberapa mahasiswa pasti sudah kembali ke kelas ataupun laboratorium, sementara sisanya tengah menghabiskan makan siang dengan khidmat. Meskipun sudah sering melihat pemandangan seperti ini, Keenan masih tetap takjub melihat betapa rajinnya mahasiswa FMIPA. Kebanyakan dari mereka bahkan makan sembari membaca ensiklopedia. Hebat.
Keenan dan Harnung memilih duduk di pojokan dekat jendela. Dari tempat duduk ini, Keenan bisa memperhatikan mahasiwa yang seliweran dengan buku tebal di tangan. Ada yang membaca sambil berjalan tanpa menabrak apalagi terjatuh. Lagi dan lagi, Keenan takjub dengan pemandangan itu.
"Sayang!"
Keenan terperanjat. Ia mengerjapkan mata menatap Harnung yang sudah siap memukulnya dengan sendok. Pacarnya itu memang galak, tapi anehnya Keenan tambah suka kalau Harnung mode galak. Menggemaskan sekali.
"Hm?"
Senyuman Keenan membuat Harnung bergidik ngeri. "Kamu ngapain sih dari tadi senyam-senyum terus? Kesambet arwah dosen?"
"Gimana nggak senyum terus kalau lagi berhadapan sama kebahagiaan."
Keenan mengaduh kesakitan usai Harnung benar-benar memukul kepalanya dengan bagian belakang sendok.
"Gombal banget! Buruan deh ini makan apa. Kamu mau telat masuk kelas lagi?"
Sembari mengusap kepalanya yang-mungkin-benjol, Keenan mulai membaca menu makanan dan minuman satu per satu. Padahal ia sudah sering makan di kantin FMIPA, tapi tetap saja rutinitas membaca menu diperlukan. Bukan hanya formalitas, tetapi bagi Keenan membaca buku menu membuat gairah makannya meningkat.
"Aku pesan nasi kebuli sama es teh."
Dan pada akhirnya pesanannya tidak berubah. Dasar Keenan.
Harnung mencatat pesanan Keenan di atas secarik kertas, sebelum pamit untuk memesankan makanan. Beberapa menit setelahnya gadis itu kembali membawa satu nampan penuh berisi dua piring nasi kebuli dan dua gelas besar es teh. Keenan refleks menangkap nampan di tangan Harnung saat melihat gadis itu terhuyung keberatan.
Harnung kembali duduk tanpa mempermasalahkan tatapan protes yang dilayangkan oleh Keenan. "Terima kasih, Sayangku."
"Lain kali panggil dong, Sayang," keluh Keenan. "Nanti kalau beneran jatuh, gimana?"
Harnung meringis garing, sama sekali tidak merasa bersalah. "Kan ada kamu, tinggal ditangkap dong kalau mau jatuh."
"Ya masalahnya kalau beneran jatuh terus mecahin piring dan gelas, kamu juga yang ganti rugi. Gimana sih ...."
"Ish, pokoknya tinggal ditangkap aja apa susahnya sih? Lagian aku juga nggak gendut."
"Kalau aku nggak ada? Siapa yang mau nangkap kamu?"
Senyuman Harnung seketika luntur. "Apa maksudnya?"
Keenan sadar bahwa ia secara tidak sengaja telah menyinggung Harnung. Kekasihnya itu memang gampang sensitif dengan kata-kata seputar perpisahan atau sejenisnya. "Udah buruan dimakan, keburu dingin. Aku habis ini juga ada kelas."
Setelah itu, keduanya makan dengan tenang. Tidak ada pembicaraan ringan atau berat di antara keduanya seperti yang biasa mereka lakukan. Hari ini cukup berbeda dari sebelum-sebelumnya. Keenan sadar betul itu semua karena mulutnya yang suka berbicara tanpa berpikir. Diam-diam ia merutuki diri, sekaligus khawatir.
Keenan mencoba menelan gumpalan-gumpalan nasi kebuli dalam mulutnya dengan gestur tenang, padahal dalam hati ia merasa gelisah. Baru spoiler saja, sikap Harnung sudah menunjukkan penolakan. Bagaimana jika Keenan mengatakan yang sesungguhnya nanti?
Begitu juga Harnung. Ia makan dalam diam, tidak banyak berbicara seperti biasanya. Gadis pemikir sepertinya seketika langsung overthinking dengan ucapan-mungkin saja gurauan-yang dilontarkan oleh Keenan tadi.
Harnung dan Keenan sudah menjadi teman sekelas semenjak mereka kelas 7 SMP. Pada saat itulah Keenan jatuh cinta dengan Harnung, si gadis heboh penggila idola K-Pop. Di saat banyak orang tidak menyukai Harnung karena merasa gadis itu terlalu berlebihan-atau fanatik dengan idola K-Pop, Keenan justru sebaliknya. Menurut Keenan, Harnung unik. Selain itu, Harnung sangat friendly.
Harnung adalah satu-satunya gadis yang tidak takut berbicara dengannya. Di saat orang lain memberikan cap nerd dan cold kepada Keenan yang saat itu tidak punya ketertarikan lain selain belajar, Harnung justru datang dan menyodorkan tangan kanan, mengajaknya berkenalan sekaligus memintanya bergabung dalam kelompok yang sama.
Di mata Keenan, Harnung itu cantik. Sangat cantik, malah. Kecantikan Harnung di mata orang-orang tertutupi dengan sikap heboh dan berlebihannya terhadap idola K-Pop. Namun bagi Keenan, Harnung tetaplah spesial.
Tanggal jadian mereka berada di hari ulang tahun gadis itu. Saat semua orang berbondong-bondong memberikan ucapan selamat dan kado kecil-kecilan, Keenan justru memberikan kado yang paling tak terlupakan dalam hidup Harnung. Bunga, album, dan surat cinta. Baru Keenan sadari bahwa ternyata Harnung juga punya perasaan yang sama dengannya.
Tak terasa hubungan mereka sudah berjalan selama delapan tahun. Tidak pernah ada kata putus di antara keduanya. Keenan terlalu dibutakan oleh Harnung. Hanya Harnung satu-satunya kelemahan Keenan sehingga ia tidak pernah punya niat untuk berpaling ke lain hati, entah seberapa cantik dan seksinya godaan lain itu.
Pun Harnung. Tidak ada selain Keenan yang memberikan cinta begitu besar untuknya. Laki-laki itu selalu memperlakukannya dengan lembut, bak tuan putri istana yang harus dijaga dengan sangat hati-hati. Keenan juga tidak pernah marah kepadanya, mentok hanya menegur. Hal itu membuat hati Harnung benar-benar lengket pada Keenan. Ia-sangat-yakin bahwa Keenan adalah jodohnya. Keyakinan itu sudah muncul beberapa tahun yang lalu, ketika ia mengenalkan Keenan pada keluarganya.
Sudah saling mencintai, direstui oleh keluarga, tidak pernah break apalagi putus.
Kurang yakin apalagi Harnung bahwa Januar Keenan Moory adalah jodohnya?
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"