Oh ya tidak hanya dipanjang, Ilona harus mengafalnya karena tabel periodik itu berguna untuk menjawab test dadakan dari pak Etan jikalau guru itu menyuruh anak-anak sekelas untuk maju menjawab pertanyaan soal yang dibuat dari hasil pemikiran guru itu sendiri.
"Makanya ya nak kalau kalian ingin bisa menjawab pertanyaan dari bapak, ya kalian harus rajin-rajin ngafalin tabel periodik. Soal kayak gini masa nggak bisa?
Atau gini saja buat di kertas karton, tulis tabel periodik dan rumus kimia lainnya secara besar-besaran biar mata kalian bisa lihat dan hafal. Mengerti?" tanya pak Etan.
"Mengerti pak." jawab murid-murid.
Dan sekarang Ilona sedang kebingungan saat pulang sekolah dirinya ingin ke gramedia membeli tabel periodik dan beberapa kertas karton.
Tapi ketika ia sedang berada di jalan Maritim tiba-tiba dari arah depan ada segerombolan anak tawuran sedang membawa stik golf.
Ilona panik melihat gerombolan itu.
"Mati w ada anak tawuran, duh ngumpet di mana nih w serem banget. Mati w kalau sampai kena stik yang mereka pake. W ngumpet di sana ah." Ilona langsung kabur menyelamatkan diri ia berlari putar balik dan mencari tempat untuk berlindung
Ia pun berlindung di balik terpal yang ia lewati.
Namun ketika ia sedang berlarian, tiba-tiba ada Varo sedang berhenti di depannya membawa motor.
Drum. Suara motor Varo yang berhenti karena terbawa melihat Ilona yang tengah panik lari dari segerembolan anak tawuran.
Alvaro pun mengamati Ilona yang tengah panik juga hendak ingin mengumpat di balik terpal.
Untung aksi Ilona itu menyadarkan Varo bahwa ada segerombolan anak tawuran di sana.
"Eh, ngapain ngumpet di situ?" tanya Varo yang waktu itu belum sadar.
"Ssttt siapa lo?" tanya Ilona yang sedang meringkuk takut di balik terpal yang Varo buka.
Ia mengira Varo adalah anak tawuran tadi.
"W Varo, nih seragam kita sama." kata Varo yang keheranan melihat Ilona sangat ketakutan melihat dirinya.
"Eh sorry saya pikir anda termasuk segerombolan anak tawuran di sana." kata Ilona.
"Tawuran?" Varo melihat ke arah yang Ilona tunjuk secara ketakutan itu.
Varo langsung tersadar dan tak jadi ke arah jalan maritim, karena sepertinya mereka buas-buas.
"Tawuran ya?" kata Varo.
"Iya, itu tahu." kata Ilona.
"Eh ngapain lo di situ? Kenapa nggak ngumpet saja, buruan ngumpet." kata Ilona agar Varo juga ikut menyelamatkan dirinya.
"Eh salah ngapain ngumpet kalau saya bawa motor, mereka kan lagi jalan ke sini. Mending lo naik motor saya aja ayo." ajak Varo.
"Ya udah deh dari pada saya ngumpet di sini." Ilona bergegas menaiki motor Varo.
Varo pun ngebut menghindari gerombolan tawuran.
"Oh iya ngapain tadi jalan sendirian di sana? Teman-teman kamu mana?" tanya Varo.
"Tadi saya mau ke gramed tapi ada tawuran di sana." kata Ilona.
"Bahaya jalan sendirian. Kenapa nggak sama yang lain?" tanya Varo.
"Iya, ini karena mendadak ada tugas dari guru buat bikin rumus di karton." kata Ilona.
"Oh ya udah rumah anda di mana saya anterin pulang." kata Varo.
"Jangan, saya masih harus cari tabel periodik buat besok. Ada tugas dari pak Etan." kata Ilona.
"Tugasnya ngerjainnya ntaran saja. Tadi kan lo abis kejebak tawuran. Nggak takut apa jalan sendrian?" tanya Varo.
"Nggak apa-apa ntar di jalan sana ada Lotteria saya turun di sana saja ya." kata Ilona.
"Jadi anda masih tetep mau ngerjain tugas itu? Huft, ya sudah saya juga haus, kita makan di sana saja sekalian." kata Varo.
"Hah makan?" kata Ilona kaget.
Hari itu Varo malah mengantar Ilona ke gramedia setelahnya mereka makan di sebuah restoran di sana dan pulangnya Varo mengantar Ilona ke rumahnya.
Besokan harinya Ilona sekolah, hari ini tepat 2 bulan setelah dirinya bersekolah di SMA Goopers, baru diketahui jika di sana ada sekelompok anak yang membentuk suatu basis yang katanya sudah terkenal dari tahun ke tahun.
Mereka membentuk itu untuk melindungi daerah kekuasaan karena banyaknya anak lain yang suka iseng jika bertemu murid-murid dari sekolahnya.
Varo adalah salah satu anak kelas satu yang telah bergabung di basis sekolah itu dan menjadi ketua basis diangkatannya.
Di kantin nampak Varo yang tengah dilantik oleh teman-temannya menjadi ketua basis dari angkatannya.
Terlihat dirinya dan teman-temannya tertawa sesaat mereka sedang mendengar Varo berkampanye di antara teman-temannya itu.
"Tenang kalau kalian jalan sama saya, saya pastikan akan aman dan terhindar dari serangan musuh dari anak sebelah. Mereka pasti kabur ngelihat saya." ucap Varo seperti kampenye saat pemilihan presiden saja.
"Hhha, makanya Varo kita percaya nih kalau anda terpilih jadi ketua basis di SMA Goopers pasti anak-anak lain juga aman." kata Viano.
"Ok turut jagain perbatasan ya, bilang Varo kalau nanti situasi kita nggak aman di jalan, ok." kata Varo.
Semua teman-temannya berharap Varo dapat diandalkan sebagai ketua angkatan basis anak kelas satu di sekolahnya.
Sementara Ilona terlihat masuk ke kantin dan melihat Varo sedang sibuk berkampanye di antara teman-temannya itu
"Itu kan Varo? Kemarin yang nganterin saya pulang. Pas ada tawuran di Jalan Maritim. Duh serem banget deh kemarin.
Lagi ngapain ya dia sekarang? Kayaknya sibuk banget ya dia sama temannya." kata Ilona.
Lalu temannya Ilona bertanya karena melihat Ilona belum pesan.
"Ilona, lagi ngeliatin apa sih? Oh ya mau pesan apa nih?" tanya Kiara.
Ilona menengok ke arah Kiara lalu mulai ingat dirinya belum pesan apa-apa di ibu kantin.
"Nasi gorengnya ya bu." pesan Ilona.
Setelah itu mereka ke meja kantin.
"Untung ya tadi pas pelajaran pak Etan w nyaris hampir saja maju ke depan padahal teman di sebelah w udah maju duluan, untungnya dia di depan kelas lama banget mikirnya.
Padahal w yakin banget beberapa detik lagi nama w itu disebut sama pak Etan buat maju dan tahu-tahunya beberapa detik lagi sudah bel aja. Yee untung saya selamat." kata Kiara.
"Ah elo mah enak Kir, saya kemarin aja gara-gara tugas kimia hampir saja w kena jebak anak tawuran di jalan Maritim. Hampir kena lempar stik golf tahu, kayak gimana lagi rasanya." kata Ilona.
"Tugas apaan?" tanya Kiara.
"Itu tuh tugas tabel periodik, jangan-jangan lo belum buat tadi?" tanya Ilona.
"Oh iya w juga belum buat." Kiara menepuk jidatnya.
"Terus-terus lo gimana akhirnya kemarin, jadi lo hampir kena anak tawuran? Terus lo nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Kiara.
"Nggak sih untungnya." kata Ilona lalu dirinya menengok ke arah Varo.
"Kok bisa sih? Beneran Il? Selamat deh kalau gitu." kata Kiara.
"Il lo lagi ngeliatin siapa sih?" tanya Kiara.
"Am. Kiar, lo tahu nggak cowok yang lagi sama teman-temannya itu, tuh?" tunjuk Ilona.