Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}
Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}

Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}

5.0
6 Bab
145 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Elia Glenca adalah seorang gadis yatim piatu yang harus menerima kenyatan jika dirinya harus menikah dengan orang tidak dia cintai. Elia terpaksa menikah dengan seorang pria dingin dan datar yang bernama Abraham Sanders. Abraham juga terpaksa menggantikan adiknya yang kabur di hari pernikahannya, karena tidak ingin menanggung malu. "Harusnya aku menikah dengan kekasihku! Bukan denganmu!" ucap Abraham ketus. "Maafkan aku." Elia hanya bisa meminta maaf. Tapi seiring berjalannya waktu, timbul perasaan aneh dalam diri Abraham. Dia merasa cemburu jika Elia berbicara dengan pria lain. Akan tetapi, perjalanan mereka tidak sampai disitu. Masalah demi masalah terus saja menghampiri rumah tangga mereka. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Jangan lupa simak ceritanya.

Bab 1 Pertemuan Pertama

"Hei, sedang apa kau disamping mobilku?" ujar suara seorang pria.

Suara lelaki itu membuat Elia mendongakkan kepala, ditatapnya seorang pria tinggi dan tampan dengan kulit putih dan mata hitamnya yang jernih, membuat Elia terpesona sesaat. Elia memandangi ciptaan Tuhan yang sangat tampan itu, dengan mata berbinar-binar.

"Hei!" teriak Abraham menjentikan jarinya ke arah wajah Elia, membuat Elia tersadar dari lamunan.

"Eh, maaf, Pak," ucap Elia tersenyum kepada pria yang ada di hadapannya itu.

"Pak Pak! Sejak kapan aku menikah dengan ibumu? Aku tanya kenapa kau berada disamping mobilku?" tanya Abraham dengan nada ketus.

"Ha-ha. Bapak ini Lucu. Memangnya kapan aku bilang kau menikahi ibuku? Lagian aku sedang numpang bersembunyi," ucap Elia yang kembali berjongkok di samping mobil Abraham, tanpa memperdulikan Abraham yang sedang bertanya kepadanya.

"Bersembunyi! Kau pikir mobil mahalku ini tembok untuk kau bersembunyi!" bentak Abraham, membuat Elia terkejut dan langsung berdiri menatap Abraham.

"Pak, eh Om. Apa kau tidak bisa bicara secara pelan-pelan? Aku sudah bilang kalau aku numpang bersembunyi," seru Elia dengan intonasi yang tinggi karena dia sangat kesal dengan pria yang ada di depannya itu.

Pasalnya, dia sedang bersembunyi dari anjing yang mengejarnya tadi. Abraham yang mendengar dirinya di bentak pun semakin kesal dengan Elia.

"Om, katamu!" Abraham sangat kesal dengan gadis aneh yang ada di depannya itu, karena sudah dua kali dia dipanggil dengan sebutan orang tua.

Padahal dirinya masih muda, Elia pun kembali bersembunyi tapi dengan cepat Abraham menarik tangan Elia.

"Lepaskan aku, Om!" teriak Elia.

"Dasar, bocah ingusan," ledek Abraham.

"Aku ini bukan bocah ingusan Om, aku sudah dewasa," jawab Elia ketus. Elia tidak terima karena merasa usia 20 tahun itu sudah dewasa.

"Cih, seseorang yang masih bermain petak umpet kau anggap sudah dewasa?" tanya Abraham masih memegang tangan Elia.

"Aku tidak sedang main petak umpet Om, tapi aku sedang bersembunyi!" teriak Elia karena kesal.

"Pergilah, kau merusak mobil mahalku saja dan membuatnya terlihat seperti barang rongsokan. Karena disentuh bocah ingusan sepertimu!" ucap Abraham sambil melepaskan tangan Elia.

"Dasar sombong, memangnya semahal apa sih mobilmu itu?" ujar Elia sambil berkacak pinggang.

Abraham pun tidak jadi masuk mobil, dia menatap Elia dengan tatapan tajam. Baru kali ini dia debat dengan bocah ingusan, dan itu membuat dirinya sangat kesal.

"Dasar, bocah ingusan. Mobilku ini sangat mahal bahkan kau tidak mampu membelinya," ucap Abraham.

"Heleh, mobil kayak gini aja aku bisa beli," ucap Elia sambil menendang mobil Abraham.

"Kau!" bentak Abraham membuat Elia mundur selangkah.

Dengan ancang-ancang, Elia bersiap untuk melarikan diri dengan langsung membalikan badannya. Namun, belum sempat melangkah ada tarikan yang kuat dari tasnya sehingga membuat Elia terjungkal ke belakang.

"Aduh! Sakit tahu!" teriak Elia dengan wajah kesal sambil menatap ke arah Abraham.

"Siapa suruh kau mau melarikan diri, kau harus bertanggung jawab karena sudah berani-beraninya membuat mobilku yang mahal ini ternoda."

Abraham masih melotot.

"Dan sedikit lecet karena tendangan dari kakimu yang kotor itu," lanjut Abraham dengan wajah datarnya.

"Mobilmu, kan, tidak lecet parah, hanya ada sedikit titik kecil. Kenapa aku harus bertanggung jawab? Om ini aneh-aneh saja," ucap Elia tersenyum geli.

Abraham menarik nafas dalam-dalam, dia harus menahan emosinya karena menghadapi gadis aneh yang ada di depannya itu. Padahal dirinya tipe orang yang irit bicara, tapi sekarang mesti lebih banyak bicara. Menyebalkan.

Ditambah dia panggil dengan sebutan orang tua lagi, jika bukan wanita sudah dirobek-robek mulut gadis bawel itu.

"Jangan panggil aku, Om. Kapan aku-" ucapan Abraham terhenti.

"Kapan kau menikahi, Bibiku." ujar Elia tertawa terbahak-bahak, membuat Abraham semakin emosi.

"Pokoknya, kamu harus mengganti sepuluh juta untuk biaya membersihkannya dan menghilangkan goresan kecil itu," ucap Abraham dengan intonasi tinggi.

"Tapi aku tidak punya uang, Om."

"Aih, sudah aku bilang jangan panggil aku Om!" Abraham benar-benar jengah dengan Elia.

"Lalu aku harus memanggilmu apa?" tanya Elia.

"Panggil aku, Tuan. Jadi jangan memanggilku dengan nama itu lagi," ucap Abraham.

Elia pun tertawa terbahak-bahak saat mendengar ucapan pria yang ada di hadapannya itu. Abraham yang melihat Elia tertawa merasa harga dirinya dijatuhkan.

"Apa ada yang lucu?" tanya Abraham sambil menyipitkan matanya.

"Tidak ada, aku hanya ingin tertawa saja memang tidak boleh apa?" jawab Elia dengan santainya.

"Gadis aneh," gumam Abraham.

Karena tidak mau terlalu lama berdebat Abraham pun mengambil tas Elia, dia mencari ktp Elia di dompetnya.

"Hei, kembalikan dompetku!" teriak Elia sambil loncat-loncat mengambil dompetnya.

"Jangan mimpi," ucap Abraham.

Setelah mengambil KTP milik Elia, Abraham tersenyum menyeringai karena sudah mendapatkan identitas gadis aneh yang ada di depannya itu.

"Sekarang aku sudah mengetahui identitas mu, so kamu harus mengganti rugi atas kerusakan mobilnya," ucap Abraham menyeringai.

"Cih, kenapa aku harus bertemu dengan pria gila sepertimu?" Elia terus saja menggerutu.

"Itu urusanmu, jadi setelah kamu memiliki uang maka aku akan mengembalikan kartu ini untukmu," ucap Abraham.

Abraham pergi meninggalkan Elia, setelah sebelumnya memberikan kartu namanya. sedangkan Elia mendengus kesal dan dia pun langsung bergegas menuju ke tempat kerjanya.

"Dasar pria gila!" umpat Elia.

Elia menyetop ojek agar tidak telat, karena hari ini dia mendapatkan jatah kerja siang.

Elia Glenca adalah seorang gadis yang ceria dan baik hati, Elia merupakan gadis yatim piatu, sejak kecil dia tinggal di panti asuhan.

Elia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas biasa di Kota J, karena dia tinggal di Kota, maka dari itu Elia bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Agar dia bisa memenuhi kebutuhannya dan membayar kost di mana ia tinggal.

****

Abraham baru saja sampai di sebuah cafe ternama. Dia ingin menemui kekasihnya yaitu Laura Angelina, seorang model terkenal di Negara I.

Abraham merupakan seorang Presdir di Perusahaan Cyberia Group, dimana Perusahaan nomor satu se benua Eropa. Parasnya yang tampan membuat para wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan hati Abraham.

Bahkan, banyak yang menawarkan tubuhnya agar bisa bersama dengan Abraham. Tapi semuanya itu tidak berlaku bagi Abraham, karena dia tipe pria yang tidak suka bergonta-ganti pasangan.

Abraham mencari keberadaan kekasihnya, dan setelah menemukan Laura dengan cepat dia menghampirinya.

"Honey!" Abraham memanggil Laura kemudian memeluknya.

"Honey, kenapa kamu lama sekali? Sampai aku bosan menunggumu," ucap Laura sambil memasang wajahnya yang cemberut.

"Maafkan aku, Honey. Tadi ada sedikit masalah makanya aku terlambat," ucap Abraham.

"Baiklah, kali ini aku memaafkanmu, honey." Laura tersenyum manis kepada Abraham.

Mereka berdua sudah tiga tahun menjalin hubungan. Abraham selalu menjaga kehormatan kekasihnya, dia tidak mau melakukan hubungan suami istri sebelum mereka menikah.

"Kamu mau makan apa, honey?" tanya Abraham.

"Samakan saja seperti kamu," jawab Laura.

Abraham memesan makanan untuk mereka berdua, sambil menunggu makanan datang mereka pun mengobrol santai.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 6 Penculikan Elia   06-20 02:20
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY