/0/6463/coverbig.jpg?v=7d0b0300e7906444bf1a1effa0e0537e)
Masa depannya hancur saat dia terjebak di sebuah club malam yang ia datangi karena ancaman seseorang. Mahkota yang selama ini ia jaga terpaksa harus jatuh karena kelalaiannya sendiri dalam menjaga mahkota berharga tersebut. Dunia ABELIA KALISHA ALEXANDRA hancur begitu tau bahwa mahkota yang sangat berharga itu direnggut paksa oleh seorang lelaki yang sangat kejam yang ia temui di salah satu club malam. Meminta pertanggung jawaban dari lelaki tersebut untuk menikahinya? Itu hal yang sangat mustahil bagi Abel. Jangankan untuk menikah dengannya,bertemu dengannya lagi adalah kesalahan terbesar yang pernah Abel lakukan. Akankah Abel menyembunyikan rahasia ini sendiri? Atau Abel akan bercerita dengan orang yang ia percaya? Bagaimana jika calon suami Abel kelak tau? Bagaimana jika orang tuanya juga tau? Lalu apa yang akan dilakukan Abel dirumah sakit? Ikuti yuk cerita Abel..
Semua kejadian berawal dari undangan pesta dari mantan kekasih Abel. Yang membuat janggal disini adalah lokasi perayaan undangan tersebut yaitu di sebuah club malam yang sangat terkenal dengan para lelaki bejat disana.
"Re kamu yakin lokasinya disini?" Tanya Abel sambil menunjuk lokasi di undangan tersebut.
Sedangkan Rere mengangguk karena memang lokasi di undangan tersebut di club malam. Rere juga sudah bertanya kepada kakaknya berkalli-kali tentang lokasi undangan tersebut. Kakak Rere juga menjawab bahwa lokasinya benar.
"Kak Frans juga bilang kalau emang lokasinya disitu kok Bel,kamu ragu?"
Abel tidak menjawab pertanyaan Rere melainkan sibuk memperhatikan undangan tersebut sambil sesekali berfikir apakah iya akan hadir di pesta tersebut atau tidak.
"Apakah hanya kita berdua yang hanya mendapat undangan ini Re?" Tanya Abel sambil terus memperhatikan undangan tersebut.
"Ada yang lainnya kok,"
Abel terlihat sangat ragu. Selain ia takut dengan tempatnya,Abel juga takut dengan mantan kekasihnya. Ia takut jika mantan kekasihnya masih menyimpan rasa dendam terhadapnya.
"Kamu yakin mau datang malam ini?"
"Yakin dong,kamu tenang saja nanti malam akan aku jemput,"
Abel hanya mengangguk pasrah. Sementara sebenarnya Abel sangat takut dan janggal dengan acara ini. Banyak ketakutan yang Abel tutupi,namun kembali lagi ia harus menghilangkan segala pikiran buruknya tentang acara pesta tersebut.
Abel melirik sekilas jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya,ternyata jam menunjukkan pukul 15.00 WIB. Selepas pulang sekolah Abel sama sekali belum pulang kerumahnya,bahkan saat ini Abel masih mengenakan seragamnya.
"Re,aku balik ya! Takut di cariin mamah nanti."
"Jangan lupa nanti malam aku jemput sehabis magrib ya Bel!"
Abel mengangguk. Kemudian setelah itu Abel mengambil tas punggungnya dan pamit untuk pulang kerumahnya.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Abel pun sampai di rumahnya,pemandangan pertama yang Abel lihat adalah mamahnya yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dirumah. Seketika itu juga hati Abel terasa nyeri melihat mamahnya yang sibuk siang malam bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan papah Abel sibuk di kantor,kedua orang tuanya sibuk bekerja.
"Mah!!" Panggil Abel sambil berdiri di belakang mamahnya.
Sontak mamahnya pun menoleh karena merasa di panggil oleh Abel. "Iya sayang,kamu sudah pulang?" Tanya mamah Abel sambil melepas kaca matanya.
Abel berjalan menghampiri mamahnya yang sedang duduk manis di depan komputernya. Saat itu juga Abel memeluk mamahnya dari belakang.
"Mamah jangan sibuk kerja terus dong! Sekali kali main sama Abel."
Mamah hanya mengulas senyuman manisnya kepada Abel."Mamah harus kerja terus demi kebutuhan kamu dan kakak kamu terpenuhi sayang. Lagian juga mamah sangat nyaman dan senang dengan pekerjaan mamah kok sayang."
Abel mengerucutkan bibirnya. Sangat sulit untuk membujuk mamahnya untuk berhenti sejenak untuk istirahat. Bahkan waktu 24 jam hanya 5 jam sang mamah istirahat,selebihnya kerja,kerja,dan kerja.
"Yaudah Abel mau ke kamar ya mah!"
"Eh sayang,nanti malam mamah mau ada metting sama claien dan mamah kayaknya harus pulang larut. Kamu berani kan dirumah sendirian?"
Abel mengangguk sambil berjalan ke arah kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya,Abel kembali kepikiran dengan undangan dari mantannya tadi siang. Ia masih ragu antara berangkat atau tidak. Tetapi tidak ada salahnya juga kalau Abel menghadirinya malam ini,lagian ia juga dirumah sendirian pasti akan sangat membosankan.
"Mending aku mandi aja deh,tinggal beberapa menit lagi pasti Rere kesini."
Setelah itu Abel mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya sebelum bepergian.
**
Sementara di tempat Lain Rey mantan kekasih Abel sedang sibuk menyiapakan segala macam perlengkapan pesta malam ini. Disana juga ada Frans yang akan membantu Rey untuk menyelesaikan segala macam keperluan yang diperlukan.
"Gimana Frans,adik lo udah kasih undangannya ke Abel?"
"Udah kayaknya,"
Rey mendecih pelan. "Gimana sih,kok kayaknya! Yang pasti dong!"
Frans membuka ponselnya kemudian menunjukkan sesuatu kepada Rey. Sontak Rey menyunggingkan senyumnya melihat apa yang ditunjuk oleh Frans.
"Bagus!! Aku tunggu nanti malam Abel,aku yakin nanti malam kamu akan sangat menyukai kejutan ini!" Celetuk Rey sambil tersenyum miring.
Frans mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Rey. Entah apa maksut Rey,Frans sama sekali tidak faham dengan jalan pikiran Rey.
"Emangnya mau ada kejutan apa sih?"
"Kamu lihat saja nanti malam!"
Frans tidak lagi penasaran dengan apa yang akan Rey lakukan malam ini. Yang terpenting semua tugas yang diberikan Rey untuknya sudah ia selesaikan dengan baik dan tidak ada kurang satu pun.
"Aku mau pulang dulu,nanti aku balik lagi kesini." Celetuk Frans hendak berdiri.
"Kamu disini saja,bentar lagi juga pasti pada datang."
Frans menghela nafasnya kasar. Kemudian menuruti perintah Rey.
***
Waktu yang ditunggu semua orang pun kini tiba. Para tamu undangan yang Rey sebar kini bergantian masuk kedalam club malam.
Sementara Rey dan Frans sudah stay di depan pintu masuk untuk menyambut kehadiran tamu spesial yang sangat ia nantikan malam ini. Siapa lagi kalau bukan Abel.
"Abel lama banget ya?"
"Jadi kita berdiri disini nungguin si Abel?" Tanya Frans kepada Rey.
"Iya lah emang nunggu siapa lagi,diakan emang tamu spesial malam ini."
Tak lama kemudian sebuah mobil mewah berwarna merah berhenti di depan Rey dan Frans. Selang beberapa menit,pemilik mobil pun keluar.
Betapa terkejutnya Rey ketika melihat siapa yang sedang keluar dari dalam mobil tersebut. Rey terpana melihat penampilan Abel malam ini,Abel terlihat sangat cantik nan menawan memakai dress selutut.
"Haiii Bel?" Sapa Rey begitu Abel dan Rere berjalan menghampiri nya dan Frans.
"H-haii,"
"Kamu kenapa gagap gitu? Cantik-cantik masak gagap?"
Abel hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan Rey.
"Haii Re,Thansk ya udah bawa Abel kesini!"
"Santai kak,aku kesini kan juga mau ikut merayakan pesta ulang tahun kakak,"Celetuk Abel sambil tersenyum manis kearah Rey.
"Bagus dong!!"
"Btw enggak disuruh masuk nih kita?"
Rey mempersilahkan mereka untuk masuk,sedetik kemudian Rey dan Frans menyusul mereka berdua kedalam.
Rey berjalan kearah panggung dengan di temani Frans di sampingnya. Karena semua para tamu undangan sudah hadir,termasuk tamu spesial Rey acara pesta ulang tahun pun kini dimulai. Sebelum itu zico sahabat karib Rey membuka acara tersebut,kemudian dilanjut sambutan dari Rey.
"Terima kasih untuk para tamu undangan yang sudah mau menyempatkan diri untuk hadir di acara saya. Malam ini kalian bisa pesan apa pun yang kalian mau asal jangan sewa wanita ya! Kalau mau sewa wanita kalian bisa sewa sendiri. Hahaha... Saya becanda,selamat berpesta!!"
Hanya itu sambutan dari Rey,memang terlihat sangat berbeda dengan acara ulang tabun Rey,tujuan utama Rey hanya pesta. Tidak ada kue ataupun lagu selamat ulang tahun. Hanya musik dj yang bergema setelah Rey mengucapkan selamat berpesta.
Hal tersebut berhasil membuat Abel bingung,sekaligus sedikit khawatir dengan keadaan ini.
'Sebenarnya ini acara apa,banyak minuman alkohol disini. Banyak wanita berpakaian minim,sebenarnya ini dunia apa?'Batin Abel di dalam hati.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Cerita rumah tangga dan segala konflik yang terjadi yang akhirnya membuat kerumitan hubungan antara suami dan istri
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.