/0/6754/coverbig.jpg?v=6babca0cf36f7d903187ddbfd04335b7)
Bagaimana jadinya jikalau kamu hidup di dunia yang kejam, dan berpusat pada kekuatan juga kekuasaan? Apakah kamu akan sanggup untuk bertahan dan tinggal di dunia fana itu? Ini adalah cerita, perjalanan seorang gadis modern, yang menjelajahi waktu ke masa lalu, tepat pada masa kerajaan china kuno, menempati Tubuh seorang Putri yang lemah, dihina, dicaci, dimaki, dikucilkan oleh anggota keluarga sendiri, hingga berakhir dengan perjodohan dengan Zhang Jiangwu, Shulin gadis modern yang tidak mengenal cinta, mungkinkah mampu menjalani kehidupan berkeluarga? Yang dia inginkan hanyalah kebebasan, akankah mereka berdua mampu menyatu dan bertahan? Membongkar sebuah rahasia besar, kedatangannya, bukan hanya untuk menuntut balas, tentang keadilan, namun juga menonjolkan kehidupan baru. Sampah? Pecundang? Atau Katak? Hmm, kemarilah, akan aku beri tahu, siapa diriku yang sesungguhnya, aku bukan hanya Elang, tapi diriku adalah Phoenix yang beracun.
Shulin adalah seorang pembunuh nomor 1 di kota Z, saat ini usianya baru menginjak 17 Tahun. Dia terkenal amat licik dan sadis dalam memperlakukan Musuhnya, bak seekor Singa yang dapat membabi buta para Musuh yang senantiasa mengganggunya.
Akan tetapi pada tengah malam Shulin terbunuh dalam sebuah kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Karena, Mobil hitam yang dia kendarai sudah dirusak oleh beberapa kelompok Musuh yang menyerang dirinya.
"Celaka! Aku tidak boleh mati, dalam keadaan yang seperti ini!" dalam benak Shulin yang tengah berada didalam Mobil hitam, yang tidak mampu dia kendalikan lagi.
Mobil hitam itu melaju dengan sangat cepat, sampai menabrak palang penjaga yang terbuat dari besi, Mobil yang dikendarai Shulin pun menghantam dengan keras Palang itu, dan mengakibatkan Mobil hitam itu terperosok ke dalam jurang yang sangat dalam dan gelap.
Pada malam yang sama, di dalam Istana Wai Tansu, tampak seorang Gadis yang tengah terjatuh di lantai, dengan mengenakan Pakaian berwarna biru, yang sudah dilumuri dengan darah tepat pada dadanya.
"Ah! Dimana ini? Apakah aku terlahir kembali?" dalam benak Shulin yang tengah memperhatikan sekitaran tempat itu. Lalu Shulin segera bangkit dari tempatnya, kemudian dia mulai memperhatikan Pakaiannya yang telah dilumuri dengan darah.
Tiba-tiba saja, Shulin mendapatkan ingatan yang sangat jelas. Shulin melihat dirinya yang terdahulu telah diperlakukan dengan tidak baik didalam Istananya. "Jadi ini adalah diriku dimasa lalu, hm... Apakah selemah ini tubuhku? Baiklah, aku akan menunjukkan siapa diriku yang saat ini kepada mereka semua!" Shulin dengan cepat berjalan ke arah pintu Kamar yang tertutup, lalu dia dengan cepat membukanya, tidak lama kemudian Shulin mendengar suara seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berada.
Shulin menatap ke arah samping kiri, dia melihat tembok yang cukup besar, dan arah suara itu berasal dari balik tembok itu.
"Baguslah kita berhasil melenyapkan gadis tidak berguna itu, jika Ayah kalian bertanya jawab saja saat kalian melihat Shulin, dia sudah seperti itu, kita harus membuat kejadian ini seperti dialah yang mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri, apa kalian mengerti, Putriku?" Seorang wanita dengan menggunakan pakaian berwarna merah dengan rambut yang disanggul tak lupa perhiasan pada rambutnya yang indah, bola mata hitam yang amat tajam, bibir merah merona, siapa lagi jika bukan Permaisuri Xia Li, Ibu tiri dari Shulin.
Shulin berjalan untuk dapat menghampiri tempat mereka berada, dengan langkah yang cukup cepat Shulin akhirnya berhasil menemukan keberadaan dari orang yang telah mencelakai dirinya.
Tap... Tap.... Terdengar suara langkah kaki Shulin yang tengah menginjak tanah kering dan hitam. Tak lama kemudian akhirnya Shulin dapat melihat dengan jelas wajah dari Ibu dan kedua adik tirinya. "Apakah kalian sedang membicarakanku? Sepertinya itu sangat mengasyikkan sekali!" kata, Shulin yang segera mendekati ke-tiga orang itu dengan raut Wajahnya yang dingin.
Permaisuri Xia Li dan kedua Putrinya sungguh sangat terkejut saat melihat kehadiran dari Shulin yang tiba-tiba saja menghampiri mereka, dengan kondisi baik-baik saja. "Shu... Shu... Shulin, ka.. Ka.. Kau?!" dengan terbata-bata, Permaisuri Xia Li sungguh sangat terkejut saat melihat diri Shulin yang tengah berdiri dihadapannya dengan kondisi yang sangat baik. Dan yang tersisa hanya, bekas darah merah yang memenuhi pakaiannya.
"Mengapa bisa, gadis ini dapat bangkit kembali?! Bukankah seharusnya dia telah tiada, akulah yang telah membunuhnya menggunakan Tanganku sendiri, aku juga telah memastikan bahwa dia memang sudah tidak bernyawa lagi! Apakah aku salah mengira!? Tidak mungkin, bagaimana ini bisa terjadi?!" Dalam benak Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat tidak menyangka akan apa yang baru saja dilihat olehnya.
Rufei dan Mei Yin terlihat sangat tertegun tak menyangka dengan apa yang dilihat oleh mereka. "Shulin?! Mengapa kau bisa berada di sini?!" kata, Rufei yang terlihat gugup saat tengah memperhatikan diri Shulin yang tengah berada dihadapannya itu.
Shulin tak menunjukkan diri bahwa dia sedang baik-baik saja, tatapannya amat tajam. Dengan perlahan dia semakin mendekati tubuh dari ketiga orang itu. Permaisuri Xia Li tampak sangat tidak menyangka dengan apa yang tengah dilakukan oleh Shulin. "Apa yang kau inginkan?!" kata, Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat gugup dihadapan Shulin.
Plak! Plak! Plak! Shulin menampar keras Wajah ketiga orang itu, dan dia hanya terdiam tanpa berkata apapun kepada mereka semua, karena kenyataannya tatapan Shulin yang sangat tajam, dan amat mengerikan itu sudah mengartikan semuanya. "Aku masih hidup, dan beraninya kalian berkata aku telah mati?" Shulin yang tengah memperhatikan ketiga wanita itu terlihat bola Matanya yang amat tajam bak belati. "Tinggalkan tempat ini segera, aku tidak ingin melihat kalian berada disekitar pekarangan wilayahku!" Shulin kembali berbicara, sambil menatap wajah dari Ibu dan kedua Adik tirinya satu persatu.
Kemudian, Shulin dengan cepat memalingkan tubuhnya untuk dapat meninggalkan ketiga orang itu, Shulin berjalan dengan perlahan untuk dapat memasuki Kamarnya. Permaisuri Xia Li dan kedua Putrinya terlihat masih sangat bingung dengan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada diri Shulin. "Mengapa dia dapat bangkit kembali?! Dan atmosfernya juga tampak jauh berbeda dari dirinya yang biasanya! Sebenarnya apa yang telah terjadi dengannya? Aku harus lebih tegas lagi dalam menekan gadis itu, bagaimanapun caranya dia selamanya tidak berhak untuk bahagia. Hanya boleh kedua Putriku saja, benar! Dan, dia hanyalah gadis pecundang yang tidak berarti apa-apa didalam Istana ini!!" dalam benak Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat kesal dengan apa yang baru saja menimpa dirinya. Lalu, dia kembali menatap wajah kedua Putrinya. "Pergi dari sini!" ucap, Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat kesal. Lalu, dia segera memalingkan tubuhnya untuk dapat meninggalkan tempat itu.
Kedua Putrinya hanya terdiam, dia tidak berani berkata apapun kepada Permaisuri Xia Li, dengan cepat mereka mengikuti langkah dari Permaisuri Xia Li. Sambil menyentuh wajah yang baru saja mendapatkan tamparan manis dari Shulin.
Di dalam Kamar Shulin, terlihat dia tengah memperhatikan dirinya yang berada didalam cermin. Dengan perlahan ingatan Shulin bermunculan. Ibunya yang menghilang entah kemana, dan hidupnya yang menjadi sangat menderita. "Mengapa Ibu meninggalkanku, ditempat ini? Di mana dia saat ini? Aku harus bertemu dengannya! Aku harus menemukannya! Ini bukanlah kesalahannya, aku percaya itu!" kata, Shulin yang tengah memperhatikan bayangannya yang berada didalam cermin.
Tuk... Tuk... Tuk... Tak lama kemudian Shulin mendengar suara pintu kamar yang diketuk, segera Shulin memalingkan Wajahnya untuk dapat memperhatikan siapa yang tengah mencari dirinya.
"Putri apakah Anda baik-baik saja di dalam? Ini saya, Zofan." ucap, seorang gadis yang tengah berada diluar Kamar Putri Shulin.
Shulin yang mendengar ucapan dari gadis itu, dengan cepat dia kembali teringat akan nama dan ingatannya. "Hah?! Zofan?! Bukankah dia adalah Pelayanku?" gumam, Shulin yang terlihat tengah memperhatikan ke arah Pintu kamar. "Iya, aku baik-baik saja, apa yang kau inginkan, Zofan?" ucap, Shulin dengan nada bicara yang sedikit rendah.
"Saya hanya ingin memastikan bahwa Anda baik-baik saja, Putri. Karena sebelumnya saya melihat Permaisuri dan juga kedua Putrinya berkunjung kemari." Jawab, Zofan dari suaranya Gadis itu terdengar sangat cemas akan keadaan dari Putri Shulin.
"Masuklah, Zofan. Pintunya tidak di kunci," ucap, Shulin yang segera memalingkan tubuhnya untuk dapat menatap Lemari pakaian yang tidak jauh dari dirinya.
Kemudian, Shulin segera berjalan untuk dapat mendekati Lemari itu. Dengan perlahan dia membuka Pintu Lemari yang tertutup dengan rapat. Secara bersamaan Zofan membuka Pintu kamar Putri Shulin sambil berbicara kepadanya. "Baik, Putri. Saya akan masuk," kata, Zofan yang segera membuka Pintu Kamar, lalu dia melihat Putri Shulin yang tengah berdiri didepan Lemari yang terbuka. "Putri apa yang sedang Anda lakukan?" Zofan, berjalan dengan cepat untuk dapat menghampiri Putri Shulin.
Shulin yang tengah membuka setengah Pakaiannya, segera dia memalingkan Wajahnya untuk dapat memperhatikan diri Zofan yang sudah berada dibelakangnya. "Zofan, bisakah kau membawa Pakaianku ini?" kata, Shulin yang dengan tegas berbicara dengan Zofan.
Zofan terkejut dengan Pakaian yang dikenakan oleh Putri Shulin yang sudah berlumuran dengan darah. "Apa yang telah mereka lakukan kepada Anda, Putri? Apakah Anda terluka?!" Zofan dengan segera mendekati Putri Shulin sambil memperhatikan diri Shulin.
"Ah, aku baik-baik saja, kau pasti mengalami hari yang sangat buruk setiap saatnya Zofan, dan mulai sekarang, jangan pernah menunjukkan kelemahanmu didepan mereka, kau harus berani melawan, jangan pernah takut, karena aku akan selalu bersamamu, Zofan." Shulin dengan tegas kepada Zofan, bola Matanya tampak tajam dan serius kepada Zofan.
Zofan sungguh sangat terkejut saat mendengar ucapan dari Putri Shulin, dia sungguh tidak menyangka dengan diri Shulin yang saat ini. "Putri, mengapa kau tampak sangat berbeda?! Aku sungguh senang melihatmu yang saat ini!" dalam benak Zofan dengan raut wajah senang.
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.