/0/7127/coverbig.jpg?v=20220927170731)
Rumitnya kehidupan di tambah pengkhianatan, tak menyurutkan semangat hidup seorang gadis bernama Arumi. Bahkan bersama pria yang baru bertemupun, dia sudah memutuskan untuk tinggal satu atap dengannya, tanpa pikir panjang Arumi menyetujui ajakan Sean, pria yang tidak jelas asal usulnya. Tapi Arumi tetap tinggal dan beraktivitas seperti biasa, tapi bukan sebagai pasangan suami istri. Apakah cinta atau ikatan kontrak, kisahnya akan ku tuang di novel ini. Silahkan membaca dan tap nama authornya
Malam setelah pulang bekerja, Arumi tampak tersenyum bahagia saat dia berjalan masuk ke rumah. Tepat membuka pintu, sebuah sepatu melayang mengenai kepalanya hingga membuat dahinya luka terkena sepatu kulit yang keras mengenai pelipis dahi dekat mata berdarah.
"Astaga!" suara mengaduh Arumi menyentuh wajahnya setelah melihat sebuah sepatu di hadapannya.
"Manusia tidak tahu diri, akhirnya kau pulang juga!" teriakan seorang wanita paruh baya berdiri tidak jauh dari suaminya berada.
Mereka sedang bertengkar membicarakan tentang hutang yang membengkak sepanjang bulannya. Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Arumi saat wanita yang menyandang nama ibu kandungnya itu menatap tajam sembari menamparnya dengan penuh kebencian.
"Apa kau sudah puas bermain-mainnya?!" pertanyaan ibunya tampak mengintrogasi Arumi dengan tatapannya.
"Maksud?"
"Aku tidak percaya kau berperilaku seperti itu di pantai," sela Dion berjalan menghampiri Arumi dan ibunya.
"Aku mengandung, memberi makan dan membesarkanmu bukan berniat untuk kamu menjadi wanita malam, tapi aku mau kau menjadi orang berguna! Tapi malah membuat aib keluarga bertambah!" teriak ibu Danah.
"Aku?" Arumi masih tidak memahami maksud ibu dan adiknya.
"Kau menikah minggu depan dengan tuan Darma!" tegas ibu Danah.
Arumi terkejut mendengarnya, dia menatap ibunya penuh pertanyaan.
"Tidak ada bantahan," tegas ibunya berbalik meninggalkan Arumi masuk ke dalam rumah.
"Busuk!" tatap Dion melempar lembaran photo berhamburan di hadapan Arumi.
Arumi terkejut melihat sikap adiknya, dia melihat lembaran photo dan memungutnya. Dia terkejut melihat dirinya yang tidak sengaja berpelukan dengan Yudi saat di pantai. Disana adalah tempat banyaknya wanita malam berkumpul mencari nafkah dan kliennya. Sempat Arumi juga terkejut saat Radit mengajaknya kesana, tapi dia tidak tahu akan seperti ini. Ketahuan oleh seseorang dan memberikannya pada orang tuanya.
Arumi melihat ayahnya dengan kertas peringatan dari Bank duduk di kursi, dia menghampiri ayahnya yang terdiam. Tidak ada suara dari ayahnya tentang photo itu, tapi dia menatap kosong dalam diamnya.
"Ayah?" Arumi menatap ayah yang selama ini menjadi harapannya di rumah menjadi pendukunya yang selalu percaya padanya.
"Daripada aib terlanjur menyebar, lebih baik dengarkan ibumu!" ayah Arumi berdiri dari duduknya. Pria tua bernama Andri itu melihat sekilas putri pertamanya. Dia tahu jika semua ini menekan Arumi, tapi dia juga tidak sanggup jika menanggung aib yang ada.
"Tapi Yah?" matanya berkaca saat ayahnyapun pergi dari hadapannya tanpa mencoba untuk mendengarkan penjelasannya.
"Ck, tidak tahu diri," terdengar jelas adik perempuan Arumi bernama Clara menyeringai masuk ke kamarnya.
Dalam diam, Arumi menahan air mata keluar dari matanya. Rasa lelah hilang begitu saja setelah dia pulang dari kantor. Sempat di tempat kerjanya tumpukan dokumen membuatnya harus pulang larut mengingat besok ada presentase divisinya. Arumi bekerja sebagai asisten manajer kosmetiknya. Dia juga bersikeras untuk lembur mengingat besok dia akan izin untuk pergi dengan kekasihnya Yudi.
Namun dia tidak menyangka jika lemburannya malah di anggap sebagai pekerjaan paruh waktu di tempat wanita malam tidak jauh dari mereka tinggal. Arumi sempat mendengar keluarganya menjodohkannya dengan pria tua berusia 67 tahun, bernama Darma. Dia berusaha menolaknya dan akan membayar hutang keluarga dengan bekerja. Ternyata tetap saja, dia tidak bisa menolak keputusan keluarga lagi.
"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Arumi.
Sebuah pesan masuk, membuat Arumi terkejut saat mendapati pesan ajakan dari Radit mengajak mereka untuk bertemu di di tempat biasa mereka berdua bertemu di taman dekat pantai tidak jauh dari tempat tinggal mereka meski ragu-ragu. Namun Arumi menyetujui ajakan dari kekasihnya itu dia tanpa sadar membalas pesan dari ajakan Yudi begitu saja.
Meski Arumi tidak tahu harus dengan cara apa untuk membujuk kedua orang tuanya agar tidak melanjutkan perjodohan antara dia dengan pria yang sudah ditentukan oleh kedua orang tuanya itu. Dia bergegas masuk ke dalam kamar membersihkan tubuhnya, meski adik perempuannya sempat menatap tajam kearah Arumi, dia tidur di kamar yang sama bersama nya. Keluar dari kamar mandi, Arumi melihat adiknya sudah mengenakan pakaian miliknya sempat dia ingin protes.
Namun melihat jam dinding sudah berputar dengan sangat cepat membuat Arumi mengurungkan niatnya untuk protes kepada adik perempuannya itu. Dia bergegas bersiap-siap untuk pergi keluar dan bertemu dengan kekasihnya.
"Kau tidak takut ibu akan marah lagi jika kau pergi selarut ini?" tanya Clara dengan tajam.
"Itu tidak akan terjadi jika kau tidak berbicara," tegas Arumi.
"Kau sangat yakin sekali jika aku tidak akan memberitahu ayah dan ibu tentang kelakuanmu yang keluar pergi dari rumah untuk menemui kekasihmu itu?" seringai Clara.
Arumi sama sekali tidak mendengarkan ucapan adiknya dia bergegas pergi setelah meraih tas miliknya dan keluar dari rumah begitu saja. Selama ini ini Arumi adalah seorang gadis yang penurut dan selalu mencoba berbagai cara untuk mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. Dia bahkan bekerja untuk membuat kedua orang tuanya senang dan tidak terlalu berat untuk merasakan kekurangan ekonomi dan juga deretan hutang yang sempat membuat keluarganya tidak stabil dalam keuangan.
Namun semenjak Arumi bekerja, kondisi keuangan keluarga mulai membaik bahkan untuk menyekolahkan kedua adiknya pun, Arumi mampu hingga mereka lulus dibantu oleh kakaknya Azam. Dia semakin merasa tenang akan hal itu. Namun saat Arumi memiliki seorang kekasih bernama Yudi.
Dia lebih memiliki sifat keras kepala saat pria itu hadir di dalam setiap lelahnya dalam bekerja, setelah melajang cukup lama. Dia gadis penyendiri tidak mudah orang untuk mendekatinya apalah oleh pria manapun. Gadis itu berlari dengan gaun berwarna biru muda, warna yang sangat di benci Yudi. Namun terpaksa Arumi mengenakannya ketika hampir semua gaunnya kotor dibuat oleh Clara dan gaun itu yang terakhir dikenakan olehnya.
Tidak ingin ada keributan karena masalah gaunnya yang habis oleh Clara, Arumi memilih untuk bergegas pergi, dia tahu, Yudi terus mengirim pesan agar Arumi tidak datang terlambat. Dia tidak ingin mengecewakan kekasihnya itu dan memilih bergegas pergi kesana seorang pria 3 tahun lebih tua darinya saat usia Arumi menginjak 20 tahun Yudi tersenyum menyambut hangat kedatangan kekasihnya itu.
Namun dia tampak kesal dan tidak menyukai Arumi, saat kekasihnya itu mengenakan gaun berwarna biru muda yang sama sekali tidak dia sukai.
"Kenapa kamu mengenakan gaun dengan warna seperti ini benar-benar merusak mata?" protes Yudi dengan tatapan tak suka nya.
"Maaf, aku tidak punya pakaian lagi dan ini yang tersisa. Tadinya aku mau mengenakan pakaian kerja tapi aku tahu kamu tidak menyukai jika aku berkeringat," jelas Arumi.
"Tetap saja, kau tidak menyenangkan untuk dilihat. Pergilah belikan aku sesuatu itu untuk kita makan nanti aku akan duduk di sana!" tegas Yudi, menunjuk ke arah kursi yang tak jauh dari mereka.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
Raisa Aquila Nazara gadis berusia 25 tahun yang sedang mengalami masa sulit. Cantik, pintar, hangat dan menyenangkan Raka Mirza Bramantyo CEO muda berusia 27 tahun. Tampan, cerdas, baik hati, suka menolong, tapi player. Keduanya tak sengaja bertemu dalam sebuah insiden yang sangat menarik. Raisa yang dijebak oleh Helena, ibu dari kekasihnya malah justru berakhir dalam satu kamar dengan Raka. “Apa yang sudah kamu lakukan padaku?” tanya Raisa. “Kamu bertanya apa yang sudah aku lakukan? Memangnya kamu lupa dengan apa yang semalam sudah kita lakukan? “Kamu merayuku, menggoda diriku dan kamu...._” “Cukup!!” Raisa tahu apa yang selanjutnya terjadi antara dirinya dan Raka. Sudah pasti itu adalah hal yang memang seharusnya tidak terjadi. Bagaimanakah selanjutnya perjalanan hidup mereka? Akankah satu malam bersama menjadi awal dari kebersamaan mereka?