Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / My Chilling Rommate
My Chilling Rommate

My Chilling Rommate

5.0
1 Bab
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Rumitnya kehidupan di tambah pengkhianatan, tak menyurutkan semangat hidup seorang gadis bernama Arumi. Bahkan bersama pria yang baru bertemupun, dia sudah memutuskan untuk tinggal satu atap dengannya, tanpa pikir panjang Arumi menyetujui ajakan Sean, pria yang tidak jelas asal usulnya. Tapi Arumi tetap tinggal dan beraktivitas seperti biasa, tapi bukan sebagai pasangan suami istri. Apakah cinta atau ikatan kontrak, kisahnya akan ku tuang di novel ini. Silahkan membaca dan tap nama authornya

Bab 1 Gaun Biru

Malam setelah pulang bekerja, Arumi tampak tersenyum bahagia saat dia berjalan masuk ke rumah. Tepat membuka pintu, sebuah sepatu melayang mengenai kepalanya hingga membuat dahinya luka terkena sepatu kulit yang keras mengenai pelipis dahi dekat mata berdarah.

"Astaga!" suara mengaduh Arumi menyentuh wajahnya setelah melihat sebuah sepatu di hadapannya.

"Manusia tidak tahu diri, akhirnya kau pulang juga!" teriakan seorang wanita paruh baya berdiri tidak jauh dari suaminya berada.

Mereka sedang bertengkar membicarakan tentang hutang yang membengkak sepanjang bulannya. Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Arumi saat wanita yang menyandang nama ibu kandungnya itu menatap tajam sembari menamparnya dengan penuh kebencian.

"Apa kau sudah puas bermain-mainnya?!" pertanyaan ibunya tampak mengintrogasi Arumi dengan tatapannya.

"Maksud?"

"Aku tidak percaya kau berperilaku seperti itu di pantai," sela Dion berjalan menghampiri Arumi dan ibunya.

"Aku mengandung, memberi makan dan membesarkanmu bukan berniat untuk kamu menjadi wanita malam, tapi aku mau kau menjadi orang berguna! Tapi malah membuat aib keluarga bertambah!" teriak ibu Danah.

"Aku?" Arumi masih tidak memahami maksud ibu dan adiknya.

"Kau menikah minggu depan dengan tuan Darma!" tegas ibu Danah.

Arumi terkejut mendengarnya, dia menatap ibunya penuh pertanyaan.

"Tidak ada bantahan," tegas ibunya berbalik meninggalkan Arumi masuk ke dalam rumah.

"Busuk!" tatap Dion melempar lembaran photo berhamburan di hadapan Arumi.

Arumi terkejut melihat sikap adiknya, dia melihat lembaran photo dan memungutnya. Dia terkejut melihat dirinya yang tidak sengaja berpelukan dengan Yudi saat di pantai. Disana adalah tempat banyaknya wanita malam berkumpul mencari nafkah dan kliennya. Sempat Arumi juga terkejut saat Radit mengajaknya kesana, tapi dia tidak tahu akan seperti ini. Ketahuan oleh seseorang dan memberikannya pada orang tuanya.

Arumi melihat ayahnya dengan kertas peringatan dari Bank duduk di kursi, dia menghampiri ayahnya yang terdiam. Tidak ada suara dari ayahnya tentang photo itu, tapi dia menatap kosong dalam diamnya.

"Ayah?" Arumi menatap ayah yang selama ini menjadi harapannya di rumah menjadi pendukunya yang selalu percaya padanya.

"Daripada aib terlanjur menyebar, lebih baik dengarkan ibumu!" ayah Arumi berdiri dari duduknya. Pria tua bernama Andri itu melihat sekilas putri pertamanya. Dia tahu jika semua ini menekan Arumi, tapi dia juga tidak sanggup jika menanggung aib yang ada.

"Tapi Yah?" matanya berkaca saat ayahnyapun pergi dari hadapannya tanpa mencoba untuk mendengarkan penjelasannya.

"Ck, tidak tahu diri," terdengar jelas adik perempuan Arumi bernama Clara menyeringai masuk ke kamarnya.

Dalam diam, Arumi menahan air mata keluar dari matanya. Rasa lelah hilang begitu saja setelah dia pulang dari kantor. Sempat di tempat kerjanya tumpukan dokumen membuatnya harus pulang larut mengingat besok ada presentase divisinya. Arumi bekerja sebagai asisten manajer kosmetiknya. Dia juga bersikeras untuk lembur mengingat besok dia akan izin untuk pergi dengan kekasihnya Yudi.

Namun dia tidak menyangka jika lemburannya malah di anggap sebagai pekerjaan paruh waktu di tempat wanita malam tidak jauh dari mereka tinggal. Arumi sempat mendengar keluarganya menjodohkannya dengan pria tua berusia 67 tahun, bernama Darma. Dia berusaha menolaknya dan akan membayar hutang keluarga dengan bekerja. Ternyata tetap saja, dia tidak bisa menolak keputusan keluarga lagi.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Arumi.

Sebuah pesan masuk, membuat Arumi terkejut saat mendapati pesan ajakan dari Radit mengajak mereka untuk bertemu di di tempat biasa mereka berdua bertemu di taman dekat pantai tidak jauh dari tempat tinggal mereka meski ragu-ragu. Namun Arumi menyetujui ajakan dari kekasihnya itu dia tanpa sadar membalas pesan dari ajakan Yudi begitu saja.

Meski Arumi tidak tahu harus dengan cara apa untuk membujuk kedua orang tuanya agar tidak melanjutkan perjodohan antara dia dengan pria yang sudah ditentukan oleh kedua orang tuanya itu. Dia bergegas masuk ke dalam kamar membersihkan tubuhnya, meski adik perempuannya sempat menatap tajam kearah Arumi, dia tidur di kamar yang sama bersama nya. Keluar dari kamar mandi, Arumi melihat adiknya sudah mengenakan pakaian miliknya sempat dia ingin protes.

Namun melihat jam dinding sudah berputar dengan sangat cepat membuat Arumi mengurungkan niatnya untuk protes kepada adik perempuannya itu. Dia bergegas bersiap-siap untuk pergi keluar dan bertemu dengan kekasihnya.

"Kau tidak takut ibu akan marah lagi jika kau pergi selarut ini?" tanya Clara dengan tajam.

"Itu tidak akan terjadi jika kau tidak berbicara," tegas Arumi.

"Kau sangat yakin sekali jika aku tidak akan memberitahu ayah dan ibu tentang kelakuanmu yang keluar pergi dari rumah untuk menemui kekasihmu itu?" seringai Clara.

Arumi sama sekali tidak mendengarkan ucapan adiknya dia bergegas pergi setelah meraih tas miliknya dan keluar dari rumah begitu saja. Selama ini ini Arumi adalah seorang gadis yang penurut dan selalu mencoba berbagai cara untuk mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. Dia bahkan bekerja untuk membuat kedua orang tuanya senang dan tidak terlalu berat untuk merasakan kekurangan ekonomi dan juga deretan hutang yang sempat membuat keluarganya tidak stabil dalam keuangan.

Namun semenjak Arumi bekerja, kondisi keuangan keluarga mulai membaik bahkan untuk menyekolahkan kedua adiknya pun, Arumi mampu hingga mereka lulus dibantu oleh kakaknya Azam. Dia semakin merasa tenang akan hal itu. Namun saat Arumi memiliki seorang kekasih bernama Yudi.

Dia lebih memiliki sifat keras kepala saat pria itu hadir di dalam setiap lelahnya dalam bekerja, setelah melajang cukup lama. Dia gadis penyendiri tidak mudah orang untuk mendekatinya apalah oleh pria manapun. Gadis itu berlari dengan gaun berwarna biru muda, warna yang sangat di benci Yudi. Namun terpaksa Arumi mengenakannya ketika hampir semua gaunnya kotor dibuat oleh Clara dan gaun itu yang terakhir dikenakan olehnya.

Tidak ingin ada keributan karena masalah gaunnya yang habis oleh Clara, Arumi memilih untuk bergegas pergi, dia tahu, Yudi terus mengirim pesan agar Arumi tidak datang terlambat. Dia tidak ingin mengecewakan kekasihnya itu dan memilih bergegas pergi kesana seorang pria 3 tahun lebih tua darinya saat usia Arumi menginjak 20 tahun Yudi tersenyum menyambut hangat kedatangan kekasihnya itu.

Namun dia tampak kesal dan tidak menyukai Arumi, saat kekasihnya itu mengenakan gaun berwarna biru muda yang sama sekali tidak dia sukai.

"Kenapa kamu mengenakan gaun dengan warna seperti ini benar-benar merusak mata?" protes Yudi dengan tatapan tak suka nya.

"Maaf, aku tidak punya pakaian lagi dan ini yang tersisa. Tadinya aku mau mengenakan pakaian kerja tapi aku tahu kamu tidak menyukai jika aku berkeringat," jelas Arumi.

"Tetap saja, kau tidak menyenangkan untuk dilihat. Pergilah belikan aku sesuatu itu untuk kita makan nanti aku akan duduk di sana!" tegas Yudi, menunjuk ke arah kursi yang tak jauh dari mereka.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 1 Gaun Biru   09-27 17:07
img
1 Bab 1 Gaun Biru
13/07/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY