/0/7258/coverbig.jpg?v=077149da20fcc935cb13d7d84611ef3e)
WARNING 21+++ !!! Novel ini tidak cocok bagi anak dan remaja di bawah 21 tahun. Penuh dengan adegan pemerkosaan, sexual harrasment, pelecehan seksual, dan kekerasan. Cantik dan seksi. Itulah wanita bernama Gea Mexalla. Bodynya mirip gitar Spanyol yang aduhai membangkitkan hasrat para pria. Ia menjadi seorang model dengan menukarkan keperawanannya menjadi sebuah ketenaran! Dia menjadi budak seks demi melayani sponsorshipnya. Seiring berjalannya waktu, Gea berniat menyudahi semuanya. Tak ingin melayani sponsorship lagi dan fokus meniti karier modelnya! Nahas, kehidupan tak semudah itu. Gea justru diperkosa oleh Manager dan sponsornya sendiri! Hingga seorang lelaki bernama Cale Vertoghen bak Pangeran menyelamatkan dirinya. Namun ternyata, lelaki itu ialah CEO terkejam sepanjang masa! Akankah Gea mampu melepaskan diri dari para lelaki yang haus seks dan ingin menidurinya itu? Akankah... Dia mampu menghadapi Tuan Cale Vertoghen yang kejam dan tergila-gila padanya itu? Credit: Pict by Pexels Edit by Canva
"Akan kuberikan apa saja! Aku hanya ingin mencari uang sebagai model!"
Gea Mexalla, seorang gadis berusia 22 tahun mendongak ke arah lelaki yang di depannya.
Tuan Davidson Gerious menyeringai. Ia tampak sangat bahagia dengan pernyataan yang berasal dari perempuan yang tengah berlutut. Tampilannya sudah acak-acakan dan frustasi.
Mendadak, perempuan cantik dan menggairahkan itu datang menawarkan diri. Ingin bergabung ke perusahaan yang dipimpinnya.
"Kau akan memberikan apa pun kepadaku?" Tuan Davidson menarik janggut Gea.
Gadis itu mengangguk sembari menahan air matanya agar tak jatuh.
"Kalau begitu, tidurlah denganku. Supaya kelak, kau juga akan mau melayani para sponsormu."
"Kau tahu kan, kau tak punya apa pun di dunia permodelan. Tanpa backingan, kau hanyalah perempuan rendahan yang miskin."
"A-apakah... aku harus melakukannya?" Gea tampak bimbang. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri. "A-aku... Aku bahkan..."
Davidson memberikan ulasan senyum yang culas. "Kenapa? Kau masih perawan?"
"Ba-bagaimana kau tahu itu?"
Davidson tertawa keras. Ia sudah sering melihat perempuan frustasi yang datang dan meminta-minta untuk menjadi model. Hanya modal tubuh cantik mereka.
Davidson biaya menolak mereka. Akan tetapi, untuk Gea Mexalla... Kasusnya berbeda.
Tubuhnya montok dan semok. Bahkan rasanya gairah Davidson meninggi hanya dengan melihat tubuhnya! Belum lagi dengan wajahnya yang oval nan cantik jelita. Lelaki mana yang tak ingin bercumbu dengannya? Tidak ada!
Dari sudut pandang Davidson selaku manager dan pemilik perusahaan, ia sudah memprediksi. Gea akan menjadi aset yang besar nan menguntungkan bagi Star Agency!
Tuan Davidson menyunggingkan senyumannya. Ia menganggukkan kepalanya. "Kau tak punya uang dan koneksi. Tampaknya kau juga bukan dari keluarga terpandang. Apa yang akan kau berikan kepadaku kalau bukan tubuhmu?"
Davidson merangkum wajah Gea. Berbisik dalam di telinganya, "Baby, tidurlah denganku. Maka kau akan tahu bagaimana rasanya melayani seorang pria."
Suaranya pun lebih direndahkan dibuat menggoda. "Kau akan tahu.... Nikmatnya bercinta."
"Ah, ya... Bukan hanya itu sayang! Aku juga akan memberikanmu pengalaman bagaimana cara menyenangkan pria."
"Maka dari itu, setelah kau tidur denganku, kau adalah aset bagi perusahaanku. Kau akan kulatih dengan diriku sendiri, agar kau bisa melayani para pria. Kau mengerti?"
Gea pun menelan ludahnya sendiri. Malam ini, tamat riwayatnya.
* * *
Malam harinya adalah peristiwa yang paling mengerikan pada Gea.
Tanpa berbasa-basi, lelaki jangkung bernama Davidson itu membawanya ke sebuah hotel dengan mobil mewahnya.
Gea menggigit bibirnya sepanjang perjalanan di hotel. Ia menggosok-gosok tangannya yang sudah berkeringat.
Ia takut.
Sedih sekali rasanya harus menjual tubuh hanya untuk masuk ke dunia agensi. Sayangnya, ia tak punya pilihan lain.
Ia harus segera mendapatkan uang dengan jalan sebagai model. Tubuhnya hanyalah satu-satunya hal yang bisa dijadikan andalan.
Gea hanyalah lulusan SMA. Ia tak punya apa pun lagi, kecuali tubuhnya yang sintal nan molek. Ia juga tak begitu pintar, hanya gadis miskin biasa.
Lelaki berusia 28 tahun itu menyentuh tangan Gea tatkala di mobil. Meremasnya penuh nafsu. "Tenang saja, Sayangku. Kau akan aman padaku."
Gea tersenyum tipis pada Davidson.
Begitu tiba di hotel, Davidson dan Gea check in di hotel.
Gea mengernyitkan alisnya tatkala gadis itu melihat tas yang tinggi di pundak Davidson. Apa yang dibawa lelaki itu?
"Tuan Manager Davidson, apa yang kau bawa di dalam tasmu itu?"
"Ah.... Ini?"
"Rahasia. Kau akan tahu itu." Ia kembali menyunggingkan bibirnya. Tersenyum misterius tak ingin memberitahu apa isinya.
Jantung Gea rasanya mau copot. Ia bahkan tak pernah berciuman sebelumnya. Dia adalah perempuan baik-baik yang lahir tak beruntung.
Hanya menjadi model saja, ia bisa sukses.
Sesampainya di kamar hotel, lekaki itu langsung memburu Gea. Ia membuat Gea terpentok di tembok. Lalu menciumi lehernya secara brutal. Tanpa membiarkan Gea bernapas sedikit pun. Habis-habisan.
Setelah puas menjejakkan tanda-tanda kemerahan di sepanjang leher jenjang Gea, ia membuka resleting tasnya...
Tak lain dan tak bukan.... Itu adalah.... Cambuk.
Gea mendelik. "Tu-tuan... Manager Davidson."
Gadis itu mundur perlahan-lahan. "Ka-kau tak akan menggunakan itu padaku, bukan?"
Davidson menyabetkan cambuk itu.
CEPLAK!!! Bunyinya nyaring dan sangat mengerikan.
Gea kembali mundur. Mundur, dan mundur. Sialnya, dia justru terjatuh di tempat tidur.
CEPLAK!!!
Ia mencambuk lagi ke udara.
Nada Davidson begitu rendah. "Kau tidak tahu betapa menyenangkannya melihat pasanganmu meronta dan meminta berhenti. Suara mereka yang menjerit, justru seperti candu bagiku..."
"Nikmatilah ini, Sayang! Nikmatilah sentuhan cambukku!! Karena ini berasal dariku!!!"
Napas Gea turun naik. Ia ketakutan. Sekujur tubuhnya bergetar hebat.
"Ja-jangan lakukan ini, Manager Davidson!"
"Jangan? Bukankah kau ingin menjadi model? Ini adalah salah satu jalan yang harus kau tempuh, Sayangku... Dengan tidur denganku dan juga para konglomerat itu, kau akan mendapatkan banyak uang dan sponsor! Jalanmu menjadi model akan mulus seperti jalan tol!"
"Jadi, lebarkan kakimu untuk para lelaki yang mendambamu itu, Gea!!"
CEPLAKKK!! Satu cambukan pertama pun mendarat di belakang tubuh Gea. Gea berteriak kesakitan. Air matanya sudah berada di pelupuk.
Sakit, sungguh... Sakit sekali.
Namun Davidson justru merasakan bahagia! Bagaikan dijejali endorfin yang luar biasa! Kenikmatan lenguhan teriakan Gea pun membuatnya kian tergila-gila!!
Ia terus mencambuk-mencambuk, dan mencambuk!!!
"Bagaimana? Apakah kau sudah lemas, Sayangku?"
"To-tolong... Ba-bagaimana jika... Jika ini menjadi bekas luka? Bukankah lebih baik Tuan Manager menyudahinya?"
Gea sudah merasakan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya akibat cambuk berulang kali dari Davidson.
"Tenang saja, kau tak perlu khawatir. Aku tak akan mencambuk bagian yang terpampang kamera. Aku hanya mencambuk belakangmu itu saja, okay?"
Lelaki itu menyeringai. Ia sudah melihat bagian belakang tubuh Gea yang memerah.
Namun, ia tak berbelas kasih sedikit pun. Ia justru baru ke komponen utamanya.
Ia mencecap tiap inci tubuh gadis tersebut. Menggempur segala pertahanannya. Hingga gadis itu kesakitan. Tanpa henti.
Dalam jangka waktu tiga jam, Davidson baru melemas. Tidur di sebelah Gea setelah menuntaskan nafsu dirinya semata.
'Ini... Sakit sekali.' Gea merintih kesakitan. Ia meringkuk, menggigit seprainya. Menahan segala rasa sakit yang tercipta.
Gea merasakan bagian inti tubuhnya yang terasa pegal dan kesakitan. Belum lagi dengan darahnya yang menetes banyak. Lelaki bajingan si Davidson itu mengatakan kalau ini adalah darah keperawanannya.
Akan tetapi, apakah darah keperawanan memang sebanyak ini? Apakah memang seks begitu menyakitkan seperti ini?
Gea terus menangis. Ia sama sekali tak merasakan kenyamanan ketika berhubungan intim.
Yang tersisa dalam diri Gea hanyalah... Rasa sakit bersamaan dengan birunya bekas kissmark dari Davidson. 'Apakah... Kehidupan selalu tak adil seperti ini?'
Gea mengira kalau kehidupan tragisnya akan berakhir di malam itu saja. Selama beberapa waktu, Davidson mencumbuinya dengan sadis. Menggunakan cambuk, rantai, berbagai peralatan yang sangat mengerikan. Tak hanya itu, dia juga sarkas meminta dirinya agar dipuaskan.
Mau tak mau, Gea melakukan semua keinginan pria itu.
Gea terus menahan diri. Demi jalan sebagai seorang model.
"Ingat Sayangku. Kau harus tidur dengan beberapa sponsor. Setelah tiga bulan aku tidur denganmu, kau sudah tahu bagaimana caranya melayani pria kan?"
Gea yang lugu menganggukkan kepalanya.
Davidson pun menunjuk ke arah pria tua yang duduk tak jauh di antara mereka. "Lihat yang di sana. Dia adalah sponsor pertamamu. Tidurlah dengannya. Puaskan dia. Lalu kau akan mendapatkan uang darinya. Dia akan menjadi jalan koneksi dan relasi bagimu!" kata Davidson membara.
Meski merasa jijik, Gea terus melakukan profesi haram itu. Sebagai budak seks. Ia rela untuk dijamahi tubuhnya demi para sponsornya.
***
Berenice, kakak kembar Alice menghilang saat pesta pernikahan! Alice Morrigan terpaksa untuk menikah dengan Nicholas Chevalier menggantikan kakaknya. Ia menjadi istri Nicholas yang kejam, diperbudak layaknya pelayan. Tak hanya itu saja, Nicholas tak pernah memberikan kenyamanan bercinta yang sesungguhnya. Sebaliknya, bercinta adalah kekerasan yang paling dinikmati oleh Nicholas. "Kau adalah istriku! Kau adalah milikku!" "Aku berhak atas tubuhmu! Ingat itu, Alice Morrigan!" Seketika Alice ketakutan, ia dicambuk beberapa kali sampai punggung putihnya terluka parah. Alice hanya bisa menitikkan air mata di bawah kekangan Nicholas. Apakah Alice mampu bertahan dengan Nicholas? Ataukah Alice berhasil kabur dan memiliki kehidupan sendiri?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?