/0/7523/coverbig.jpg?v=9d830e0235b4b1f1eadfabdb0364a2db)
21+ Mengandung adegan dewasa dan beberapa adegan kekerasan. Semua dikemas rapi. Bijaklah memilih bacaan. Menceritakan tentang kisah dua insan manusia yang dimulai dari kehidupan yang berbeda. Thalia Anastasia, gadis 22 tahun yang terlihat menarik, kaya raya, dan memiliki sifat kesombongan yang super besar. Ia sangat membenci sosok Abian Tristan yang selalu menjadi pemenang dalam setiap lomba yang Thalia ikuti. Semua temannya berasal dari kalangan atas, tapi tidak dengan Abian. Namun, roda kehidupan pun berputar, ketika keluarganya Thalia jatuh miskin, dan mengharuskan ia untuk berpura-pura terlihat kaya raya. Semua kabar buruk telah direncanakan oleh Abian, hingga bencana besar membuat Thalia terperangkap sampai tak berkutik di bawah naungan kekuasaan Abian. Bahkan tak pernah Thalia duga sebelumnya bahwa ia akan bernasib malang. Ternyata, pria itu memiliki sisi lain yang sebagian orang tidak mengetahuinya, dan hari pembalasan pun tiba untuk menjadikan Thalia dalam perangkap kebencian Abian dengan mengikat hubungan dalam sebuah surat kontrak pernikahan secara diam-diam.
"Elsa, aku udah di depan rumah kamu. Ayo cepat turun, nanti kita enggak tahu pengumumannya lagi. Teman-teman yang lain pasti udah pada kumpul sekarang." Thalia Anastasia sedang menunggu sahabatnya ke luar dari rumahnya.
"Iya-iya sabar! Gue lagi ambil sepatu nih!" teriak Elsa dari dalam rumahnya.
"Duh ... lama banget sih. Pasti udah rame sekarang," protes Thalia yang terlihat kesal dengan sahabatnya itu.
"Iya udah yuk!"
Selama satu Minggu penuh, Thalia selalu saja menjemput dan mengantarkan sahabatnya, sebab mobil sang sahabat sedang berada dalam perbaikan. Sifatnya yang sangat setia dalam berteman selalu membuat para teman-temannya senang, dan ditambah ia terlahir dari keluarga yang kaya raya hingga mempermudahkannya dalam menjalin pertemanan.
Meskipun dirinya memiliki sifat yang sangat setia, tapi sayangnya Thalia memiliki sikap buruk yang terlalu angkuh, dan hanya kepada temannya saja ia akan berbuat baik, tidak dengan yang lain. Terlebih kepada mereka yang sering dengan sengaja mencari gara-gara, bahkan wanita berumur 22 tahun ini dijadikan sebagai ketua dalam komplotannya.
Tepat di hari ini adalah waktunya Thalia sedang menantikan pengumuman atas hasil lomba debat yang ia ikuti dalam perwakilan untuk jurusan di kampusnya. Ia begitu terburu-buru, namun sayangnya dalam perjalanan sedikit ada hambatan ketika sebuah sepeda motor tiba-tiba saja berhenti mendadak.
Tak suka jika ada orang lain yang sengaja mencari masalah, dan membuat Thalia segera turun dari mobilnya dengan raut wajah yang terlihat marah.
"Oh ... Jadi, kamu yang sengaja halangi mobilku. Benar-benar ya kamu selalu saja cari masalah. Udah sana minggir yang ada sial terus kalau ketemu kamu," cetus Thalia di saat melihat seorang pria yang sangat ia kenal. Bahkan selalu menjadi lawannya dalam lomba debat.
"Motorku tiba-tiba berhenti. Jadi, santai dong enggak usah nyolot juga," sahut Abian dengan mencoba untuk tetap tenang sembari ia terus mencoba menghidupkan kembali sepeda motornya itu.
"Ya udah sekarang mendingan kamu minggir karena aku mau lewat, cepat!" paksa Thalia tanpa memperdulikan dengan perasaan Abian yang baru saja ia bentak.
Membuat Abian berusaha menahan dirinya agar tidak membalas amarah. Ia pun mencoba menarik nafasnya dengan perlahan sembari ia berkata. "Tahan, Bian, tahan. Untung aja cantik. Tapi, ngomong-ngomong kalau nunggu sampai motorku hidup pasti bakalan lama. Apa sebaiknya minta tumpangan aja kali ya? Mudah-mudahan Thalia mau."
"Hey! Tunggu apalagi sih, Abian? Cepat minggir!"
"Iya-iya sabar. Thalia, tunggu dulu. Aku boleh minta tumpangan enggak? Lagian kan kita juga searah. Soalnya motorku pasti bakalan lebih lama hidupnya," pinta Abian dengan raut wajahnya yang terlihat sedih. Ia benar-benar tidak sedang berbohong.
"Apa? Minta tumpangan? Enggak! Mendingan aku naikin orang lain daripada harus kasih tumpangan sama kamu. Ya udah sana minggir. Mobilku mau lewat jangan berhenti di tengah jalan dong." Thalia terlihat tak peduli, dan saat itu Elsa pun mencoba memanggilnya.
"Thalia! Ayo cepat. Kita udah telat nih," paksa Elsa tanpa memikirkan keadaan orang lain.
"Iya tunggu. Ya udah awas sana."
Kembali melanjutkan perjalanannya, meskipun saat itu Abian melirik kearah Thalia dengan tatapan yang tajam ketika wanita itu pergi. Namun, hanya Elsa yang menyadari lirikan dari pria tersebut. Alhasil, membuat Elsa sedikit kebingungan dengan pandangan kebencian dari Abian.
"Um, Thalia. Kenapa Abian bisa tiba-tiba berhenti di tengah jalan begitu? Mana jalannya sempit lagi," tanya Elsa.
"Ya mana aku tahu, tapi katanya sih motornya rusak. Udahlah enggak penting banget urus itu orang," sahut Thalia dengan nada suara yang terdengar bosan.
"Ya udah deh, tapi lo sadar enggak sih kalau Abian itu ganteng? Bahkan dia termasuk loh pria tertampan dalam kampus kita. Gue rasa lo juga berpikir sama kan sama gue?" tanya Elsa dengan tiba-tiba.
Bukannya menjawab justru membuat Thalia terkekeh geli ketika mendengarnya, ia pun melirik dengan tatapan yang begitu lama kearah sahabatnya. "Tumben, jangan bilang kalau kamu mulai suka sama Abian?"
"Suka? Ayo dong jangan ngelucu, Thalia. Mana mungkin gue suka, apalagi gue juga udah punya Jhonson. Tapi, gue heran deh sama lo kenapa sih bisa benci banget sama Abian?" Elsa terlihat tak terduga dengan jawaban dari sahabatnya, namun ia tak kekurangan akal untuk bisa membuat Thalia terdiam.
Sejenak membuat Thalia berpikir, namun batinnya berkata. "Emang sih Bian memiliki wajah yang tampan, dan bisa dibilang kalau tubuhnya juga tipe pria yang aku sukai. Tapi sayangnya, dia tidak memiliki kekayaan yang dapat aku banggakan."
"Aku rasa kamu udah tahu jawabannya, Elsa. Jadi, enggak ada yang perlu dijawab. Udahlah jangan bahas dia lagi, aku lagi nyetir," sahut Thalia yang langsung memutuskan perbincangan mereka.
"Ya baiklah."
Berbeda dengan Abian Tristan, pria berumur 24 tahun itu sedang sibuk menghidupkan sepeda motornya. Ia terlihat kelelahan hingga peluh keringat membasahi tubuhnya. Benar-benar menguras tenaga, namun apa boleh buat dirinya hanya memiliki sepeda motor butut yang selama ini menemaninya berpergian.
Walaupun merasa lelah, Abian tidak pantang menyerah, sebab ia memiliki janji dan tekad yang besar untuk dapat membuktikan bahwa ia mampu bertahan di dalam masa-masa yang sulit seperti ini. Meskipun semua ini hanyalah ujian sementara dari keluarganya.
Demi bisa mendapatkan tahta, dan membuktikan kepada semua kerabat keluarganya bahwa ia mampu berdiri di kakinya sendiri, dan menemukan gelar sarjana yang tinggi sebelum akhirnya diangkat menjadi seorang pewaris besar.
"Semangat, Bian, semangat!" Berusaha menyemangati diri sendiri sembari terus mencoba menghidupkan mesin butut milik peninggalan neneknya itu.
Dalam tekadnya yang kuat, juga ada dendam yang amat besar yang harus ia tuntaskan. Walaupun semua orang tidak pernah tahu dengan identitas dirinya yang asli. Begitupun ia yang selama ini mencoba menutup diri dan menjauh dari teman-temannya. Meskipun, selalu saja cemoohan yang dapat ia terima dari Thalia. Tetapi, semua itu tidak membuatnya menyerah sebelum hari penobatan di gelar.
Usaha yang besar tentu saja tidak akan mengkhianati hasil, dan akhirnya membuat Abian berhasil menghidupkan sepeda motornya.
"Yes! Akhirnya kamu nyala juga. Mari kita buktikan bahwa kita berdua adalah pemenang!" Abian terlihat sangat senang, bahkan ia memberikan kecupan kepada sepeda motornya dengan sengaja. Hingga orang-orang yang lewat menatap dirinya dengan keanehan.
Melaju dengan kecepatan tinggi, meskipun tidak seberapa. Namun, berhasil tiba di universitas ternama miliknya. Orang-orang sedang berbondong-bondong melihat hasil pengumuman atas lomba debat antar jurusan, dan begitupun dengan Thalia yang dari jauh sudah dipantau oleh Abian.
"Ternyata dia masih berusaha terlihat percaya diri meskipun sudah tentu akulah juaranya. Lihat saja, Thalia. Tak lama lagi kamu akan bertekuk lutut dihadapan ku," batinnya Abian dengan tatapan yang penuh dendam.
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.