/0/8544/coverbig.jpg?v=dabe4e2a9b37bf2fcd76697af718842d)
Rossa hamil secara tidak sengaja setelah melakukan hubungan satu malam dengan seorang pria asing. Lebih buruk lagi, karena sebuah kesepakatan, dia dipaksa untuk menikahi pria yang telah bertunangan dengannya sejak kecil. Pernikahan mereka hanyalah sebuah transaksi bisnis. Namun, seperti yang ditakdirkan oleh takdir, lambat laun dia jatuh cinta pada pria ini. Menjelang persalinan, pria itu memberinya surat cerai, yang menghancurkan hatinya, dan akhirnya dia memilih untuk menerima kekalahan dalam permainan cinta ini. Tanpa diduga, jalan hidup mereka berpapasan lagi tak lama kemudian. Pria itu mengatakan bahwa dia selalu mencintainya, tetapi apakah Rossa bersedia untuk kembali kepadanya?
"Apakah ini pertama kalinya bagimu?"
Napas pria itu menyapu telinga Rossa Bramantia, membuat tulang punggungnya merinding, tetapi dia tidak berani membuka matanya.
"Santailah. Aku tidak akan menyakitimu," ucap pria itu dengan suara serak.
Sebelum Rossa bisa menjawab, pria itu mencubit dagunya dan menciumnya dengan paksa.
Sakit!
Rasa sakit yang merobek membuat pikirannya kosong sejenak.
Setelah tengah malam, pria itu melepaskannya dan pergi ke kamar mandi. Begitu dia pergi, Rossa menyeret tubuhnya yang pegal linu turun dari ranjang, mengenakan pakaiannya, dan berjalan keluar dari kamar.
Tiba-tiba, suara ponselnya yang berdering menembus kesunyian malam.
Rossa melihat ponselnya, dan matanya melebar panik saat itu juga. Tanpa membuang waktu, dia bergegas ke rumah sakit.
Merasa tak berdaya dan sedih, Rossa memohon pada dokter di sela isak tangisnya, "Tolong ... tolong selamatkan ibu dan adik laki-lakiku ...." Rossa menandatangani namanya di sebuah dokumen, dan menyerahkannya pada sang dokter dengan tangan yang gemetar.
Dokter itu menatapnya dan menghela napas. "Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk menyelamatkan adikmu. Dia telah meninggal semalam. Aku turut berduka cita!"
Kata-kata dokter itu menghantamnya seperti petir di siang bolong. Karena begitu terkejut, kepala Rossa tiba-tiba berputar sangat hebat.
Lututnya kehilangan kekuatan, dan dia ambruk di lantai.
Delapan tahun yang lalu, ketika dia berusia sepuluh tahun, ayahnya yang berselingkuh mengirim dia dan ibunya yang sedang hamil ke luar negeri untuk mencampakkan mereka di sana. Keduanya tidak punya pilihan selain berjuang sendiri untuk bertahan hidup di tanah asing.
Kemudian, adik laki-lakinya lahir, tetapi ketika anak itu berusia tiga tahun, dia didiagnosis menderita autisme. Dia dan ibunya bekerja paruh waktu di mana-mana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi kecelakaan mobil yang tiba-tiba membuat situasi mereka semakin buruk.
Tidak sanggup menahan penderitaan yang begitu berat, Rossa kehilangan kesadaran.
"Nona? Nona! Perawat! Siapkan penyelamatan darurat ...."
Sebulan kemudian.
Membawa sekantong makanan, Rossa melihat ke angka-angka yang dilewati ketika lift naik ke lantai yang ditujunya.
Dia menghela napas. Kondisi ibunya membaik setelah mendapatkan perawatan. Namun, ketika beliau mendengar bahwa putranya tidak berhasil diselamatkan, wanita itu menjadi depresi dan kehilangan banyak berat badan.
Ting!
Rossa menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan ke pintu bangsal ibunya. Sebelum masuk, dia mendengar seseorang berbicara di dalam.
"Jelita, kamu dan Nyonya Wahid adalah teman baik. Kalian sudah setuju untuk menikahkan anak kalian berdua. Jadi, putrimu-lah yang seharusnya menikah dengan Keluarga Wahid ...."
"Apa maksudmu, Peter Bramantia?!" Jelita Maharani memelototi pria yang berdiri di kaki ranjang rumah sakit.
Pria itu adalah orang yang telah mencampakkan dirinya ketika dia sedang hamil dan putri mereka di tempat asing. Selama delapan tahun, dia tidak pernah memeriksa keadaan mereka sekali pun. Begitu dia muncul di hadapan mereka, dia berani meminta Rossa untuk menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya!
"Dia anak tertua dari sahabatmu. Wajahnya cukup tampan. Kamu juga sudah tahu bagaimana keadaan Keluarga Wahid. Rossa pasti akan menjalani kehidupan yang makmur setelah menikah dengan keluarga mereka ...." Suara Peter melemah sebelum dia selesai berbicara.
Tuan Wahid memang pria kaya dan tampan, tetapi baru-baru ini dia menjadi cacat. Sebulan yang lalu, dia pergi ke luar negeri untuk melakukan bisnis dan digigit ular berbisa. Racun dari ular itu melumpuhkan saraf-saraf di tubuhnya, membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah.
Jika Rossa menikah dengannya, kehidupan pernikahannya akan dingin dan hampa.
"Aku akan menikah dengannya."
Tiba-tiba, pintu terbuka dan Rossa melenggang masuk sambil mencengkeram kantong makanannya dengan erat. "Aku akan menikah, tapi dengan satu syarat."
Peter melihat ke arah pintu dan tertegun sejenak. Dia tidak pernah bertemu Rossa selama delapan tahun terakhir.
Gadis ini telah tumbuh banyak. Kulitnya putih dan bercahaya, tetapi dia terlalu kurus seperti kekurangan gizi. Di matanya, dia tidak secantik putri bungsunya.
"Syarat apa?" tanya Peter sambil mengerutkan kening.
"Ibu dan aku akan kembali ke dalam negeri, dan kamu harus mengembalikan semua harta miliknya. Setelahnya, aku akan menikah dengan pria itu." Saat dia berbicara, Rossa mengepalkan tinjunya begitu erat sampai kuku-kuku jarinya menancap di telapak tangannya.
"Rossa ...." Jelita ingin membujuk putrinya.
Rossa telah melalui banyak penderitaan bersamanya. Dia tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat putrinya dipaksa menikah seperti ini.
Mendengar Jelita seperti akan membujuknya, Peter khawatir Rossa akan berubah pikiran, jadi dia dengan cepat berkata, "Oke, oke. Selama kamu berjanji untuk menikah dengannya, aku akan membawa kalian kembali."
"Dan harta ibuku?"
Melihat Peter ragu-ragu, Rossa mencibir dengan dingin.
"Aku yakin bahwa adik perempuanku sangat cantik dan pantas mendapatkan suami yang lebih baik. Jika dia menikah dengan seorang pria cacat, seluruh hidupnya akan berakhir. Lagi pula, kamu dan ibuku telah bercerai. Sudah seharusnya kamu mengembalikan semua uang yang ibuku bawa ketika menikah dengan Keluarga Bramantia."
Mendengar ini, Peter merasa bersalah dan menghindari kontak mata dengan Rossa.
Akhirnya, Peter menggertakkan gigi dan memutuskan untuk menuruti syaratnya. "Aku akan mengembalikannya setelah kamu menikahi Tuan Wahid."
Putri bungsunya sangat cantik. Bagaimana dia bisa membiarkannya menikahi pria itu dan menyia-nyiakan potensinya?
Memikirkan hal ini, Peter merasa sedikit lega karena berhasil menjauhkan putri bungsunya dari kemalangan itu.
Akan tetapi, perasaan bencinya terhadap Rossa semakin bertambah. Gadis itu tidak hanya berlidah tajam, tetapi juga serakah akan uangnya.
Peter menatapnya dengan dingin. "Rupanya ibumu tidak membesarkanmu dengan baik. Kamu tidak mengerti sopan santun sama sekali!"
Rossa hanya memutar matanya ke atas dan tidak berniat untuk membalas ucapannya.
Dia terlalu lemah dan tidak berdaya sekarang. Dia tidak bisa mengambil risiko dengan menyinggung Peter.
"Kemasi barang-barang kalian. Kita akan berangkat besok." Tanpa menunggu jawaban, Peter berbalik dan keluar dari bangsal dengan marah.
CERITA DEWASA GARIS KERAS! Ketika seorang mafia yang keji menaruh dendam pada wanita yang pernah dia cintai karena sebuah penghianatan. Sebuah jerat licik dia persiapkan untuk menghancurkan keluarga kecil dari wanita yang dia cintai itu tanpa rasa iba. Akankah Amanda sanggup mengalahkan arogansi dan kekejihan seorang Dominic Rodrigues. Tanggal satu akhirnya tetap tiba, Amanda harus kembali datang menemui Dom untuk membayar hutang suaminya atau kalau tidak Dom akan kembali memotong jari suami Amanda satu-persatu. "Puaskan aku, aku tidak mau kau hanya berbaring dan tertelungkup seperti batu!" "Ini hanya se*x kita tidak bercinta!" tegas Amanda. "Terserah apa yang kau ucapkan!" Cerita ini akan mengandung banyak misteri, dendam, kebencian dan plot yang kupastikan tidak akan bisa ditebak oleh pembaca. Rasakan sensasi membaca cerita roman dewasa yang lebih menantang. Siapkan jantung yang sehat! (Aku hanya akan menulis cerita dengan karakter wanita-wanita yang tangguh, karena aku ingin semua wanita menjadi hebat!)
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.