/0/8943/coverbig.jpg?v=0f8dd8860e8b140317de19c7210953be)
Duabelas tahun yang lalu, Nalea dicampakkan oleh suaminya, tiga bulan setelah pernikahan mereka. Rasa malu dan terhina, membuat ibunya sakit dan meninggal, sehingga Nalea sebatang kara. Nalea sangat sedih dan marah. Namun, apa yang dapat dilakukan oleh gadis sederhana seperti dirinya, apalagi dengan janin yang sedang dikandungnya? Nalea putus asa dan nyaris gila, sampai kemudian ia bertemu seseorang yang akan mengubah nasibnya dan membantunya menghancurkan sang mantan suami.
"Masuklah, Sayang," bisik Nyonya Amirah. "Ini sudah waktunya. Layani dan puaskan dia dengan baik. Dia sudah resmi menjadi suamimu sekarang, jadi tidak boleh mengecewakannya. Lagipula kau dipilih oleh Tuan Sonny untuknya, jadi Ibu yakin, Tuan Sonny berharap kau akan memberikan yang terbaik untuk putranya."
Nalea menatap wajah ibunya dengan sorot mata sendu dan wajah merona. Pipinya yang berwarna gading menyemburat merah muda.
"Kau memakai lingeri yang Ibu belikan untukmu minggu lalu, kan?" tanya Nyonya Amirah sambil mengelus pipi putri tunggalnya itu.
"A-aku memakainya, Bu, ta-tapi aku sangat malu," gumam Nalea. "Aku merasa seperti ... telanjang."
"Ayolah, jangan malu. Dia sudah menjadi suamimu dan kau harus bisa memberikan servis terbaik untuknya. Lagipula, bukankah kau bilang kalau kau juga menyukainya? Kau sendiri mengatakan bahwa ini seperti impianmu menjadi nyata, bersanding dengan pria yang kau sukai."
Nalea mengangguk dan mengalihkan tatapan ke pintu kamar yang tertutup. Di balik pintu itu, seorang pria yang telah resmi menyandang status sebagai suaminya, sedang menunggu.
Pesta pernikahan yang digelar mewah dan meriah telah usia empat jam yang lalu dan Nalea langsung diboyong ke rumah suaminya. Sebuah rumah dua lantai dengan gaya minimalis modern, lengkap dengan garasi yang dapat memuat empat buah mobil, taman yang luas di sekeliling rumah, kolam renang di bagian belakang, dan gazeebo yang cantik di sisi kolam.
"Baik-baiklah di sini, ya. Kabari Ibu kalau ada sesuatu terjadi dan belajarlah menjadi istri yang baik, Sayang," nasehat Nyonya Amirah. "Ibu harus pulang sekarang."
"Aku akan memberitahunya bahwa Ibu mau pulang," ujar Nalea sambil memegang tangan Nyonya Amirah.
"Tidak usah," tolak Nyonya Amirah. "Biarkan dia istirahat. Dia pasti sangat lelah, setelah seharian menerima begitu banyak tamu. Sampaikan saja salam dari Ibu untuknya."
Nalea menatap mobil yang dikendarai oleh ibunya, menghilang di kegelapan malam, di balik gerbang tinggi rumah mewah yang mulai malam ini akan menjadi tempat tinggalnya.
Nalea berjalan perlahan menuju kamar--kamarnya dan Joshua, pria yang sudah lama ia kagumi dan sukai dan akhirnya menjadi suaminya melalui sebuah upacara pernikahan suci tadi siang.
Joshua adalah kakak kelas Nalea sejak SMP, terpaut dua tahun di atasnya. Dia adalah anak tunggal keluarga Sonny Jataraphan yang kaya raya. Keluarganya menguasai industri perkebunan teh dan cengkeh yang menjadi pusat kehidupan penduduk di kota yang tidak terlalu besar ini. Joshua tidak pernah mengenal ibunya karena wanita itu meninggal beberapa jam setelah Joshua dilahirkan.
Nalea adalah anak pertama Dhasta Vinceno, asisten pribadi dan orang kepercayaan Sonny Jataraphan--ayah Joshua. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Lyla, yang sayangnya, meninggal dunia ketika berusia delapan tahun karena sebuah kecelakaan. Seingat Nalea, sejak kecil ia dan keluarganya sudah tinggal bertetangga dengan rumah mewah keluarga Jataraphan, sehingga ia mengenal Joshua dengan baik.
Ketika tumbuh remaja, Nalea mulai menyukai Joshua, si anak manja yang keras kepala kesayangan keluarga Jataraphan. Joshua adalah anak yang tampan, berotak cerdas dan aktif. Sayangnya, dia sangat suka bermain-main dan seiring waktu, dia tumbuh menjadi pemuda yang suka mempermainkan gadis-gadis dan mematahkan hati mereka. Seorang casanova, begitu mereka menjuluki Joshua Jataraphan.
Hubungan Nalea dan Joshua selalu baik-baik saja, tetapi terbatas hanya pada saling sapa bila bertemu di sekitar rumah. Joshua selalu ramah kepada Nalea karena tahu bahwa ayah Nalea adalah kepercayaan ayahnya, tetapi tidak lebih dari itu.
Nalea tahu bahwa dibandingkan dengan gadis-gadis cantik dan kaya yang berada di sekitar Joshua, ia bukanlah siapa-siapa. Nalea tumbuh sebagai gadis manis yang pendiam dan pemalu, seorang kutu buku yang sering melamunkan pergi kencan dengan seorang Joshua Jataraphan, di antara buku-buku tebal di perpustakaan.
Setelah lulus SMA, Sonny Jataraphan mengirim Joshua ke Amerika untuk kuliah dan Nalea mengambil jurusan manajemen bisnis di universitas negeri di ibukota. Nalea hanya mendengar kabar tentang Joshua dan 'kenakalannya' dari keluhan ayahnya yang harus bolak-balik ke Amerika untuk mengurus pria muda itu dan masalah yang ditimbulkannya.
Ayah Nalea meninggal dunia satu tahun setelah ia duduk di perguruan tinggi karena penyakit ginjal yang sudah lama diidapnya dan sebelas bulan kemudian, Sonny Jataraphan juga menyusul, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tunggal yang terjadi karena ia terlalu lelah bekerja sendiri setelah Dhasta Vinceno--asisten pribadi dan sahabatnya meninggal lebih dulu.
Surat wasiat Sonny Jataraphan yang dibacakan di hadapan keluarga besar Jataraphan menyatakan bahwa ia melimpahkan dua puluh lima persen dari kekayaannya untuk kepentingan sosial keluarga besar dan semua orang yang bekerja pada keluarga Jataraphan dan selebihnya adalah milik anak tunggalnya, Joshua, dengan sebuah syarat yang harus dipenuhi oleh Joshua dalam waktu paling lama satu tahun setelah surat wasiat itu dibacakan.
Joshua mengamuk ketika mendengar syarat yang diberikan oleh ayahnya agar dia bisa memiliki bagiannya dari harta warisan ayahnya yang melimpah. Sonny Jataraphan menyatakan bahwa dalam waktu satu tahun setelah kematiannya, Joshua harus menyelesaikan kuliah dan menikahi seorang gadis yang dipilihkan untuknya. Siapa gadis yang telah dipilih oleh Sonny Jataraphan akan diumumkan di hari kelulusan Joshua, yang juga akan menjadi hari pertunangannya dengan gadis itu.
Di sinilah Nalea sekarang, berdiri di depan pintu kamar pengantinnya dengan Joshua dan bersiap memberikan seluruh jiwa dan raganya kepada pria yang sudah mengisi hati dan pikirannya sejak ia memasuki masa remaja.
Semua terjadi begitu cepat dan sama sekali tidak terduga. Satu tahun setelah kematian Sonny Jaturaphan, Joshua--dengan paksaan dan bujukan para tim pengacara keluarga Jataraphan, menyelesaikan kuliahnya di Amerika dan kembali ke tanah air, bersiap menerima syarat selanjutnya sebelum semua harta warisan ayahnya berbalik atas namanya.
Nalea berada di tahun terakhir kuliahnya, sambil bekerja di sebuah mini market milik teman ibunya, ketika pengacara keluarga Sonny Jataraphan memberinya sebuah kejutan.
Tidak ada seorangpun yang akan mengira bahwa gadis yang dipilih oleh Sonny Jataraphan untuk menjadi pasangan Joshua adalah Nalea Astriandi, gadis pemalu dengan kacamata bulat dan rambut lurus tanpa model, putri Dhasta Vinceno.
Orang mengenal Dhasta Vinceno sebagai pria yang cakap, jujur, dan setia. Persahabatannya dengan Sonny Jataraphan sudah terjalin sejak mereka berdua duduk di bangku SMP dan ketika Sonny mulai menggarap tanah seluas tiga ratus meter persegi warisan dari ayahnya, menjadi kebun cengkeh, Dhasta adalah orang yang melakukan riset pasar sekaligus menjaga kebun itu siang dan malam.
Namun, istri dan putri Dhasta tidak pernah terlalu menarik perhatian. Mereka adalah Ibu dan anak yang lebih suka hidup tenang dan tidak ikut campur dalam urusan apapun yang dikerjakan oleh sang kepala keluarga.
Di antara para tamu undangan yang datang dalam acara pernikahan Nalea dan Joshua tadi siang, tidak sedikit yang menyayangkan keputusan Sonny Jataraphan memilih Nalea sebagai pendamping Joshua. Mereka seperti bumi dan langit. Joshua sangat gagah dan tampan, sedangkan Nalea terlihat biasa saja dan tidak menarik.
Nalea memejamkan mata, teringat cemoohan dan tatapan meremehkan dari para wanita yang pernah dekat dengan Joshua saat memberinya ucapan selamat. Mereka bahkan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan kepadanya, sementara Joshua malah sibuk berakrab-akrab dengan mereka.
Nalea mendorong handel pintu dan masuk ke dalam kamar mewah bernuansa biru muda dan putih yang harum itu. Hatinya berdebar sangat kencang dan langkahnya gemetar ketika melihat punggung lebar Joshua membelakanginya, duduk di sisi tempat tidur.
"Ibumu sudah pulang?" suara Joshua berat bertanya, tanpa menoleh kepada Nalea.
"Sudah. Aku--"
"Bagus! Matikan lampu dan kemarilah."
***
Patah hati bisa membuat seorang gadis melakukan hal bodoh, begitulah yang dilakukan oleh Louisa. Pengkhianatan kekasihnya telah membuat Louisa menceburkan diri ke dalam masalah, kemudian, ketika seorang pria menyelamatkan dirinya, ia malah melakukan kebodohan lain. "Hai tampan. Namaku Louisa dan malam ini aku akan memberimu hadiah karena menemaniku melewati masa-masa terberatku... " Louisa tidak tahu, apa yang akan dia hadapi, setelah ia memberikan "hadiah" kepada pria yang telah menolongnya itu.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Kehidupan rumah tangga Vee dan Damar harus berakhir ketika dirinya mengetahui perselingkuhan suaminya dengan asisten rumah tangga mereka. Bercerai dengan Damar bukan berarti permasalahan telah selesai. Vee mendapatkan teror dari istri baru suaminya dan mengakibatkan dia harus kehilangan orang yang paling disayang. Vee tidak tinggal diam. Dibantu sahabatnya, dia mengungkap kejahatan istri baru mantan suaminya hingga membuat Damar yang tadinya tidak mempercayai ucapan Vee menjadi berbalik percaya. Bagaimana cara Vee mengungkap semua kejahatan mantan asisten rumah tangga yang kini telah menjadi istri Damar? Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Damar saat mengetahui kebenarannya?
Tessa Willson dan Leonil Scoth telah menikah hampir dua tahun lamanya. Kesibukan Leo membuat Tessa merasa kesepian. Apa lagi akhir-akhir ini Leo tak pernah membuatnya puas di atas ranjang. Akibatnya Tessa sangat kecewa. Sampai akhirnya Arnold Caldwell datang di kehidupan Tessa dan Leo. Arnold adalah ayah sambung Leo. Arnold datang ke kota New York tadinya untuk urusan bisnis. Namun siapa sangka justru Arnold malah tertarik pada pesona Tessa. Keduanya pun berselingkuh di belakang Leo. Arnold memberikan apa yang tidak Tessa dapatkan dari Leo. Tessa merasakan gairahnya lagi bersama Arnold. Namun di saat Tessa ingin mengakhiri semuanya, dirinya justru malah terjebak dalam permainan licik Arnold. Mampukah Tessa terlepas dari cengkeraman gairah Arnold, dan mempertahankan pernikahannya dengan Leo?
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men