img My Moonlight  /  Bab 7 Sekilas Kenangan | 70.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Sekilas Kenangan

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 07/03/2023

u begitu menghampiri motorn

as Cassie dengan aksen y

ok itu lagi sambil mengena

ngerjap sok polos mem

lo mau,” katanya m

tangannya di pinggang si cowok lalu motor Ninja Kawasaki membelah jalanan ramai. Keduanya tampak begitu akrab, ba

ah baru lo?”

. Dia terdiam, memikirkan kembali saat

alkan,”

itu te

sekolah Gi

tidak langs

assie dengan suara yang berusaha

seolah dia tengah terburu-buru mencapai sesuatu. Cassie tidak memak

a Cassie. Dia diam, rahangnya mengeras seolah dia marah akan sesuatu yang entah apa itu. Raut w

cewek itu tersesat, lalu Gio menawarkan

pan?” tanya Cassie saat Gio menghen

?” Gio balik bertany

an dagu di bahu cowok itu membuat jarak antara mereka tak berseka

sel di sekolah sia

mendengar

i sekolah itu bikin aku kesel sampe ke ubun-

gar begitu manj

n cuma ada saat male

ah Cassie memanyunkan b

gerutuan Cassie itu terdengar

iburan?”

Gi. Ogah balik. I won

ngat untuk membawa Cassie ke suatu

agus buat ilangin

he

gangan yang

lalu lintas berubah segera saja Gio mengambil kesempatan bahkan tak peduli dengan jalanan atau sekitarn

*

melihat Cassie beberapa saat lalu, tapi begitu sampai dia tak menem

ni tadi,” gumamnya dengan p

i pengendara motor Ninja Kawasaki hitam itu. Zein jelas mengenalny

i?” tanyanya pada di

uatnya kembali ke tempat itu hanya karena seseorang yang dia kenal

nyangkal dengan keras k

mengucap berbagai

ungutnya

Zein sungguh tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Tanpa kata dan te

acau ketika lagi-lagi teringat akan si pemilik motor yang familiar di benaknya. Sa

rpecahkan, fokusnya akan hilang. Itulah dia sampai lupa mengucap salam ketika tiba

nah sudi bertemu de

gkerut. Dia duduk di kursi ruang tamu saat memor

*

lan!” balas sosok cowok itu

menghentikan perkelahian yang mungkin saja

darah itu semakin mengejeknya. Zein berusaha untuk tetap t

u

erkan senyum lebar dengan mulut berdarah, waj

saat ada kesempatan, menghantamkan kembali bogem me

erseru sambil menarik tubuh

entak seorang laki-laki ya

nya, meremehkan keberanian Zein, serta prinsipnya ya

ap, hanya ada remang dari lampu jalanan yang sedi

dia pergi begitu saja tak peduli dengan luka di tubuhnya. Dia di

*

pan ruang tamu itu berjengit kaget melihat putranya diam di sofa dengan kedua telapak tangan menu

n tangannya dari wajah dan menatap per

bunya menatap prihatin, ber

u dulu gih, terus makan,”

itu. Meskipun Zein tak mengatakannya, sebagai seorang ibu, Zira paham ada yang tak beres dengan

uk menerima sebuah kenyataan walaupun sesungguhnya itu bukanlah salah Zein, atau terhubung padan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY