img Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani  /  Bab 9 Carilah Wanita Itu Sendiri | 1.91%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Carilah Wanita Itu Sendiri

Jumlah Kata:1619    |    Dirilis Pada: 28/06/2023

tornya. "Aku tidak ingin bertemu dengannya

retarisnya, Wynter, sedang berdiri dengan

dia tidak akan pergi s

ynter, yang pada akhirnya segera

napas dengan berat. "Bawa dia masuk." Dia membuka k

bali dengan membawa Jaylen da

angsung bertanya padanya, "Di m

mengambil cangkir kopinya dan memberi isyarat pada Wynter untuk pergi meninggal

potongan kain kasa yang membalut leher dan pergelangan tangan

enang saat melihat luka Jaylen. "Bagaimana kamu me

cara menggunakannya. Dokter yang merawatku mengatakan bahwa dia hampir saja memotong arteri utamaku. Aku benar-benar tid

en tidak mengambil keuntungan dari Camila. Isaac lalu bersandar di kursinya

tuk membalas d

erluka malam tadi. Ini pertama kalinya dia m

wanita itu dan mem

harus mencarinya s

an mengedipkan mata ke

ah aku berhasil menemukan wanita jalang itu, aku pasti akan mematahkan kedua tangann

sangat berapi-api bahkan sampai Is

aja keluar dari ruang pemeriksaan ketika pun

u saja mengutukny

mbuat pikirannya buyar. "Jangan sampai kamu lupa datang ke pesta perpisa

nellinya dan mengangguk kecil, meskipun dia

di sana, dan membayangkan melihatnya bers

n untuk pergi ke tempat yang telah dit

elihat mobil yang dikenalnya berde

di, Debora turun dari mobil itu

elakang salah satu pilar besar

kui bahwa Isaac dan Debora terlihat seperti sepasang kekasih yang serasi. Isaac pa

sakit juga akan hadir di sana. Mereka pasti

lihat sangat indah, dan gaun yang dikenakannya juga memeluk sosok tubuhnya dengan sem

b Isaac dengan singkat. "La

na bantuan yang telah Debora

selain menjadi lebih dekat dengannya. Sayangnya, dalam upayanya untuk membuat kesan yang ba

-katanya untuk saat ini, dia berharap persahabatan me

ar, dan Camila perlahan berg

tuskan untuk menelepon Debora dan berkata bahwa dia tidak

menelepon Debora ketika rekan lain tiba

ang berada di dekatnya, termasuk Debora. D

tapi ibu jarinya telah menyentuh tombol panggil. Pada saat dia men

ol untuk mengakhiri panggilan

langsung tertuju pada Camila, dan rasa geli terpasang jelas di wajahnya saat m

mengangka

u juga dokter d

bora dengan senyum ramah sam

pa pun bahwa dia adalah istrinya, jadi dia benar-ben

la sambil tersenyum, tatapann

senyum dan tidak

p tajam ke arah Camila. Dia ingin melihat baga

tu malah tertawa kecil dan berkata, "Kal

miliki keinginan untuk langsung berjalan ke arah C

a lebih lama lagi dan segera melarikan diri dari sana. "Aku tidak ak

ru saja memanggilnya, mengaitkan lengan den

adalah bos PT. Paramount. Dia masih muda dan sukses, dia terlihat begitu menjanjikan. A

nanggapi ucapan

eseorang bisa begitu sempurna? Tidak hanya kaya dan pan

hadap pria itu. "Mungkin saja dia itu cabul." Camila mengingat kembali kejadian malam tadi, dan bagaimana cara Isaac

ian tertawa te

ungannya dengan Isaac. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit men

ng terletak jauh di sudut ruangan ketika direktur rumah sakit mengangkat ta

emukan Isaac sedang men

ya dan menolak tawaran sang direktu

dah menepis penolakannya dan lang

dengan mereka di meja itu, meskipun dia me

yenggol Camila dengan sikunya. "Kamu dan Debora berasal dari universitas yang sama, kan

minum," potong I

melirik ke arah Isaac dan Camila. Bagaimana

ia akhirnya mengangkat matanya dan bert

kedua tanganny

ilakukan bajinga

tuskan untuk mengabaikan firasatnya. Dia berkata pada dirin

ra pasien ada di tangan kita." Debora tersenyum sopan saat dia memandang ke arah Camila.

. Dia tidak repot-repot untuk meminta izin

ac menjawab bahwa dia mengerti sebelu

elnya, kini giliran ponse

ah tamu lainnya dan

ayani kakek Isaac. "Selamat malam, Nyonya Muda. Tolong datang ke kediaman

aku men

i sekarang. Aku akan bersulang denganmu menggunakan segelas air ini. Aku benar-benar mendoakan yang

h arti. Dia menunggunya untuk berdiri dan berkata, "Kebetulan sekali!

, matanya memb

esal karena Camila berpura-pura tidak mengenalnya. Dia san

pkan, semua mata te

img

Konten

Bab 1 Membalas Penghinaan Bab 2 Merasa Bersalah Bab 3 Pasien Penting Bab 4 Magang Bab 5 Impian Seumur Hidup Bab 6 Pil Kontrasepsi Darurat Bab 7 Wanita yang Kotor Bab 8 Menginginkan Wanita yang Tidak Bermoral Bab 9 Carilah Wanita Itu Sendiri Bab 10 Sebuah Kebetulan
Bab 11 Sesuatu yang Berharga
Bab 12 Tujuan Utama
Bab 13 Dilarang
Bab 14 Apa Kamu Menyukainya
Bab 15 Apa Kamu Mencoba Merayuku
Bab 16 Ciuman Tidak Langsung
Bab 17 Siapa Gadis Malam Itu
Bab 18 Trik yang Sama
Bab 19 Wanita Itu Bukan Debora
Bab 20 Tidak Pantas Mendapatkan Perhatiannya
Bab 21 Raja Selingkuh
Bab 22 Tidak Ada yang Boleh Mendambakannya
Bab 23 Permintaan yang Tidak Biasa
Bab 24 Aku Ingin Bercerai!
Bab 25 Apa Kamu Jatuh Cinta Padaku
Bab 26 Konsultasi Daring Pertamanya
Bab 27 Hamil Anak Kembar
Bab 28 Apa Kamu Cemburu
Bab 29 Sebaiknya Kamu Melakukan Aborsi
Bab 30 Sesuatu yang Menyenangkan
Bab 31 Isaac Berpura-pura
Bab 32 Berhentilah Berpura-pura
Bab 33 Sesuatu yang Mencurigakan
Bab 34 Keguguran
Bab 35 Kebetulan
Bab 36 Pengemudi Tabrak Lari
Bab 37 Mengulur waktu
Bab 38 Dia Tidak Akan Menyukaiku
Bab 39 Keindahan Dalam Kegelapan
Bab 40 Argumen Antara Ayah dan Putri
Bab 41 Suamiku Akan Menafkahiku
Bab 42 Salah Strategi
Bab 43 Kamu Menyukai Camila
Bab 44 Menabur Perselisihan
Bab 45 Perubahan Rencana
Bab 46 Cemburu
Bab 47 Rencana Melarikan Diri
Bab 48 Menangkapnya
Bab 49 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
Bab 50 Mengubah Situasi
Bab 51 Di Mana Kuncinya
Bab 52 Pingsan
Bab 53 Tas Bekal
Bab 54 Kesepakatan
Bab 55 Tidak Ada Janji Malam Ini
Bab 56 Duplikat
Bab 57 Pil Pencernaan
Bab 58 Pria Menyukai Wanita yang Lembut
Bab 59 Pemeriksaan Kehamilan
Bab 60 Camila Yang Memberitahuku
Bab 61 Siapa Kekasihnya
Bab 62 Seperti Orang Asing
Bab 63 Apa Kamu Menyesalinya
Bab 64 Pertengkaran
Bab 65 Dia Tidak Bisa Mencintainya
Bab 66 Menangis
Bab 67 Lupakan Pria Itu
Bab 68 Pasangannya
Bab 69 Camila Menghilang
Bab 70 Mengkhawatirkannya
Bab 71 Ke Mana Kamu Pergi di Malam Pernikahan Kita
Bab 72 Berhenti Mengawasinya
Bab 73 Dia Impoten
Bab 74 Kencan ke Bioskop
Bab 75 Apa Isaac Impoten
Bab 76 Pelakunya Debora
Bab 77 Tertipu
Bab 78 Menampar Wajahnya Sendiri
Bab 79 Dia Memiliki Seorang Ayah yang Baik
Bab 80 Mencari Keadilan Untuknya
Bab 81 Mengirimnya ke Luar Negeri
Bab 82 Memutuskan Untuknya
Bab 83 Hukuman
Bab 84 Kejutan Camila Untuk Isaac
Bab 85 Hadiah Seratus Juta Rupiah
Bab 86 Kelaparan Sampai Mati di Sini
Bab 87 Memperlakukanmu dengan Baik
Bab 88 Jejak Camila
Bab 89 Membuat Hidupmu Seperti di Neraka
Bab 90 Kebenaran Terungkap
Bab 91 Kamu Membohongiku
Bab 92 Aku Tidak Ingin Kamu Mati Untuk Saat Ini
Bab 93 Dia Mirip Siapa
Bab 94 Apa Kamu Tidak Menginginkanku Lagi
Bab 95 Pameran
Bab 96 Bersikap Sombong
Bab 97 Apa Itu Sakit
Bab 98 Alasan Laura
Bab 99 Pasangan yang Sudah Menikah Harus Tidur Bersama
Bab 100 Menyetujui Tawaran
img
  /  5
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY