img GODAAN PAK DOSEN  /  Bab 1 Dosen Idaman Kaum Hawa | 1.82%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
GODAAN PAK DOSEN

GODAAN PAK DOSEN

Penulis: Heri Satria
img img img

Bab 1 Dosen Idaman Kaum Hawa

Jumlah Kata:1041    |    Dirilis Pada: 26/07/2023

ngendara itu. “Kamu pikir ini jala

utih tersebut. Pria yang ada di dalam mobil itu bernama Arhan Bramantio, dosen baru di kampus ternama

ang budek kali

otor wanita itu. Lalu ia pun berpikir untuk menjaili wanita

et

nya yang terkena cipratan air kubangan, melainkan celana serta baju ber

lam mobil. Ia sama sekali tak p

ta itu menghentikan motornya dan merasa k

air kotor. Sekalian aja pulang, nggak usah kuliah,” kekeh Arh

ke ruangan dekan untuk menghadap. Dekan itu tidak la

tok

Demian. Setelah itu, ia masuk ke ruangan dan m

n dosen Aljabarnya sudah menjabat sebagai pembantu rektor.

h, aku

k ke kelas, karena ada jadwal uj

sa malas sekali untuk masuk ke kelas di ha

emian hukumnya mutlak dan tak bisa diganggu gugat. Itulah

, kamu seorang dosen buk

a,

dahinya. “Ini kampus, panggil pa

a,

i ke kelas yang dimaksud. Kebetulan Demian juga

ltas MIPA. Setelah keluar dari lift, banyak mahasiswa memandangnya denga

g terpesona dengan ketampanannya. Arhan bersikap biasa

a, calon gebetan gua,”

ua ya,” sahu

anita yang terdengar di telinganya. Ia berge

ahasiswa yang ada di kelas tersebut. Suasana k

u

a. Sontak suara gaduh itu langsung menjadi hening. Sem

egas. Tatapannya tajam mendominasi keadaan. “Sa

di kelas itu. Sebagian dari mereka menundukkan kepala, dan sebag

tuk salah seorang pria. Dia k

aya dosen baru di kampus ini dan menggantikan Prof Deva Mahardika ya

asiswa yang ada di depannya. Setelah itu, ia pun m

rhan dengan tatapan serius. Ketua ting

Pak. K

nya ke semua

ama berselang, semua selesai dibagikan. Sisanya ia kemb

kl

ngsung beralih ke arah pintu yang terbuka itu. Muncul

ggil Arhan yang d

tap Arhan dengan penuh penyesalan karena sudah

i jam berapa?

uh menit, Pak,” jawab

a nam

ra,” jawab wanita

bentak Arhan dan membuat

ndra,” ulang

ang dan mengulang tahun depan d

ung terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Arhan. “Tol

han tanpa ampun ser

Pak. Sa

!” titah Arhan deng

ar dari kelas itu. Ia juga tak mau memp

g tempat mahasiwa sering duduk menunggu mata kuliah dimulai. Hanya ada dia d

m, kenapa nasibku ses

a harus mencari uang tambahan untuk biaya kuliahnya di semester berikutny

ng harus kulak

dengan kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia semenjak dia masih SMA. Seh

obil sport merah maroon itu. Dia harus bertanggung jawab dengan semua ini. Dia har

ya bergetar. Lalu ia menerima pan

Bu. Ad

itabrak mo

ina langsung

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY