img Sang Dekan Terjerat Nafsu  /  Bab 4 Bayangan Lain | 7.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bayangan Lain

Jumlah Kata:1084    |    Dirilis Pada: 17/09/2023

angkan ingatannya semalam. Bisa-bisanya ia kembali melakuk

, kau past

rentangkan satu tangannya meminta Aleisa datang, perempuan itu mendekat dan duduk di pangkuan Agam deng

am saja, kau bu

nggilnya mengecu

meyakinkan Agam kalau Adeline dan Aleisa adalah dua orang yang berbed

n bawah Aleisa yang tidak memakai apapun. Pri

ku lakukan sekarang? H

u uang yang l

alu menginginkannya.

ong s

a lain yang bisa kau beli disini, Ag

tiba-tiba saja menggigit bahu Belinda

ustru tertawa. Yang membuat Aleisa jadi diam sejenak, pria tampan ini memiliki lesu

ah minum a

capnya bergedik ngeri, “Aku dengar ha

au menc

bol

n untu

an ku dan tidak me

nggur itu dari botolnya, kemudian memegang dagu Aleisa dan me

membuat Aleisa kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. Dia mengingat seluruh sentuhan

kipun melakukannya berkali-kali sampai kelelahan. Dan akhi

ndar di kursi, Aleisa merubah posisi menjadi berhadapan dan menyingk

ngambil keputusan seperti itu. Meskipun pagi harinya, Adeline langsung mendapatkan uang y

aga, apa yang harus aku lakukan?” Aleisa pusing

r

pai membuatnya menabrak loker. Matan

enjadi perwaki

bersaing dengannya, “Mereka

ke arah Adeline, “Aku membiarkanmu mendapatkan keuntungan dari mereka yang memin

au melaporkannya, mere

kir aku

un mengedarkan pandangannya dan berdecak kesal. “Kau tidak akan lolos dariku begitu

*

a tapi kemampuan otaknya setara dengannya. Beberapa kali saling menyalip dengan nilai terb

pelan dan dikurung di dalam kamar mandi. “Adeline, aku merindukanmu” u

amat ya sayangku, aku bangga sekali padamu” ucap perempuan campura

au tidak mer

tugas orang lain. Harus

u sudah selesai dioperasi

rindukanmu. Kapan k

ditangannya. “Kau tau aku meninggalkan UKM

memang tidak me

gkat ke London. Sampai jumpa” ucapnya

kembali mengerjakan tugas yang diberikan padanya. Sampai sang penj

uk dulu di taman fakultas dan focus pada laptopnya. Topeng untu

h malam, Adeline tetap berada disana. Mumpung

iarkan kau berbisnis dengan anak-anak yang lain, sekara

bersama dengan teman temannya. Terakhir kali dia disiksa oleh perempuan ini, rasanya masih

menyarankan aku yang terpil

fkan

ku ya?” Tanya Verent memberikan isyarat p

minta maaf. Tolong jangan lakukan ini pa

au aku yang pantas bera

g perutnya hingga Adeline bahkan tidak bisa berteriak. Ketika Adeline luruh ke tanah, Verent mengambil laptop

eterlaluan” ucap salah satu t

arusnya tau dim

kaget. Dia pun segera mengambil tasnya dan berlari dari sana sebelum wajahnya terlihat. Di ik

ambil memegangi perut hingga kepalanya yang be

ucap sosok yang diyaki

ya diangkat sebelum kesad

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY