img Bermandikan Api: Kisah Reinkarnasi Seorang Putri  /  Bab 1 Prolog (Phoenix Terlahir Kembali) | 2.94%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bermandikan Api: Kisah Reinkarnasi Seorang Putri

Bermandikan Api: Kisah Reinkarnasi Seorang Putri

Penulis: BLEU BAYOU
img img img

Bab 1 Prolog (Phoenix Terlahir Kembali)

Jumlah Kata:1940    |    Dirilis Pada: 24/10/2023

nita berlutut di tanah di depan menara tertinggi. Dia tidak

Ia menggendong seorang bayi dalam pelukannya. Ia tampak khawatir dengan wajahnya yang me

mu." Lian Xin menjaga pintu masuk menara. Dia adalah pelayan is

kan giginya, dia menarik jubahnya. Dia ingin melindungi bayinya agar tidak basah. Kapan itu dimulai? Yun Shang

ring? Dia telah menangis begitu pahit di masa lalu dan sekarang, bahkan pada rasa sakit ya

in. Aku selalu memperlakukanmu dengan baik. Sekarang, tolonglah. Aku hanya ingin bertemu dengan menantu Kaisar dan me

da yang boleh mengganggunya..." Lian Xin berdiri di bawah atap dan menatap wanita yang berlutu

ak menjadi impulsif. Dia bangkit berdiri dan berlari ke arah Lian Xin. Ini di luar dugaan Lian Xin. Dia menguatkan diri, tapi sang

yang sakit, "Hum! Menurutmu apa yang bisa kamu peroleh dengan naik ke atas sana?" teriaknya mengejar sang Putr

kakinya di tangga terakhir, dia mendengar Hua Jing berkata

ia pikir dia akan menjatuhkan bayinya. Dia harus bersanda

tangga terakhir. Dia menyikut pintu hingga terbuka,

eorang pria memantul dari dinding batu. Yun Shang m

marah setelah melihat Yun S

isa berbicara. Setelah menarik napas dengan susah payah, dia berhas

membalas isyarat itu. Dia berkata, "Jingran jika adik perempuanku yang masih kecil ingin bertemu dengan kita, maka biarkan dia. Mengapa tidak mengikatnya di kursi agar dia bisa melihat kita bercinta?" Mulut Mo Ji

ku. Tak seorang pun di Kediaman Putri yang akan mendukungnya sekarang. Yun Shang meletakkan bayinya di atas mej

kannya di pinggangnya. Jari-jari kakinya membelai punggungnya dengan lembut. Api menyala di mat

menawan, " Lihatlah, adik putriku. Biarkan kakak perempuanmu menga

ahak, sebelum melanjutkan den

an erangan bercinta mere

, satu demi satu. Dalam kondisi trans, dia bah

ndiri, dan bersamanya, ada kakak perempuanku ya

di atas meja. Wajahnya tampak lebih pucat dan matanya tidak berbinar. Dia mulai khawatir. Air mata akhirnya jatuh d

pada Yun Shang. Turun dari tempat tidur sekali lagi, dia berjalan ke arah Yun Shang tetapi berhenti unt

o Jingran mengambil bayi itu, membuk

berdiri. Dia lupa bahwa dia telah diikat. Tali-tali

rasakan, Yun Shang menjerit. Jeritannya begitu memilukan sehi

Yun Shang menarik napas dalam-dalam ketika kakaknya mengarahkan pedang ke wajahnya. "Ya ampun! Aku tidak tahu apa yang salah denga

, Yun Shang memohon, "Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan pada w

sakan sakit yang membakar. Dengan itu tumbuh kebencian yang luar biasa di dalam hatinya. Tap

dak ada rengekan? Sungguh membosankan!" Dia memotong tali y

terpeleset dan berguling menuruni tangga. Di dasar menara, dia bang

ar kepala kecilnya. Yun Shang dengan lembut memungut bayinya. "Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Huan'er kecilku baik-baik saja. Ibu akan membawamu menemui Tabib Kekai

Mo Jingran yang telah berdiri di dekat jendela sambil

awah kendalimu, bukan?" Dia tidak bisa pergi. Bahkan jika dia berhasil memasuki Istana Kekaisaran, dia hanya bisa meminta

at wanita itu dalam pelukannya. D

rteriak, "Jingran, k

elayan istana bergegas ke ruang dalam, dan melapor kepada seorang wanita ban

Jing'er* mengatakan bahwa Yun Shang berad

an untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang lai

ngis dan permohonan Yun Shang terdengar. "Ibu, ibu, t

a bekas luka yang menakutkan di wajahnya. Luka itu begitu dalam hingga dia bisa melihat tulangnya. Wanita muda itu membuka

tapan tidak senang. "Menyelamatkan apa

tolong kirimkan Tabib Kekaisaran untuk menyelamatkan Huan'er." Yu

Xin, pergilah dan jemput Tabib Kekaisaran. Dalam perjalanan ke sana, mintalah seseo

Putri muda dengan nada lembut, "Duduklah, Yun Shang. Aku telah mengirim seseorang untuk menjemput Tabib Kekaisaran. Kamu harus

da orang yang merawat Huan'er jika aku sakit. Tak seorang pun ..." Dengan kata-kata itu, dia mengulurkan tangannya yang

g paling kubenci adalah orang-orang yang menodai Istana Qiwu-ku. Bera

tiba-tiba. Sebelum dia bisa memahami apa yang berubah, rasa sakit tiba-tiba men

but di sampingnya terdengar akrab. Yun Shang menoleh untu

ang mengerutkan

sangat dingin, membuat Yun Shang takut. "Bukan maksudku untuk membunuhmu, karena hidu

bodoh di dunia. Aku mempercayaimu, mempercayai Hua Jing, dan mempercayai Mo Jingran. Tidak pernah terpikir olehku bahwa orang-orang yang kupercayai akan memperlaku

an, aku pasti akan menemukan kalian semua. Aku akan membalas dendam, balas dendam..." S

as Yun Shang. Ketika dia merasa tidak ada udara yang

erbalik. Dia mengambil tu

ulannya di cermin. "Mati? Kalau begitu seret mayatnya ke hu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY