ng. Dan berkata, “Nyaris tidak percaya pada pendengaranku
hkan Sang Pencipta, yang menciptakan kita semua. Kalau aku menilai secara objektif, di antara adik – adik almarhumah Ibu, Tant
kses di usia sebegitu mudanya. Walau pun begitu, aku harus membatasi diri, kekagumanku hanya sebagai seorang tante kepada keponakannya saja. Sampai waktu aku mendatangi kantor Sam juga pe
denganku. Sepasang mata buindar beningnya menatapku
nikah, karena selain dilarang oleh agama kita,
di pelindungku, bisa menjadi temanku di setiap sa
an Tante juga, karena nanti hampir tiap hari aku bakal ketemu dengan Tante di kantor. Kalau Tante mau mengunjungi kota yang ada cabang perusahaan, aku juga siap menemani Tante. A
i seorang bibi pada keponakan kandungnya, sekaligus sebagai seorang kekasih yang sanga
arena sudah selesai mencoba semua gaun cheongsam yang kuberikan pad
u. Maka kusambut ciumannya dengan lumatan hangat, sambil melingkarkan lenganku di lehern
sampai akhirnya kuraih tubuh tanteku ke atas
ya, aku pun bergerak cepat melepaskan segala yang melekat di badan
ggal bercelana dalam, kami bergumu
ningga;lkan kesan yang baru juga. Dan aku menolak kalimat yang sering diucapkan orang – orang, bahwa rasa wanita yang mana pun begitu – begitu juga. Tidak. Bagiku, satu
ngkan payudara. Yang jelas aku mulai menikmati sepasang toket berukuran agak gede tapi tidak terlalu gede itu. Dengan meremas toket yang satu dan mengemut pentil toket satunya lagi. Tubuh Tante Della pun mulai menghangat. Terlebih ketika aku mengemut pentil toketnya, sementara tan
. Lalu memelentang sambil mengusap – usap memek plontosnya, s
sudah direntangkan. “Tante Della ini dari ujung kaki sampai ujung rambut tidak ada celanya sedikit pun bagiku, “ kataku
mayoranya dengan kedua tanganku, sehingga bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu tampak jelas di mataku. Ujung luidahku pun mulai menya
s. Terlebih lagi setelah aku fokus menjilati clitorisnya disertai dengan isapan – isapan agak kuat, desahan Tante Della pun mulai terdengar, “Aaaaaa …. aaaaahhh … Saaaaam …. aaaaaa … aaah
memek Tante Della sudah basah, sudah sia
lut vagina Tante Della. Namun tiba – tiba Tante Della terperanjat, lalu duduk sambil memeg
r lagi akan menjadi milik Tante … “ sahutku sambil mendor
ilakukannya. Lalu sepasang paha mulus itu pun merenggang … seolah
agina Tante Della. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong alat
gak, wah, pasti susah masuknya, “ kata Tante Del
ong lagi penisku sekuatnya … m
ek gadis belasan tahun …
belum pernah hamil dan melah
sekuatnya. Dan membe
r di dada Tante Della, lalu membisiki telinganya,
erusahaanmu. Kalau hamil segala, pasti sulit bergerak, “ sahutnya sambil
han – lahan dulu. Dan … sangat terasa betapa sempitnya liang kemaluan Tan
ding liang memek Tante Della terasa sekali. Terasa penisku bergeseran dengan dinding lian
dek, akhirnya aku bisa mengentot liang memek Tante Della dengan lancar. Karena liang memek
g memek Tante Della. Membuat mata tanteku membeliak, lalu
am … Della makin cinta Saaaam … entot terus Saaam … entot teruuussss … ini luar biasa enaknyaaaa … ooooh … ooooh … Sam Sayaaaang … aku sayang kamu Saaaaaam …. sayang sekali …
u sekali ini pula aku merasakan gesekan antara penisku dengan liang memek yang aduhai … dinding liang surgawinya itu seolah terbu
ntil toket kirinya sambil meremas toket kanannya dengan tangan kiriku. Hal itu
aaaaah Saaaaam … penis Sam ini luar biasa enaknya Saaaaam … iyaaaaaaa … iyaaaaaaaaaaa … entot teruuuussss cintaaaaaaaaaa … entoottttttt … iyaaaaaaaa … iyaaaaaaaaaa aku cinta kamu Saaaaam …. cintaaaaaaaa … benar – benar cintaaaaaa … entot terussss
adaku berdasarkan cinta. Aku yakin itu. Tapi bukankah diam –
wanita yang paling kuc
sebuah pohon yang banyak cabangnya.
ita yang pernah kugau
ucintai. Tapi ada beber
ng tak pernah tabah mel
ada awalnya. Justru aku yang menggodanya
nya. Buah benih yang kutabur bai
mpedulikan hal kecil itu. Yang sangat kupedulikan adalah, ketika kudengar Ta
udian mengejang tegang, dengan perut sedikit terangkat ke atas. Lalu kubenamkan penisku sed
olah memeras penisku dengan kencangnya. Kemudian kurasakan liang surgawi ini mengejut – ng
aku sudah
berpura – pura mau ejakulasi. Lalu, setelah Tante Della
n belum ngecrot ya ?” Tante Della menc
r Tante Della lagi. Kemudian mulutku berpindah sasaran. Untuk menjilati ketiak Tan
la jadi terdiam dengan mata terpejam, dengan rintihan melemah, “Oooh Saaam … gak nyangka dijilatin ketek gini enak sekali Saaam … iyaaaa …
ambu