iska segera membereskan meja karena dia i
berikan kejutan untuknya. Dia belum tahu apa yang akan dia
" pamit Kavita, sala
-hati
ng bisa mendukung acara perayaan semacam ulang tahun. Wanita itu sudah tentu sudah
adakan, tapi dia percaya kalau Roni akan m
yarkan konsentrasi Siska, dibacanya
stirahat, jangan lupa hari
sayang atau memberinya kata-kata romantis hingga puitis, dia tidak pernah
bisik Siska seraya memasukkan ponselnya ke dalam tas, setelah
di tempat ya
ta bersama beberapa orang yang men
lokasi. Aku masih ada urusan sebenta
gkat sama-sama aja sih,
kantor hari ini?" jawab Roni. "Jadi kamu duluan
membiarkan Roni berlalu pergi sementara dirinya mu
antin diantar ke mobil yang akan membawanya ke gedung yang l
i sesuai instruksi Pak Roni kepada kami." Sal
suami saya saja." Ririn m
aran parkir saat gedung itu belum terlalu ramai. Ririn turun dari mob
u, semoga pernikah
gukkan kepalanya dengan senyum ce
*
wanita itu duduk di tempat yang telah tersedia dengan hati yang begitu be
udian bertambah menjadi setengah jam, tetapi Siska masih menu
n datang ke resto, hati Siska mulai diselimuti kecemasan. Dia takut se
sekarang?" tanya salah satu pelayan denga
ang dulu ..." jawab Siska lirih. "
tu tersen
nya lagi. "Semoga dekorasi dari kamu
g ada di dalam tasnya, dia mencoba menghubungi kont
enunggu dengan napas tertahan. Saat panggilannya terputus otomatis, di
pikir Siska seraya memasukkan ponselnya kembali ke dala
ya menyapu jalanan, tidak dipedulikannya tatapan ingi
menjawab panggilannya meskipun sedang lembur di kantor. Tidak
ya hampir berhenti berdetak. Beberapa meter dari tempat dirinya berdiri, Siska m
hatkan Roni yang keluar dari mobil bersama wanita ya
arik gaunnya dan berla
s. Roni menoleh dan wajahn
unya di tengah orang-orang ya
an peringatan Roni dan
nya Ririn panik. "Kita sudah
ah satu petugas mendorong S
a!" seru Siska den
an tidak menyenangkan, Roni memis
hat ini," katanya sambil me
amu jelaskan kenapa kamu pakai jas pengantin
beserta orang-orang sudah merangsek maju dan b
ru Ririn dengan mata lentik pen
pa maksudny
aukan pesta
ulut Ririn membuat Siska geme
mempertahankan genggamannya pada tangan suami sahnya. "Ma
ndongak sambil menyatukan satu tangannya yang masih b
ng-orang kini memusatkan perhatian kepada
oni sempat membuka mulut. "Pakai baju pen
kaget karena Sis
a ya, aku ini juga
Roni yang diam membisu. "Jela
sam