img Moonstruck  /  Bab 3 Ruang Temu | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Ruang Temu

Jumlah Kata:1475    |    Dirilis Pada: 02/01/2024

▬▬▬

ng

▬▬▬

IT

baru saja berdering, teman-temannya berhamburan keluar kelas. "Cabut k

PA 1 dulu, ambilin tas cewek yang namanya Simfoni." Menga

ih? Enak aja mae

. Gue tunggu." Lantas begi

yang kini sudah menggelap. "Ye

itu sudah bersiap pulang, tas telah dicangklokan di punda

lo. Seenaknya a

rha

lagi em

gomong

yang namanya Sim ... Sim ... Sim apa, ya

kali!" Xylo

tu lantas mengaitkan satu tali tasnya ke punda

jadi sesuatu. Pasalnya tidak mungkin seorang Lantang Gerhana mau bersusah payah peduli pada orang lain jika tidak ada sebab

yang disebutkan Gerhan m

ri sebanyak dua kali ke permukaan pintu. Tentu saja hal itu ia lakuk

a beberapa siswa yang Beryl asumsikan tengah piket pulang sekolah, di

hnya. Hampir seluruh wajah di sana menyambut Beryl dengan keterkejutan. Mungkin mereka bingung kenapa bisa seora

yang baru sampai di belakang Beryl langsun

namanya ...," Beryl menoleh pa

!" Xylo me

eryl tertawa.

kan nggak tau, yang n

tul mendengar dengan jelas siapa nama yang disebutkan Gerhan. “Gue tanyain Gerhan dulu

perempuan yang berbicara dengan mereka. Sifat buaya laki-laki itu be

an dari Gerhan, sekaligus memutus aksi Xylo.

tas jasa yang udah gue lakukan buat ngambil ta

kepala di sana menoleh serentak. Sebetulnya ada tiga orang di ruangan ini, hanya saja, seseorang yang duduk di atas brankar tampak

teng ngucap salam dulu

juga. Beryl kira dia hanya akan menemukan Gerhan dan pe

arena di mana ada bulldog, di

as berjalan mundur dan mengetuk pintu

empuan yang masih menunduk di atas brankar itu. Ia mengatakan sesuatu yang tidak terlalu Beryl per

yl melempar tas hijau toska di tan

m memberikan tas di pangkuannya pada pere

mengangkat kepala. Tangannya terulur g

engangkat kepala. Ia hanya menunduk, mengundang ingatan Beryl terarah pada sos

mencoba peruntungan dengan memancing perempuan itu agar mau mendongak. Namun, buk

h, d

ga tidak tahu kenapa ia justru merebahkan diri di sini. Harusnya Beryl hanya mengantarkan tas lalu pulang. Xylo bahkan memutuskan untuk menunggu di mobilnya daripada harus mengikut

Beryl membiarkaan suara Cyrin dan per

ana? Kaki lo pas

u udah baikan. Dan juga

as-jelas gara-gara gue nginjek kaki lo, kaki lo jadi

ratu

belum keinjak kamu kaki aku emang uda

gara-gara gue kaki

mpuan tersebut, tetapi entah kenapa ia masih saja enggan beranjak. Lalu, tidak tahu apa lagi yang mereka bicarakan selanju

buh guna menyuarakan protesannya, perempuan bernama

sa pulang sendiri, n

efleks mengangkat kepala hingga membuat Beryl bisa melihat wajah perempuan itu dengan leluasa. Rupanya

dah jatuhin gue

adalah melebarnya mata perempuan itu. Keterkejutan sudah jela

udah sali

suara kian panik. Hal yang justru membuat seringaian Be

i nggak keberatan buat nganterin l

k! Beneran aku

Sejenak raut wajahnya dibuat menyesal, tetapi di

na? Cyrin sebagai pihak yang memaksa Simfoni untuk diantar pulang tentu akan menjadi orang paling bersalah jika terjadi sesuatu pada Simfoni. Walaupun Cyrin

ma mau nganterin dia pula

a meminta bantuan pacarnya untuk menegur Beryl.

yang nganter

otot. Walau bagaimanapun, Cyrin tidak akan pernah rela pacarnya membonceng perempuan l

dah. Toh Beryl cuma mau nganterin S

at seringaian Ber

melintas di wajah

Beryl tersenyum tengil lantas menoleh pada Sim

stru kemba

h-aneh. Awas aja kalo samp

ai aja, Tu

, akhirnya Cyrin berhasil ditarik Gerhan. Beryl sempat mengajak Gerhan tos seraya melempar senyum

l berbalik pada Simfoni. S

ereta kencana sek

▬▬ to be

img

Konten

Bab 1 Sepatu Kets Cinderella Bab 2 Kapas Berantiseptik Bab 3 Ruang Temu Bab 4 Kereta Kencana Modern Bab 5 Menarik Temali Bab 6 Tangan Takdir
Bab 7 Mencari Celah
Bab 8 Berusaha Menampik
Bab 9 Langkah-Langkah Kecil
Bab 10 Pemegang Kendali
Bab 11 Upaya Mempermainkan
Bab 12 Permulaan
Bab 13 What If I Like You
Bab 14 Saling Singgung
Bab 15 For some reason
Bab 16 Try To Get You
Bab 17 Run!
Bab 18 Konfrontasi
Bab 19 Selangkah Lebih Dekat
Bab 20 Yang Tidak Pernah Diharapkan
Bab 21 Berbeda
Bab 22 Mengambil Bagian
Bab 23 Melempar Umpan
Bab 24 Undakan Lainnya
Bab 25 Hujan Pagi Itu
Bab 26 Prepare Your Self
Bab 27 Pertemuan Kembali
Bab 28 Ambil Tindakan
Bab 29 Final Basket
Bab 30 Pertandingan
Bab 31 Saling Mengusik Ego
Bab 32 Membiarkan
Bab 33 Luka di Sudut Bibir
Bab 34 Sejak Dulu Hingga Sekarang
Bab 35 Miss 119
Bab 36 Pesan di Pagi Hari
Bab 37 Untuk Setiap Keresahan
Bab 38 Mengungkit Luka
Bab 39 Your One Call Away
Bab 40 Malam Setelah Hujan
Bab 41 Utuh atau Runtuh
Bab 42 Untuk Apa Bertahan
Bab 43 (Pura-pura) Tidak Peduli
Bab 44 Cerita Lama
Bab 45 Her Scared
Bab 46 Kendali Masing-Masing
Bab 47 Harusnya Bukan Seperti Ini
Bab 48 Berhenti Sampai di Sana
Bab 49 Berapa Patah Lagi
Bab 50 Upaya yang Gagal
Bab 51 Tak Ada Langkah Mundur
Bab 52 Pemberontakan
Bab 53 Waktu yang Terlewat
Bab 54 He Missed Her
Bab 55 Di Waktu Kita Bertemu
Bab 56 Jangan Menyesal
Bab 57 Memang Sebaiknya Begini
Bab 58 Sudah Berjalan
Bab 59 Para Pemain
Bab 60 Hilang
Bab 61 Bermain dan Dipermainkan
Bab 62 Pecundang
Bab 63 Hingga titik ini
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY