img Menaklukan CEO tampan  /  Bab 5 Problem hidup | 7.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Problem hidup

Jumlah Kata:1023    |    Dirilis Pada: 03/01/2024

rt

f lagi di pukul enam sore sampai pukul sembilan malam. Memang biaya kuliah sore lebih mahal dari pada yang kuliah pagi. Se

k ada yang menemani!" Papa takut kalau Mama

u. Riki tak kan pernah setia dengan satu wanita saja. Sebab itulah aku pilih berpisa koordinasih dari

u sudah sampai

k seperti orang ketak

lantur seperti orang sedang mabuk!" cecar

h, lelaki playb

us Cla! Paling ngajak p

is manis sepah di b

agi! Aku ingin move-on dari d

egera masuk. Hari ini dosen jurusan yang mengajar,

Sore semua .

sahut anak-

h hari terakhir

ng hubungi dosen pembimbing masing-masing! Tanyakan apa saja yan

," jawab ka

erakhir pun selesai. Semua yang hadir menarik napas lega, dari tadi dengerin teori tent

. Untungnya aku punya nomor telfon dosen yang di maksud. Dosen terse

kut menghadapinya. Dengan boss CEO yang galak saja, aku beran

**

... d

r kampus. Ku usap layar hape untuk me

menunggu di ha

ngirimnya, sepertinya

?"] tanya

n bicara!"

carakan!"] cecarku sambil menyi

a sudah menunggu Riki di samping mobilnya. Aku pura-pura tak me

tunggu!"

s sepeda motor dan berlalu dari hadapannya. Riki tak

ra motorku dan mobilnya. Mema

enaknya saja menyalip kendaraan di jalan ray

tan meminggir

nekat melakukan ini, kebut-kebutan di jalan r

menjalin cinta lagi d

ku tak tertarik lagi dengan

? Wanita itu sudah mening

. Ia mengusap butiran keringat d

ar kamu sampa

mbil naik lagi ke atas motor,

ng pengendara motor ikutan berhenti. Melihat situasi i

enaknya saja menyakiti hati, lalu ingin kembali lagi.

... der

ternyata pesan dari Mis Caterine. Ia memberi i

gan lupa sarapan serta

komplek perumahan. Alhamdulillah, hati in

**

ucapku sambil membu

m ...," sahut s

y belum pulang, padahal sudah pukul sembilan malam.

guncinya. Kemudian masuk lewat pintu samping. Lamp

m tidur, y

, kalian saja belum

Ma," sahutku sambil men

nggu Abang k

nungguin Kak Roy! Mam

ya," ucap Mama sambil

mineral untuk melancarkan pencernaan. Setelah itu

mendidik aku, agar mandiri tak boleh menyerah dengan nasib. Walaupun mempunyai seorang anak lelaki, tapi

alik jendela kamar, itu Kak Roy yang pulang. Aku lirik jam di ruang tamu, sudah p

mengigau. Aku langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. Tak mau berurusan denga

rulang kali di nasehati, hanya berubah sebentar saja. Selanjutnya kumat lagi sifat jeleknya. Mungk

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY