img PESONA ISTRI YANG TERSAKITI  /  Bab 3 Aku kesepian, guys | 3.45%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Aku kesepian, guys

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 30/01/2024

ah Bu Nina diganti dengan Mr. Hamid. Celotehan macam-macam pun te

k to America for her post graduate". Dan mereka pun hany

eliau, yang jelas mereka sebagai siswa biasa yang tak pun

*

okan

k sumringah wajahnya, karena nanti seusai kuliah dia akan pulang ke Mojokerto. Aku hanya terse

juga akan pulang. Yah, hampir akhir bulan merupakan hari para makhluk pen

anggal satu tiap bulan. Jadi dia harus bisa memanage keuangan sam

um, Lina lebih sering memelorotka

umam dia menoleh ke bangku

ben tak masuk kuliah? Mana berjamaah

a tak mendengar kabar apa pun dari mereka yang b

hanya bisa membeli HP yang bisa untuk berkirim SMS dan telep

etengah hati. Hingga tepat jam setengah lima sore, kelas pun u

n berdua. Pura-pura tak melihat saat dia melintas di dekat keduanya

nku dengan Budi. Kami hanya seperti teman tapi tak mesra. Yah~sudahlah. Mungkin malam mingg

a-kemana. Bahkan dengan nakalnya anugrah Tuhan itu menerobos m

arna coklat yang bertengger disana. Hingga sina

ng kamar. Jarum panjangnya menunjuk ke angka

agu dangdut dari Evie Tamala. Bukan suara biduanitanya yang bergema tapi ju

ju ke pasar kecil dekat kosan. Untung saja penjual nasi urap langganannya

ai. Dia kembali duduk melamun sambil mengetuk-

k' yang ditimbulkan oleh geseran tirai pin

ran dengannya. Dia menghempaskan bokongnya di kursi sebelah tanpa permisi. Dengan a

enawarinya sebagai bentuk basa-basi. Nyatanya tidak. Bahk

ik? Ingin kuco

mangga di tangannya habis. Anak ibu kos itu memb

k loe, "r

a. Gak ada ora

? Makhluk astral?" ta

MS ya?" jawabnya sambil m

ya sambil kembali

sambil mengibas-ngibask

nanya, "sa

-jalan

man

. Setelah itu kit

Ini tanggal tua," sah

ang aku pun juga. Jalan-jalan saja lah sepert

gus tuh. Ok

semangat. Ma

ya cer

dengan perlahan. Shower yang tergantung ditembok diraihnya. Memutarnya dengan knop ke warna bir

nnya dengan hair dryer, Lina pun mulai membersihkan muka dengan micellar

n berpergian dengan mengganti baju tidur dengan c

tengah mengayunkan kakinya ke depan belakang. Posisinya yang duduk d

a menepuk punggung Wati sedikit

u kupret!" sambil langsung

isikan mulutnya non

dasar. M

sambil meraih sandal

ee

alun-alun kota. Tempat menghilangkan segala penat dengan kesegaran pepohonan rindang yang tertanam.

an. Hawanya dingin lengkap dengan pepohonannya yang

lengannya. Lamunan Lina

a a

ton

rimana? Katany

bil mengeluarkan dua kertas yang b

ih anak belinya. Perasaan sedari t

nonton gratis. Dan lihat popcorn dan jus jeruk dingin sudah men

Tahu-tahu semua suda

ii, "sambil menep

h, so

k. Kita nikmati a

menuju mall tempat Cinema dua satu berada. Tak disadarinya gerakan tangan Wa

rlari, saat jam di pergelangan menunjukan sepuluh

ng mereka tuju. Tepat didekat game zone gedung t

makanan yang tertera disana. Setelah menunjukan tiket masuk kepada petugas,

cetak di tiket. "Apa dia mimpi? Ini k

mbil menjawab, "aku berubah selera tahu. Dan itu k

i ada sesuatu yang

ehkan kepalanya sambil

img

Konten

Bab 1 Mas, aku pamit Bab 2 Euphoria Bab 3 Aku kesepian, guys Bab 4 Dasar pria kurang ajar Bab 5 Kecurigaanku Bab 6 Orang baru
Bab 7 Penjelasan
Bab 8 Amarah Lina
Bab 9 Curahan hati Munaf
Bab 10 Isu terpanas
Bab 11 Mengumbar kemesraan
Bab 12 Jangan lupakan aku, Lina
Bab 13 Jangan lupakan tempat ini
Bab 14 Keputusan keluarga besar Cakradiningrat
Bab 15 Penganggu kesenangan
Bab 16 Kamu marah
Bab 17 Pengakuan
Bab 18 Aku juga mencintaimu
Bab 19 Gosip di kampus
Bab 20 Kekecewaan Lina
Bab 21 Tekad
Bab 22 DMC
Bab 23 Dewa marah
Bab 24 Bertemu calon mertua
Bab 25 Hari pertama Lina
Bab 26 Incognitos
Bab 27 Makan bareng dengan pria idaman lain
Bab 28 Kamu hacker, ya
Bab 29 Modus Hisyam
Bab 30 Bertemu Big Bos
Bab 31 Ketidak jelasan sang informan
Bab 32 Tanto merasa senang
Bab 33 Andi, sang asisten pribadi
Bab 34 Menjawab rasa penasaran
Bab 35 Dewa's blue
Bab 36 Kencan yang indah
Bab 37 Dewa yang bucin
Bab 38 Meredakan emosi
Bab 39 Mengusir sang pelakor
Bab 40 Dilema Lina
Bab 41 Kulakukan semua demi kamu
Bab 42 Hari yang padat
Bab 43 Menyergap penculik
Bab 44 Sanggar Pak Dhe Yono
Bab 45 Apakah itu menyakitkan
Bab 46 Penjelasan Dewa
Bab 47 Tumbangnya the stalker
Bab 48 Cafe Maut
Bab 49 Basecamp
Bab 50 Menikmati kebersamaan
Bab 51 Nyinyiran tetangga
Bab 52 Washington DC
Bab 53 Hari bahagia
Bab 54 Pengalaman pertama
Bab 55 Bu Jiwo
Bab 56 Rumah warisan keluarga Sujiwo
Bab 57 Dewa's mansion
Bab 58 Dewa's Limited Company, kantor pusat
Bab 59 Lina mau kerja, titik
Bab 60 Obrolan ruang makan
Bab 61 Ruang sang Presiden Direktur
Bab 62 Jangan coba-coba merebutnya dariku
Bab 63 Rahasia Serin dan Ani
Bab 64 Rencana cadangan
Bab 65 Pesta pernikahan
Bab 66 Galau
Bab 67 Konflik
Bab 68 Split personality
Bab 69 Investigasi
Bab 70 Argumen Hamdan
Bab 71 Raibnya Hamdan
Bab 72 Sandiwara sang CEO
Bab 73 Bertemu klien istimewa
Bab 74 POV, Dewa
Bab 75 Diagnosa Profesor Hans
Bab 76 Hasil penyelidikan Armageddon
Bab 77 Hasil investigasi Armageddon, bagian 2
Bab 78 Kecemburuan Dewa
Bab 79 Bertemu bunda Farel
Bab 80 Honeymoon lokal
Bab 81 Dimanapun asal ada kamu
Bab 82 Rencana Munaf
Bab 83 Di club
Bab 84 Mulai terkuaknya rahasia si kembar
Bab 85 Tangisan Serin
Bab 86 Lina melarikan diri
Bab 87 Dalam pelarian
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY