img Antara Kerja dan Kenikmatan  /  Bab 1 Part 1 | 1.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Antara Kerja dan Kenikmatan

Antara Kerja dan Kenikmatan

Penulis: Juliana
img img img

Bab 1 Part 1

Jumlah Kata:1828    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

nghunjan masih kadang hujan kadang tidak. K

ih punya beberapa hari cuti yang saya sisakan dari tahun lalu, tujuannya sih agar bisa digunakan mudik saat Imlek nanti. Ya giman

a tidak ada kegiatan mending masuk kantor saja. Paling tidak bisa pakai ac gratis lah di kantor, nongkrong di aparte

laporan tahunan. Ya akhir tahun kami gelagapan sibuknya minta ampun buat tutup buku dan buat laporan

ering membantu Pak Stanly, karena diantara rekan-rekan lain, saya nih yang paling muda usianya, jadi dulu paling sering di suruh. Akhirnya sedikit banyak ilmu Pak Stanly saya serap, s

ma anaknya, karena memang ranah kerja kami mengutamakan privasi, sehingga hubungan kerja

alau tidak banya info pribadi yang kami ketahui,

ahun, setahun lebih tua dariku. Hidupnya dipenuhi pekerjaan, terlihat tangguh dan seolah tidak butuh lelaki di sisinya. Dia boleh dikatakan cantik, pake banget malah dan dia cukup tinggi untuk wanita, terlebih lagi di kantor kami, wanita harus menggunakan high he

ahkan menurut ceritanya dia pernah beberapa kali ditawari beasiswa untuk lanjut S2 diluar negeri.

uan. Saya awalnya mengincarnya jadi pacar, tapi sayang, dia sudah punya pacar walaup

cubical kami saling bersebelahan. Seperti biasanya juga Anita selalu tampak cantik dengan ke

ena hari kejepit, jadi ya kerjanya sekedar kerja saja. Lagipula saya dan anita

sambil ngebantuan Pak Stanly, saya dan Anita sebenarnya lebih banyak cengar cengir cerita sana sini. Anita juga sudah tidak segan kalau nyubit dan muku manja padaku, walaupun sebenarnya sakit, kar

a sudah pukul 11.45, ini artinya sudah

an siang

i juga tidak apa-apa”, sambil metanapku

emburu dong” jawab Anita deng

tidak pak?”, tany

ja kalau kalian sudah di tempat makan baru telfon”

galkan pak Stanly di ruanga sendiri

bil wanita, jadi terasa lebih wangi dan rapi. Tentusaja saya yang nyupir, tapi seperti biasa karena ini mobil wanita, fisiknya saja rapi dan bersih, saatku

uh dari kantor kami. Jalanan masih cukup lengang dan mall pun mas

Saya kan sebenarnya perantau disini, jadi selain jalan dengan teman kantor ya tidak ada lagi yang bisa diajak

sering jalan bareng, walaupun sebenarnya saya sangat membatasi diri untuk berhubungan

datang liburan ini

an baru, mesti di awasi langsung pembangunan

teknik apalah gitu, jadi bertanggung jawab atas pembangunan di lokasi gitu. S

saji, tidak lupa dong kami menefon pak Stanly, dan alhasil dia t

kemeja kerjanya dan meni

on, daripada balik kantor tidak ada kerjaa

Anita, karena dari pengalaman yang lalu, saya menjadi karung cakarnya. Kalau ketakutan dia akan mencengkram lenganku, tentunya dengan ja

sudah ngak bagus nih. Tangannya mulai merangkul tanganku, mukanya sudah mulai berlindung di bahuku, tiba-tiba bersamaan den

ilmnya sudah usai, dan lampunya

s perih, ternyata berdarah. Sialan, masa karena non

au memang nyakar!?” ja

imana caranya, bicep kiriku malah berda

enggulung lengan bajuku naik, tapi te

gkannya. Tapi dia tetap saja ingin melihat lukanya terlebih dahulu. Ketoilet dia ngak mau masuk toilet cowok, da

ang ku pilih yang dekat kantor, dan investasinya

aru beberapa bulan juga saya pindahan dari kos. Jadi belum rap

ngizinkanku bawa mobil, ini mah Cuma luka gores sebenarnya, dia saj

masuk langsung bertemu dengan mini bar dan ruang makan dan ruang tamu, sederet gitu, sebelah kiri ada dapur dan dua kam

ada sepatu, atau sendal dari luar, jadi sudah ku sediakan sendal hotel tapi hanya baru sepasang. Alhasil kami nyeker dalam

ri dalam kulkas, eh malah langsung sambar sama An

aku. This is weird, walau masih pake singlet di bawah kemejaku tetap saja i

, hanya tergores saja” jawa

nya gores saja”,

tatapan cukup lama, kami semakin merapat, saat ini Nita telah ku peluk erat. Kedua tangannya juga telah melingkar d

bisiknya pel

ngecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend!

ta terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda,

ng seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih

eninggalkan apartementku. Saya yang shock, baru sepersekian detik kemudia

just

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY