, teli
hidu
kepa
ngkok dan memegangi kapalanya. Sedangkan Reihana,
enjambak dan menguyel-uyel itu muka Calista yang selalu tampak p
mengepalkan kedua tinjunya, mati-matian menahan diri untuk tidak mengania
a paling terkenal kesadisannya dalam hal mem-bully. Calista adalah satu-s
i kelompok itu, merasa terhina akan sikap Calis
, tetapi semua sikapnya yang alami dan kelewat polos it
Calista yang agak terkejut dengan teriakan me
n menontonnya, kini malah jongkok sambil megang ke
mpatnya pasti sangat sibuk dan capek, sehingga tak
membantu dan buru-buru jongkok juga, tetapi lupa
Calista, tetapi malahan ember yang sedari tadi dipeluk gadis itu terjatuh dan apesnya lagi, benda itu meni
r, tak lupa membawa ember
pa-apa. Eh, kenapa kamu basah begitu?" tanya Calista dengan tampan
!" senta
diri dan memapahnya untuk pergi ke ruang uks. Tak
ue nyut-nyutan banget rasanya. Dan buat lo, Cal. Tunggu pembalasan dari gue!
nahan diri untuk tidak kelepasan tertawa. Hingga wajah mereka
ngah barisan dan saling ber-tos ria sembari memuji teman
ni membuat gara-gara dengan Calista,
banyak, hahaha." Diaz menepuk bahu
enyiram cairan pembersih ke lantai, lalu bersiap untuk me
ih sembari mengambil sikat dari tangan Calista. Tanpa sengaja kulit mereka ber
ngo dalam posisi masih jongkok. Ber
mun justru menampakkan ekspresi aneh ka
man ini ga ... gara-gara me ... menukar sa ... sapu milik ... ku." Galih berbica
emalu amat
erbengong menatapnya, alisnya berkerut dan dia b
lu beranjak untuk berdiri. Dan mengambil to
sih tahu tentang apa yang dimaksud. Karena orang itu i
lah, dapet bantuan buat ngebersihin ini kamar mandi
nnya, segera menghela napas lega. Dia mengusap dadanya per
bilik kamar mandi, segera melotot ga
ya si Calista yang harus bersih-
skan, "I ... itu Kak.
tidak bagus, "Heh! Diam aja lo. Kalau ngomong nggak
itu, melanjutkan pekerjaan barunya, yaitu
jalan pergi untuk mencari ke
jengkal di ambang pintu, tubuh semampain
sah deh seragam gue," keluh Devi sembari mencoba untuk berdiri. Tetapi gagal sete
bilik lain dengan tampang songongnya. Tangannya memutar-mutar tongkat pel
mbuat Devi ter
nya begitu nyaring sehingga terdengar sam
gh! Gue hajar lo
hanya bisa menggeleng tak peduli, kemudian kembali
gian merasa takut hingga dengan senga
knya mereka mulai memiliki mental yang kuat, tak begitu
semua keributan ini, mereka sepakat untuk menandai Calis
emiliki kepribadian superior dan memilik
*