pa kita saat ini Madona!” Ardan berdecak kesal ketika Madona menanggapi deng
ah kau lihat aku juga cemas,” Dona masih menyematkan
n di depannya sat ini memang tidak bisa di aja
meja, lalu menghubungi Abdi untuk membere
ihat Ardan kelimpungan memikirkan
atang ke Ruangan saya!’ pinta Ardan dengan suara ba
I
hkan satu patah katapun belum sempat
enapa dia selalu saja marah-marah!
.. T
ada sebuah pintu, lalu dia me
L
media untuk menutup kasus ini, saya tidak mau kasus ini terus berlanjut. Bisa hancur karier saya!
tkan ucapannya. “Coba kau hubungi media yang pertama ka
sempatan oleh Ardan, sehingga dia terpaksa men
ntah Ardan lagi. Dia terlihat sangat panik, ia t
a itu. “Ba—baik Tuan, saya akan segera hubungi media
a dari hadapan Ardan, sehingga Ardan menghentikan langkahnya. “Eh, mau ke mana kamu?” hadang Ardan. Lalu Madona pun menjawabnya, “Saya mau pu
an pergi ke manapun! Kau pikir urusa
itu berakhir, lagi pula untuk skandal itu saya tidak ikut campur. Ja
na urusan mereka berakhir sejak urusan ranjang itu selesai. Seharusnya malam itu juga Dona harus kembali,
usir Ardan, pada akhirnya di
uga dia di hadapkan dengan dua orang tua
p Dona, lalu perempuan itu menatap lagi pada pasangannya, “Jalang mana lagi yang A
k temui Anak nakalmu itu!” sergah seorang pria paruh
nnya, Dona pun kembali melangkahkan kakinya m
di luar gedung itu, Dona hanya bisa menggigit bibir bawahnya s
dak puas-puas juga mengorek informasi Vid
berdering, sedetik kemudian
Ada apa Mih?’ Dona mengerutkan keni
ar penjelasan dari kamu!’ seru Shandra di
ona berjalan melewati para wartawan itu, dag-dig-dug terasa hatinya takut kalau w
at di hadapan mereka itu adalah pelaku perempuan di dalam video p
i kerumunan orang itu, ia pun segera naik ke dalam taks
rumah bordil, semua orang saat ini tengah menggunji
Shandra begitu melihat Dona kembali ke rumah bordil itu. “Mami!
menoleh. “Kenapa kau
i Mih!” jawabnya m
ngkit dari tempat duduknya, lantas
menemui Madona, ia takut kalau Shandra akan menghuku
ak
meringis kesakitan. “Arghhhh!” ringis Dona memegangi pipin
a Mami menampar Dona?” ringisnya masih merasakan sakit,
selalu saja bermasalah Madona?! Apa kau sudah bosan hidup? Lagi-lagi kau melaku
t panjang Madona, me
kit—Mih, lep
a marah Dona? Kenapa kau selalu menyusahkan saya?!” berang Shandra, “K
u, dia menghabiskan Shandra, dan Madona. Ia menghal
ira!” sentak Shandra menarik tanga
hhhhh.” Pe