ng oleh Shandra, “Lepaskan aku Mih ... aku mau membantu Ibu,” mohonnya p
ak rambut Madona, “Mulai malam ini kau aku kurung di
an Madona, setelah dia me
. Jangan kau menghukumnya, hukum saja
idak akan menarik kata-kata saya. Jadi, kau ini jangan pernah berpikir kalau aku akan menghukummu. Cepat kau kembali b
inya, dia berusaha menolong Dona walaup
... TO
as bergegas mendekat pada pintu itu. “Dona, kamu dengar Ibu sekarang Nak? Kamu baik-b
-kenapa kan? Ibu pikirkan saja soal keselamatan I
karena membela dirinya, ia tidak akan perna
sini? Ayo cepat pergi Bu,” usirnya, Dona tidak mau ibunya ikut-i
ni untuk menjagamu,” ujar Almaira bersikeras
kamarnya itu, kini hanya ada sesal saja di hatinya karena telah ceroboh denga
amu percaya sama Orang sialan itu!” um
*
di depan gedung milik tuannya itu. Ia terlihat menarik paksa pria berja
uan Ardan. Kau harus mempertanggung jawabkan
udah saya katakan
Abdi mendaratka
au akan tamat sekarang j
erasakan kesakitan, akibat pukulan A
intih kesakitan dihajar ole
ia itu hingga tersungkur di bawah kaki Ardan. Ardan terkejut dia m
ap pada Abdi. “Siapa dia? Kenapa kau membawanya ke Ruangan saya?
nda dengan Madona, Tuan. Dan dia juga yang telah
tidak habis pikir akan ada orang yang berani menghancurkan nama baiknya.
Oh, saya baru ingat. Kau ini adalah Pengacara yang sempat saya tolak untuk masuk Advokasi saya rup
ang yang dekat dengan Anda. Karena bisa saja dialah musuhmu yang sebe
GH
i Otak Tuan Ardan. Sudah jelas-jelas kau ini pelaku penyebar Video itu, rupanya Anda ini ingin kami je
dan mengelap-elapkannya pada jemari yang berdarah itu. “Jebloskan dia ke dalam penjara Abdi,
iak pada Ardan. Bahkan mengutuk Ardan. “Kau bodoh Arda
menatap pada dua pria di sekitarnya, dan menggeleng
ampiri Abdi, dan meraih kedua tang
rontak, Tuan!” tukasnya geram.
kungan Advokasi supaya tidak berani melakukan hal serupa dengan pria itu. “Kalian lihat siapa Pria ini?” Abdi berbicara dengan lantang, dan tegas, “Pria ini ada
ngenakan itu, Ardan masih menjadi tahanan kota
uangan itu. “Abdi, tidak bisakah kau cari tahu ke mana Perempuan itu,
memastikan kalau perempuan yang di
irannya. Ia menghela nafasnya sebelum kembali
dengan Perempuan Jalang itu. Bukannya saya me
seksinya. Sementara kau tidak bisa merasakan s
berhubungan lagi dengannya karena Madona terlibat
ri kursi kebesarannya. Perlahan mendeka