img Mendadak Disuruh Nikah  /  Bab 4 Milikku! | 19.05%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Milikku!

Jumlah Kata:1561    |    Dirilis Pada: 21/04/2024

erupaya beradaptasi dengan cahaya matahari yang menyorot matanya lalu dipandanginya istrinya yang sudah bersiap-siap. Dress cheongsam berwarna hitam dengan mot

ta Raihan saat ia menoleh ke arah

u bisa tidur saat menjelang subuh. Ya, lelaki siapa yang bisa menahan hasratny

i atau teh?”

… k

Raihan lalu meninggalkan

juga rajin. Pagi-pagi sudah bangun bersia

tercium, Nico mencari sosok istrinya yang berada di dapur. Di dapur, Raihan berkuta

is itu mengaduk kopi di cangkir. “Maaf, ya…” bisik Nico, “

adis itu tersenyum, “aku mengerti, kok,” ucapnya lalu memberi satu kecupan singkat di bibir Nico. I

a indah nan tajam milik Raihan. “Sepahit apa pu

ali masuk ke kamar. Beberapa kali Nico menyeruput kopinya lalu ia ke

kita di bawah,” kata Raihan lalu gadis itu keluar kamar

ergi ke kam

*

han tiba di meja makan. Kuiper sekeluarga dan Barack sedaritadi m

las Raihan sembari melem

mu,” lagi-lagi David memuji, “hm… kalau dilihat-lihat…

a bingung bagaimana menanggapi ayah mertuanya yang mengatakan ia

ak perlu bicara kali ini. Ia berdehem sekali sebelum

Nico. Nico benar-benar tidak menyangka dan tak habis pikir bahwa orang sedingin Barack ternyata bukan hanya

bil untuk dirinya sendiri. David yang melihat pemandangan itu sangat terharu dan bahagia karena

jalan ke pantai bareng-

aihan sembari

co. Nico yang tahu rencana kedua adiknya sebenarnya merasa agak terganggu karena ini adalah bulan madu ia dan Raihan, seharusnya

a menatap si tomboy Hasya ketika gadis itu memasuki mobil dan duduk di de

duduk di sini? Kau sendiri tahu kalau aku suka

debat dengan Hasya tidak akan ada hentinya. “Ter

tapi sepertinya menyenangkan bisa akrab dan bebas berekspresi dengan saud

k Nico dan Hasya memang

enyum senang. “Iy

nik. Mereka membeli topi pantai, dan beberapa gelang hingga dream catcher. Raisya sangat menyukai Raihan begitu pun sebaliknya, ia seperti memilik

aleng dingin. Nico tak bisa mengikuti alur pergerakan para gadis-gadis s

Hasya menuju ke bibir pantai, bermain-main dengan ombak di sana, sedangk

seru Raisya. Kemudian ia dan

ninggalkan mereka berdua. Sedangkan Nico, ia malah lega akhirnya ada momen ia berdua dengan istrinya. Ia lalu mendekati Raihan

n menuju penjual minuman dan memesan minuman

gan kipas kertas yang ia beli di toko pernak pernik tadi. Nico lalu memandang R

iha

t minumannya menoleh.

ang ingin

? Kataka

pernah be

ya… beberapa

“Lalu… yang terakhir ka

didua

an tak percaya jawaban

put minumannya, “itu masalah ya

ntik kamu diduakan…” gumam Nico, “lalu… apa

inumannya lalu memajukan tubuhnya sembari menatap Nico dengan panda

m jahil padanya. Seolah mencari jawaban dari pertanyaan

uhnya kembali, “kita sudah jadi suami istri, ti

membuat Raihan terkejut. Raihan semakin kebingungan dan penuh

aku akan membuatmu melupakannya! Aku tidak akan membiarkan pria

anggapnya begitu serius pertanyaan yang sebenarnya hanyalah pertanyaan iseng. Bebera

a suara pria memanggi

menoleh ke arah suara yang ternyata milik

kutnya, nanti siapa lagi yang da

Raihan…” tebak Jeremy dengan yakinnya ketika memandang Raihan yang duduk di sebelah Nico. Raihan melempar senyuman manisnya sebagai jawaban. “Perkenal

Raihan sembari men

i yang Raihan kenakan. Ternyata benar kata Nico bahwa istrinya amat cantik dan Jeremy meng

sih memandang kagum Raihan. Jelas ia tak senang jika istrinya di

n perasaan sahabatnya. “Dia ada kok di

melambaikan tangannya ke arah mereka dari kejauhan lalu wanita itu berlari ke tepi l

Baiklah, sepertinya ada yang kesal hari ini, aku susul istriku dulu, ya,” kat

ir Nico, “mengganggu

ereka berd

Rai

Y

kita aka

ruma

sana sampai aku membeli rumah untuk kita,” jawab Nic

an lembut. “Ya, tentu saja. Sekarang aku adalah

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY