k sedikit yang menganggap bahwa pernikahan ini hanyalah upaya Aruna untuk membalas dendam atas penghinaan yang diterimanya dari keluarga Adrian. Namun, Aruna tid

duduk bersama Reza, menghadapi wedding planner y

Pak Reza, Bu Aruna?" tanya wanita i

akan menjawab. Namun, Reza hanya tersenyum

khirnya. Suaranya tegas, meski

apkan semuanya. Mengingat waktu yang sangat singkat, k

, terlalu cepat dan mendadak. Namun, setiap kali ia menat

orasi putih dan emas tampak memukau. Lilin-lilin kecil yang menghiasi meja memberikan su

putih gading yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya disanggul

una merasa gelisah. Ia menatap bayangannya di c

za tiba-tiba terdengar dari ba

elan jas hitam yang elegan. Pria itu berdiri di amban

ih," jawab

endekatinya dengan hati

gangguk. "Ini semua terjadi begitu cepat.

u ini tidak mudah untukmu, Aruna. Tapi aku berjanji, ak

jujuran dalam kata-katanya. Dan ia

amu, Reza," kata

ra tamu undangan, diiringi tepuk tangan meriah. Namun, di antara keramaian itu

l, seolah menyesali keputusan yang telah dibuat keluarganya. Namun, Aruna tidak peduli. I

enyapa para tamu. Ketika mereka sampai pa

ta Adrian pelan, sua

Aruna singkat, berus

gan penuh percaya diri di samping Aru

Aku tahu. Dan aku tidak

semakin erat, seolah ingin menunjukk

pergi, Aruna merasa lega. Ia me

kasih,"

pa?" tan

ada di sisiku,

ening Aruna dengan lembut. "Aku

kamar pengantin mereka. Aruna duduk di tepi tempat tidur

pikirkan?" tany

senyum kecil. "Aku hanya memikirkan

eruntung? Aku pikir aku

ampingnya. "Kamu bukan beban, Aruna. Kamu a

rsentuh oleh kata-kata Reza. Untuk pertama kalinya

adi istri yang baik unt

a erat. "Dan aku akan selalu me

tkan awal yang baru. Namun, ia tahu perjalanan mereka masih panjang, dan masa lalu mereka akan