img Incarannya Tante dan Janda  /  Bab 1 Lastri pengasuh dan kekasih | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Incarannya Tante dan Janda

Incarannya Tante dan Janda

Penulis: Arwana
img img img

Bab 1 Lastri pengasuh dan kekasih

Jumlah Kata:1729    |    Dirilis Pada: 18/03/2025

an misterius kedua orang tuanya. Meskipun kehilangan mereka, ia mewarisi sejumlah hotel dan rest

ganya, Lastri. Wanita berusia 35 tahun itu sangat menyayangi Randy. Meski usianya tak l

amanya terus berputar di kepalanya, membuat hatinya terasa s

pur, melihat Randy duduk sendirian. Ia pun

enapa,

tidur, Bi," ja

irkan?" tanya Last

ama, Bi," sahut Randy, s

Tangannya yang halus mengusap punggung pemuda itu dengan l

ehilangan orang yang kita cintai memang tidak

di depannya. Tangannya meremas jemarinya sendiri

asanya masih seperti mimpi. Tiba-tiba Papa dan M

embayangkan bagaimana perasaan pemuda yang telah ia anggap seperti an

dan Mama kamu pasti ingin melihat kamu b

sorot kelelahan di matanya, tetapi juga kehangatan yang perla

gak ada Bibi, mungkin aku sud

adar tangannya menyentuh pipi Randy,

lalu ada unt

ada sesuatu yang mengikat keduanya dalam momen itu. Randy merasakan detak jantungnya

m, Lastri mengalihkan pandangannya

ani kamu tidur ya sayang.'' ucap Lastri sam

berbaring miring berhadapan dengan Randy, tangannya mengelus rambut Randy dengan penuh

stri tahu hal itu, perlahan dia menarik tangan Randy dan menelusupkan di da

ta dada yang masih kenyal it

s ya? pelan aja meremasnya " ucap

i," sah

n hangat. Lastri pun bangkit perlahan, lalu m

an yang begitu menggoda di hadapannya. Perlahan, Lastri menarik t

Sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya membuat dadanya berdebar kencang. D

u..." ucap Lastri pelan

ututnya dan sedikit membukanya, m

menunduk, mendekatkan wajahnya ke area gua Lastri yang sudah menganga, menantinya.

nsasi yang begitu menggoda. Setelah bertahun-tahun tidak merasakan sent

asa, sementara aroma khas dari liang gua semakin membangkitkan gairahnya. Ini

n... Kamu masukin punyamu, ya?" pinta La

bantuan tangan Lastri, ia mengara

emakin memburu. Gerakan Randy yang semakin cepat membuatnya semakin

gi..." seru Lastri, tubuhnya melengkung sempurna,

keluar bareng, ya..." kata R

dalam hitungan menit, tubuh Lastri menegang, lalu ia berseru

r, Bi... aghhh.

jiri gua Lastri. Dalam sekejap, tubuh keduany

p erat tubuh Randy. "Sayang, Bibi p

enikmatan seperti ini... Aku s

i, lagi, dan lagi-hingga kelelahan menguasai tubuh merek

mandi dan menyiapkan sarapan buat Randy, sambil membaw

ggak masuk kuliah kah.'' ucap Lastr

" sahut Randy sambil mer

mandi

menarik wajah Lastri lalu menciumi

' kata Lastri berusaha

askan pelukan nya lalu me

di dapur, "Bi aku mau menemui Tante

a urusan yang belum selesai, kam

andy ya, biar aku pakai

aja sayang, bibi

ngan malu dan minder lagi, karena sekara

engelus lembut kepala R

ng kepercayaan mendiang papa dan mamanya. Setiba di kantor

ng aja kamu," sapa Ratih

cantik aja, kok,"

di kamar Tante aja, ya?" ajak Ratih, lalu men

uju lemari pendingin. "Kamu mau m

jawab Randy sam

i meja. "Tante menyuruhmu kemari karena ada

n?" tanya Ra

hu, Sayang," ucap Ratih

ahu, Randy segera membuka tas berwarna pink itu. Di dalamnya, terdapat beberapa dokumen kepemilikan prope

seger memeluknya dengan erat, Randy membenamkan kepalanya di dada Tante Ratih.Jant

an masih ada Tante disini yang akan selalu

ak "Makasih T

gecup lembut pipinya. Sentuhan itu seakan membangk

n, melihat Randy terpaku, Ratih yang sudah terlanjur terbakar hasrat seger

k menelusuri tubuh Ratih, hingga akhirnya merem

" bisik Ratih, suaranya

uga..." sahut Randy

pun tak tinggal diam-ia menarik Ratih lebih dekat,

n yang terawat rapi. Ia mendekatkan wajahnya ke area itu, jemarinya menyisir rerumputan hin

dari bibir Tante Ratih

ng... terus... ahhhh... masukin, Sayang! Cepat! Tante sudah n

semakin cepat. "Sayang... aku nggak tahan... ahhhh... aku mau keluar... aghhhh..." erang Ratih. Tubuhn

u suka..." sahut Randy sambil semakin c

kungkan badannya. Detik itu juga, tercipta denyutan yang diikuti rembe

kan rembesan di sekitar gua, lalu Ratih segera menar

asukin ya? Tante mau ban

, ia menindih Ratih, lalu mengara

hh..." ucap Tante Rat

emakin jelas terdengar. "Terus, Sayang...

an menekan, membuat Ratih berseru, "Sayang... cepat!

ah mau keluar... ohh... ahhh... ohh..." bala

seruan lirih dari Tante Ratih, "

memuncratkan lahar panas yang cukup banyak. Sem

esis Tante Ratih saat menerima se

Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY