menggigil. Di dalam dirinya, ada kehampaan yang tak bisa lagi dihangatkan oleh apapun, bahkan ole
ontonnya. Sejak malam itu, mereka seperti dua orang asing yang terjebak dalam satu atap. Tak ada bentaka
ai di sekolah," ujar Salma sambil m
h dari tiga kalimat kepada Salma sejak malam pengakuan itu. Bukan karena tak punya k
akhirnya keluar rumah,
yang. I m
um akhirnya mematikan layar ponsel. Ia ba
ia mengulang semua yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Ia ingat bagaimana dulu ia rela meninggalkan pekerjaannya demi membesarkan Amara. Ia ingat malam-mal
rhenti di sebuah taman kecil yang sepi. Duduk di bangku kay
g mulai berbisik, "Kenapa kamu masih
embut, tapi keras kepala-yang menjawab, "
an, dan selalu memaafkan. Tapi kini, sesuatu dalam dirinya berubah. Ia tidak ingin hanya m
kemeja putih dan rok hitam panjang, wajahnya rapi dengan make-up tipis. Terlihat
tkan dahi. "Ka
mendaftar kerja lagi. In
Rayden. Aku enggak akan bergantung lagi pada kamu. Aku akan
i hamil. Kamu ha
ekarang? Waktu kamu sibuk tidur dengan wanita
Kali ini, tak bis
ggal di sini, silakan. Tapi kamu harus tahu... aku tidak akan menunggu kamu lagi. Aku bukan perem
olah ia baru sadar bahwa istrinya kini bukan lagi sosok yang lemah dan pa
ubah," gu
awab Salma, "kare
ahal, memandangi jam tangannya dengan gelisah. Sud
ak ada pesan. Tidak ada p
i mengetik pesan panjang,
a mau, terutama pria seperti Rayden-beristri, lelah, dan mudah dimani
jauh. Dan Clarissa benci tidak
u saja, kamu salah besar, Rayden," gumamnya samb
alik perut buncit dan mata yang letih, ia melihat seseorang yang mulai
n-bulan, ia membisikkan kata-kata kepad
baik saja. Kita akan baik-baik