ang perceraian. Rafa berpikir diamku adalah bentuk penyerahan. Dia terla
kota Jakarta, dan aku, sebagai Direktur Operasional, memegang kendali atas lebih dari yang Rafa bayangkan. Ay
ya Aurel, asisten pribadiku
g, dia bisa langsung menyuruh orang-orangnya me
ay, kau yakin masih bisa men
"Aku tidak akan menyerahkan kendali sebelum waktunya. Rafa masih
canamu?"
tersenyum samar. "Kita mulai d
i divisi pengembangan, dan aku yang memberinya kesempatan menangani klien-klie
n memutus p
r cabang di Surabaya, jauh dari jantung kekuasaan. Posisi i
ntu saja. Aku ingin melihat reaksinya langsung saat
ak perlu me
pintu ruanganku terbuka keras. Rafa berdiri di sana
mua ini, Nay?"
t menjadi Direktur Cabang di Surabaya. Selamat.
u bodoh? Ini
au pikir aku tidak tahu kau menggunakan akses proyek pe
ebar. Dia tidak menduga a
lupa siapa yang punya semua catatan transaksi
ak bisa menghancurkan karierku
bukan hanya urusan pribadi. Ini pen
pertama kalinya, dia melihatku bukan sebagai istrinya-tapi sebag
dah bicara dengan pengacara. Gugatan per
sedang bermain dengan boneka kelincinya. Aku mencintai anak ini lebih
mengangkat tubuh mu
n, "Mama akan melindungi
lum sepenuhnya mengerti. Tapi pe
afa. Rumah mereka yang kubangun di kampung. Biaya rumah sakit ibunya. Adik-adiknya yang kutitipkan pekerjaan di perusaha
ebuah pesan dari nom
n bicara.
ngan mata menyipit. Ku
ika, jam dua siang
pakah dia cukup kuat untuk berdiri di hadapanku setelah menghancurkan
a akan berlangsung damai, maka dia sedang m
Dan ini belum permul