i menit kelima, dan mulai melangkah beriringan dengan Arash untuk keluar dari kantornya. Tidak lupa Elma juga memberikan Mya yang rupanya mas
konpsirasi antara dia dengan ayahnya. Terlebih tadi pagi saja, Mya sudah memperingatkan Elma tentang pernika
ya malah melambai mengantar kepergiannya den
, sebegitu tidak suk
il sang pria. Ini semua karena ayahnya sudah mengantisipasi Elma untuk tidak memb
ungkinan besar tujuan dari meeting ini hanya
atu pria saja, apalagi pria yang bukan tipe-nya. Ini memang bukan salah Arash, tetapi Elma sebal karena laki-laki itu terlihat menurut saja padahal d
gan ayahku yang terus menerus membahas status lajangku dan mendesakku untuk segera menikah. Apalagi ket
yang baik, Arash. Justru masalahnya dari sekian banya
at khawatir dengan gaya hidupmu. Dia bilang kau menjadi terlalu liar dan butuh sosok suami yang bisa mengendalikanmu dari sifat tidak terkendalimu itu. Sementara ayahku bi
erti itu kepadamu?! Ayahku tidak pernah
muannya. Dengarkan dengan seksama apa yang mereka
anak penurut di depan mereka semua sedangkan aslinya kau juga tid
rat dan banyak, aku tidak mau lagi menambahnya dengan berdebat. Perc
rang pria tidak bisa bertindak sesuai dengan hati nurani
an berjalan memutar hanya untuk sekadar membukakan pintu mobilnya dan membantu Elma keluar. Sungguh ... tindakan yang sangat gentleman sekali, tetapi
*
saya yang dingin. Selama ini saya sangat khawatir karena Arash belum pernah dekat dengan perempuan mana pun. Kamu adalah calon yang pas untuk mendampingi putra saya
empurna untuk menjadi pasangan dan aku yakin bersama putramu, kita bisa memiliki cucu dengan bibit yang unggul. Terlebih perusahaan kita juga akan sangat diuntungkan dengan adanya
a sebuah pembicaraan mengenai lanjutan rencana perjodohan. Elma melirik
sih sangat sibuk mengurus perusahaan kita. Urusan pernikahan bisa ditunda untuk lain waktu," sahut Arash yang membaca gurat ketidaknyaman ya
masih sibuk dan nyaman dengan kehidupan masing-masing," tambah Elma pula dengan nada merengek. Ini adalah fase pertama, me
enikah dengan Arash! Kau benar-benar memalukan Ayah, Elma. Bagaimana bisa kau menentang hal yang sesempurna ini? Ara
ngan pria dan ranjang aku juga sudah merasa tercukupi. Lantas untuk apa menikah? Tanpa ikatan itu saja
Elma. Sebagai ayahmu aku
h pribadiku! Ada apa dengan semua ini? dari semua pria kenapa aku
a, k
kat anak perempuan lain dan menikahkannya dengan Arash. Karena aku tidak mau!" Itu adalah sikap yang paling kurang ajar yang Elma perlihatkan, a
an Elma, dan sebagai pihak yang membawa wanita itu k
n tingkah laku putriku. Dia memang terkadang suka bertingkah semaunya, aku merasa gagal menjadi seorang ayah karena tidak bisa mendisiplinkan dia. Setelah melihat apa yang terjadi malam ini, a
an emosional. Dia tidak ragu mengatakan apa saja yang menganggunya, itu mungkin akan sangat berpengaruh secara positif kepada Arash. Lagipula sebelum aku memutuskan untuk membicarakan soal perjodohan aku tentu sudah tahu rumor yang menerpa putri kesayanganmu. Tapi
ahnya katakan. Tetapi alih-alih diam di temp