gus kesal karena ini adalah kali pertama dia bertengkar hebat dengan ayahnya. Biasanya pria itu sangat mudah dinego, apala
a Elma perlu menjalin hubungan yang bisa retak kapan saja macam itu? Elma tidak akan mau
lm
mengeluarkan sebatang rokok dari tas tangannya dan menghisap benda itu sambil menarik napas dalam-dalam. A
jadi biarkan aku mengantarkanmu kesana," bujuk Arash yang
n menjauh dari Arash untuk mencoba menghentikan taksi. "Bawa aku ke bar," ujar Elma pada satu taks
ma," tutur Arash dengan serius, dia memandang sang supir taksi yang tak juga pergi di detik berikutnya dengan cara
mengusir taksi yang mau aku
au membuat situasi ini j
ula aku harus menurut saja saat aku tidak suka? Memangnya kau tidak bisa cari istri sendiri sampai kau tidak menentang mereka? kau lupa aku ini mantan kekasih adikmu!
idak p
ma terbeliak. Apa yang
apa yang kau katakan?" ulang Elma tidak percaya
an orang lain atau seorang perempuan yang bisa menerima jenis hubungan polyamore tanpa
idupnya hari ini. Tetapi yang paling besar adalah pengakuan
pe pria yang suka dengan hubungan monogami. Lantas bagaimana
bebas, hingar bingar pesta, dan juga hedonisme. Sebelum tahu faktanya Elma juga berpendapat kalau dia pria yang sangat sempurna. Tetapi ternya
Y
nya alasan lain untuk
anganku soal
uk
nta
akan topeng alim untuk menyembunyikan k
*
ik yang memekakan telinga melainkan hanya alunan musik jazz semata. Aroma tembakau melambung di udara, sedi
a salah satu kursi, Elma menatap sang barte
makin meletup-letup. Elma harap dia cukup beruntung untuk menemukan seseorang yang mena
sahut sang bartend
at-lihat pria itu lumayan mendekati seleranya, dia tampan dengan rambut dan mata sewarna langit malam dilengkapi kulit yang kecoklatan dengan kumis dan janggut tipis. Dan yang terpentin
menghangatkan tubuhnya kalau beruntung laki-laki
lagi ketika sang bartender menyodorkan gelas
. Sorot matanya yang tajam dibingkai dengan eyeliner hitam, dia bisa menebak kalau si wanita pasti cukup jeli ketika proses mengaplikasikannya sebab hasilnya begitu presisi. Ya, singkatnya dia sangat cantik
rucap jelas tidak bisa ditarik kembali. Jadi pria itu memutuskan untuk mengambil resikonya kalau wanita ini akan tersinggung dan marah. Lagipula diia memang cukup dibuat penasaran o
ng sempat terkejut lalu terkekeh dan meneguk gin-nya dengan cara yang anggun. Tidak hanya itu, Elma juga mengeluarkan sebatang ro
ujurnya saya selesai jam tiga pagi," sahut sang bartender yang kemudian memilih mengalihka
dak pernah bertanya soal pekerjaanku kalau begitu," katanya sambil terkekeh lalu kemudian menempatkan dagunya pada salah satu tang
oda balik pelanggannya yang cantik jelita. "Kalau kau cukup pe
ang. Dia bukan pria polos, dan sejak awal Elma juga menyadari hal tersebut. "B
ai
ntungnya tid
dan mungkin saya bisa memberikan p
"Kalau begitu ak
ngedipkan mata dan melanjutkan melayani pelanggan lain yang menepi ke barnya. Member
di dalam hatinya. Itu kesan pertama yang cukup kuat dan menarik dari seorang pria, dan Elma ak
rsikap friendly dan bahkan sesekali flirting dengan mereka. Bahkan tidak sampai disitu, Elma juga menerima ajak mereka untuk menari di lantai dansa. Ya, mereka semua me
padanya. Saat itulah Elma memberikannya sebuah kedipan mata menggo
na