img ENIGMA: When We Are  /  Bab 3 Hanya Sebatas Kebencian | 15.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Hanya Sebatas Kebencian

Jumlah Kata:2548    |    Dirilis Pada: 15/05/2025

tep gabisa, gue ga terima oranglain lagi. C

alu bilang kalo lo itu bisa. Jadi, mau

tin gua, sampai gua kehilangan semua semangat gua. Tapi kal

a? Pergi lo," usir

a. "Gue gamau. Gue mau bicara

an sekarang, gua lagi males ngomong sama lo. Lebih baik lo balik, tuh,

Lo tuh berdua kenapa si? Gue cuma nanya itu aja, apa sulit buat lo jawab? Gue memang bukan s

siapa gua, jadi lo gausah sok perhat

uat Elang tidak habis pikir dengan gad

rubah Lang? Dari dulu sampai sekarang, lo tetap gini-gini aja. Gue kek gini k

ama gua! Mending lo urusin tuh." katanya. Elang pun pergi se

ingga hilang dari hadapannya. S

ebelum menunggu respon dari gadis itu. Jaksa men

.." monolognya serayu membalikkan tubuhnya, kemudian

Sabi. Mending lo urusin hidup lo aja dulu

a gue pengen bantu aja dia, emang gue salah? Lagipun ... S

Iya, gua tau. Tapi, gimanapun lo

nya Sabiru menaikk

ua ini, Bir. Tugas lo, cuma satu, yaitu

ra bergantian. Hm, ada yang aneh dari mereka berdua. G

Attaya sedikit ragu karena tidak bisa mempercayai Sab

H

belum pesen." pamit Attaya serayu bangkit

da waktu berdua. Semangat

yang masih kesal Elang selalu berdekatan dengan

nap

epalanya. "Gua gapap

any

perasaan aku ini? Masih mau anggap aku s

pusing ketika membahas topik seperti

ang akan membuatku bahagia. Nyatanya, memang benar hal itu. Aku lebih banyak bahagia ket

ng diturunkan buat membahagiakan si pr

l, "ini-nih. 11-12 an

sampai

pun tetep gabisa, gue ga terima orang

in b

ipun gue gagal move on, gue

selalu bilang kalo lo itu bisa. J

a! Gua harus ingetin lo gimana lagi, hah!?" desis Jaksa. Ia

a usaha

apain aja, Lang? Siapin mental lo

, yakan? Jauhin dia aja susah! Sebenarnya lo kenap

a bisa berpikir sekarang, entah gua juga

ernah dimarahin sama orang sekalipun masalah kecil, Jak. Lo tau? Sabiru marahi

li sama lo, bukan suka sama lo! Lo udah cukup menderita, gua kek gini juga peduli sama lo, karena g

ng, Bian suka sama Sabiru. Mereka deket, sementara lo? L

kitin gua, sampai gua kehilangan semua semangat gua. Tapi

bir

lo setahun keknya belum dijawab, malahan lo kena debu cinta-cintaan. Gini, nih.

gua ga kenal sepenuhnya sama Sab

*

alam dari cewe

jaehyun bangga dape

s. Apa lagi nangisnya di depan aku, aku teras

rinya ingin menghampirinya, pad

s. Ia menghelakan nafasnya kasar. "Ngapain lo teriak-teriak

hat. "Sori bro, jadi, gue mau memperta

awab iya atau

apa lagi wajah Attaya terasa kecew

a ada urusan sama Elang, dan lebih deket sama Elang, Vi. Pas confes, Elang di sana soalnya. Lo sendiri ke

da urusan apa Sabiru sama kak Elang? Setahu gue, Sabiru ga akan gi

ncana selanju

mirk, cowo itu sudah memikirkan ide-ide u

ak

dan menatap satu pusat pada nara sumber. Ada dua c

enapa?" tanya Jaksa pelan seolah-olah d

namun, memiliki aura semangat hidup jika bersama keempat saha

owo seribu kekeceriaan. Memiliki alis tebal, anggap

nganggukkan kepalanya, kemudian menatap seke

ksa malas. "Kalian be

h kita pergi ke mana-mana." celetuk

sa sampai dianggap gay karena terlalu dekat dengan Mahe

n nih ceritanya? Kaya pacaran aja lo berdua

bercanda, kaya lo pada ga ada kerjaan apa selain gan

ggelengkan kepalan

nya serayu duduk di samping Jaksa. Mahesa yang melihat Alka du

Mahesa memandang kedua sahab

hesa serayu memijat pelipis

Alka mengulang pertanyaan Mahesa memb

a.

u. Terakhir dia melihat gadis itu, bersama Elang, karna, jarang sekali Elang berinte

rnah setuju kalo cewenya Elang itu Sabiru. Kaya,

udara segar. "Sesuatu hal yang ga bisa dip

p dia baik, Ka! Dia tuh bukan siapa-siapanya, Elang. Dia ga ada hak buat ngatur-ngat

in ... Cewe itu peduli demi masa depannya. Apa, Elang marah ketika Sabiru marahin dia?

ngan dunianya, Mahesa sibuk bermain handpone, karena, baginya, Ia

g, biar Elang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Dia bukan anak kecil

nyelesain masalahnya sendiri, Ka." ka

Takdir juga ga akan tau, Jak. Masalah itu setiap orang

n kedua sahabatnya itu. Takut membebani saja, c

berkaitan sama Bian

ik jadi berhenti melakukan aktivisnya. Se

l sama Bian, Jak?" ul

ang wajah melas, "Iya. Mereka kenal, ba

tidak suka dengan Sabiru, bukan masalah Sabiru dekat den

ergembira ketika bel pulang berbunyi, rata-rata anak sekol

untuk pulang bersama dengan Bian. Meskipun gadis itu menolak, tetap saja

hanya dia asik, melainkan dia tidak suka meneb

izin Sabiru sambil kekeh se

angsung menatap kearah Sabiru untuk mend

Ia juga rasanya penasaran, dirinya tuh bingung harus apa. Kata anak-anak SMK 07 Bang

ang muka galak di depan anak

cowo playboy, jadi jangan heran sama tuh cowo. Aku tuh, tipe cowo yang ga mau nyakiti

Ya, jawabannya ada yang pertama tadi, aku bukan cowo caper yang

wabannya. Sebenarnya banyak yang Sabiru ingin tanyakan pada Bian

udah tau sifat kamu kek gini

nap

y, setia, perhatian, gampang buat jadi pendengar. Ga m

anya, sebab, cewe itu mampu membuat Bian Gibraka tersenyum. "Ohh ... Kalo c

embuat alis Sabiru

m?

ga pantas untuk menangis. Apa lagi nangisnya di

lang dengan selamat." ungk

sudah di depan gangnya, tadinya Bian ingin me

cess. Jangan bilang makasih lagi, ya? In

nya aku ga enak, terasanya kaya ... Ga harga

sosok orang yang ingin terus membuat Sabiru Anan

kan kepalanya. "Iya, aku bahagia

ga bahagia kalo kamu bahagia, Bi. Terus bahagia,

dihan bukan hidup

engen kamu bahagia, selalu." j

a pasrah. "Iya-iya. Ini ud

ku, nih?" goda

an polosnya. "Anggap aja begitu. Ini udah sor

hal. Jangan lupa senyum be

." Sabiru tersen

n sudah pergi jauh dari sini. Sabiru la

i ini. Semoga, semesta juga

u rumahnya. Tiba-tiba, handponenya pun berbunyi mem

siap

wo, gausah centil sama cowo lain.

-deket sama Elang. Sekalipun lo deket dan membuat Elan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY