mu." tegas pria paruh baya itu
gkahnya menjadi terhenti menatap mal
seorang duda, namun, memiliki empat anak,
g sekolah, Ayah mau ngajakin kamu dinner sa
urusan yang lebih p
sampai tidak mau ikut acara k
alah denger nih? KELUARGA GUA UDAH HA
yah Gbran bangkit dari duduk
kan? Semua hancur. Lantas, yang anda ang
npa anda sadari masih mau anggap dia keluarga atas penderitaan bun
eriak Ayah Gibran tida
nya gelisah melihat semua ini hanya diam tidak
r? Aku ga mau lagi melihat pertengkaran a
Kalo ngga, kamu habis sama Ayah,
utus cinta." canda Sabiru ketika melihat Bian
Bian? Masalah bokap
a ngajak aku buat dinner
masalahnya apa?" tan
i. Di mana rasa pantas seorang Ayah mempersilakan wanita lain di depan istrinya, Bi? Apa dia panta
gsek, Bi.
eburuk apapun dia sama kamu, dia tetap Ayah kamu. Aku tau masalahny
mu. Bagaimanapun juga, kalo siapapun yang j
rima dia, Bi. Ga ada yang bisa gan
sama? D
gia dengan keluarga kamu, anggap aja aku sebagai rumah kamu, Ian. Aku siap jad
ya istilahnya aja. Tapi arti dar
uat terima apa yang kamu belum terimanya. Tapi, kal
kaget dengan apa yang cowo itu lakukan. "Bi, aku udah anggap kamu sebagai rumah.
kenapa takdir tid
terima gitu
dengar semua cerita yang Elang ceritakan
a, Lang? Kalo lo nanti ikut, diem-diem kita semua juga ikutin lo. Biar kita s
a, Jak. Kalian ga perlu buntutin gua
membujuk kepala batu, itu susah, bahkan beribu
, kemudian langsung memotong ucapan
yang ingin membantu lo dikeadaan susah maupun senang." tu
kalo ga mau bantu coba?" Jaksa dan Alka mengangguk setuju apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu - Mahesa. Mahesa tersenyum ketika pa
kat sebelah. "Ja
ra sahabatnya memaksa segala sesuatu yang memang harus, t
as pasrah, lalu ia me
gia. Sementara Mahesa melompat-lompat dengan tertawa, so
ALAN LAGIII!" pe
Mereka memang sahabat gua, selalu mem
erikan Elang seorang sahabat.
keluarga, yang penting gua punya
*
ayang jangan
bulan o
*
› @skyho
tasya (R
bimanyu
braka (
*
i keluarga, tapi jadi robot yang harus nurut apa yang kalian mau, apa ga
h kasih untuk gua bah
*
ci
alam i
a tersenyum-senyum. Ia pun berniat untuk membalas cha
, ya ..." goda Violet kekeh
dek perempuan kesayangannya itu. "Diem. Mana papah? Jadi atau ng
"Bilang aja mau jalan sama Sabiru. Sebenarnya kalian tuh punya hubungan atau g
eknya sendiri bukan dari orang yang dinantikan. Bian melirik kearah V
, ya bang, setahu aku, cewe itu harus sering-sering dikasih bunga, coklat, ataupu
k membuat list dihandponenya leb
natap Bia
nganggu
tu yang pertama, kedua itu, cewe suka beli ya ga semua cewe yang suka, tapi ada lah pastinya. Cewe
n si ... Ada gantinya, coklat, permen, ice cream. Nov
ggukkan kep
kaan calo
ma Bian ga
ga tulip, n
lat, gue na
eli baran
permen
ice crea
nyum sampul melihat itu. "Ada juga ya, bikin cowo kulkas
em Violet. Lo anak kecil tau apa? Itu A
Ogah banget gue pacaran sama dia. Gue ma
"yang kaya gua cuma buat Sabiru, ga ada ya
ci
Selamat dinner
a-tiba menyala mendapatkan pesan
pinya memerah, bibirnya tak bisa untuk berhe
NIKAH SEKARA
*
tidak mau tau!" intruksi dari wanita paruh baya
a aktivisnya terhenti. "Elang ga akan ikut, bunda aja sam
MU HARUS IKUT TIDAK MAU TAU!"
membuat lukisan gadis yang tersenyum. Ia tersenyum menatap lukisan yang
n tidak datang dua kali. Lebih baik kamu siap-siap, awas saja tidak mengikuti semua perintah bunda.
kan nafasnya, setelahnya, ia bangkit dari d
lengkan kepalanya heran pada putranya. "Ada-ada saja, lukisan sepe
*
g setiap sudut. Banyak sekali orang, rame
? Emang mau ngapain!? Norak banget ka
bra
senyuman itu tak lupa membuat perkelahian tad
ke sana, jangan malu-maluin, Bian. Dan kamu, V
memperpanjang suatu masalah. Tak lama kemudi
Ayah Gibran serayu cipa-cipiki
nya untuk tersenyum. "Kita juga b
am kali." sindir Elang yang sendari ta
k melirik kearah anaknya itu. B
rang sopan ..." uja
rsenyum sampul
umpul." celetuk Bian serayu melipatkan kedua
Ga kaya anak saya, hanya melukis saja kerjaannya,
na saya mendidik anak saya dengan benar. t
andingin lagi.
s kaya Bian. Kamu harus bisa mencon
Sangat mengerti, namun, apakah setelah banyak hal yan
kan oleh seseorang lagi. Semesta, ap
ika melihat wajah Elang y
et, Bian." ungkap
emujinya. Memang dia tidak suka jika dipuji oleh oran
pitutur gadis seumuran dengan Violet sembari mena
dek, dirinya hanya tersenyum tipis, keti
h diperjelas juga.
ih baik kak Hira lebih banyak sadar.
"gua bukan cowo modelan brengsek
dengan adek tirinya itu, terlalu terpesona. Kepalanya
Malu-maluin aja. Kasihan itu, Hira. Minta ma
ga apa adanya, jadi, sesuai
ah nyakitin hati kakak gua, lo pikir lo ga bre
isyarat menggelengkan kepalanya. "Udah, Elang. Gausah bi
kenapa malahan kakak jadi belain dia? Kak
anya melotot seolah-olah tak terima jika ade
kak? Apa perlu diulangin
GA MALU SAMA NAK BIAN SAMA NAK VIOLET? KALI
tidak adil untuk dirinya. Bian selalu me
ebagai keluarga, tapi jadi robot yang harus nurut apa yang kalian m
u pilih kasih b