n hanya membawa harapan yang lama tersembunyi, tapi juga
di
a juga beke
los. Nadine yang ceria, penuh percaya diri, dengan s
apat-rapat tim. Aku, yang selama ini berusaha melangkah maju, justru me
etap
u posisi dan kenyataannya. Nadine bukan hanya rekan kerja bi
impan segala perasaanku rapat-rapat. Setiap kali Dimas menatapku, aku
, menarik nafas dalam-dalam, dan menyembunyikan rasa cemburu
ertanya pada
rena cinta, atau hanya ketakutan kehilang
i panggung drama yang a
etap
teta
rus merasakan jara
lam diam itu ada harapan k
, aku mungkin bisa kelua
belum ta
Nadine semakin d
puternya, dari sudut ruangan yang a
terkadang berbagi pandangan penuh arti saat rapat. Dimas terliha
enghalang yang tak terlihat,
Dimas saat berbicara, aku merasakan
*
tanpa sengaja mendengar Nadine berkata, "Aku senang kita b
lembut, "Aku juga, Nad. Kamu
an" itu m
lebih dari sekadar bayangan, buk
aku memilih diam, bahwa aku harus kuat walau sakit. Ta
ku menulis
nahan diri, tapi juga tentang belajar m
us bertahan di bayang-bayang atau mel
ku masih
eski tahu harapan
coba me
s men
ngan bekerja lebih keras, membaca lebih banyak buku, bahkan bertemu teman-te
berusaha menjauh, semaki
tapi pikiranku melayang jauh ke masa lalu. Senyum Dimas, cara d
tak bisa kumiliki terasa seperti melepas udara dari paru-paru? K
*
cil kami di perpustakaan dulu, bagaimana dia bilang aku adalah tempat yan
diri di persimpangan antara
sudah lama terpendam. Tapi bayangan Nadine selalu meng
m hati yang rapuh. Mencintai dalam senyap, s
aku haru
a, hati ini masi
rgulatan yang tak pernah ber
ang tanpa henti, rasa ini adalah cinta yang dia
n melupa
ar-bena
enjauh, pikiranku malah semaki
t mejanya, jantungku b
dari kejauhan, aku seperti t
kanlah gadis yan
ang mudah diajak b
kenalkan kepada teman-temannya
anya
bisa menatap dari jauh, dan m
sa kesepian di
bersama, sementara aku me
bertanya
ah? Kenapa kau terus m
k punya
epi, aku menulis
nuh luka, harapan yang tertahan, dan m
harus berhe
ku harus m
ku tak
i seseorang buk
milih, walau pilihan
h terus
m yang tak pernah
dan melepaskan da
g tersesat di antara dua d
dan ke
pi aku semakin tenggelam dal
ikan rasa di balik wajah dat
a, aku mendengar, tapi hat
dan cerita, sementara aku hany
agian dari bayangan
ertanya pada
erjebak dalam cinta yang tak terbalas,
n itu tak pe
ku takutkan selama ini akan terjadi yaitu kehilang
u memil
juga menjadi pelindung yang menjag
an saat menyapanya, aku menyimpan r
aatnya datang atau mungki
terj
dalam harapan yang semakin puda
uatu saat nanti, aku menemukan
karang, aku m
g tak pernah punya keberania