img His Darling Debtor  /  Bab 4 Perang Batin | 5.97%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Perang Batin

Jumlah Kata:1654    |    Dirilis Pada: 21/05/2025

lumn

, dan dengan langkah berat keluar kamar. Dia memelankan langkah saat mendengar suara dari lantai bawah. Masih di anta

berani mel

ngkinkannya mengintip perbincangan di lantai bawah anta

ini kesempatan bagiku untuk lep

h. Dia menapaki sentuhan dingin marmer dengan gemetar, meraba-r

si tanpa harapan bisa melakukan apa saja untuk keluar

apakah orang tanpa harapan yang s

itulah yang mematahkan lamunan, membuatnya refleks mengeratkan pegangan pada pagar kaca. Kilatan

menyerobot. "Halo, Nona Whitmore. Seharusnya kau be

dalah dokter yang memeriksamu. Kau terkena demam, dan aku d

u akan me

ll dengan mudah membacanya. Meski begitu, pria itu bi

datang kemari untuk membantumu,

tangan Dr. Monroe penuh harap. "Terima kasih, Dr. Mon

ien yang terkena demam, tapi Clara membuatnya s

ackwell berkata dengan nada yang tenang, "Dia me

a melakukannya, karena hidupku juga bergantung pada Damon." Raut putus asa di wajah Clara membuatnya tak tega,

ampingnya, memberikan isyarat tak langsung bahwa berbagi ti

n kebingungan. "Apa?" tanyanya, seol

tajam. "Kau tak mem

erut. "Hah?" Ekspresinya

kemari untuk memeriksa kondisi Nona Whitmore di jam padatku, ta

tanya Tuan Blackwell

ang harus diwaspadai."

a berbicara empat mata. Setelah menemukan strategi yang tepat, di

Clara pergi, tapi tangan Tuan Bl

Kalian tunggu di sini,

ackwell pergi, dan dengan cepat dia

anya Clara dengan nada tak sabar, kera

lunjuk di bibirnya sendiri. "Aku

uah kartu dari saku dan memberikannya kepada Clar

ut dengan pupus harapan. "I-ini

ng mudah untuk ditipu. Jika berhasil keluar dari sini pun, bukan berarti kau benar-benar bebas. D

ulakukan?" Suara Clara

a. "Untuk saat ini, i

u tak bisa mengikuti keingi

membahas tentang dirinya yang diminta menjadi gundik bagi Tuan Blac

. Monroe dengan ra

h. "Aku ... tak bis

Blackwell muncul. Kehadirannya sudah menjadi pusat bagi d

" ucap Tuan Blackwell de

kopi. Sementara itu, Clara baru sadar bahwa dirinya masih memegang kartu nama sang dokter, dengan cepat dia menyembunyi

katakan, Dae. Hubungi aku jika ter

hanya tersenyum pada wanita yang tampak begitu sedih, memunculkan simpati baginya yan

diri di penthouse. Saat semua orang pergi, Clara langsung ambruk duduk di l

*

Dr. Monroe. Kartu nama sang dokter sudah memberikan jawaban, tanpa

da. Dr. Monroe, sebagai dokter yang memprioritaskan pasiennya, mun

terbuka. Kekhawatiran mendorongnya keluar dengan cepat, mencari C

a dengan suara keras sambi

ckwell lega akan hal itu. Namun, ketidakpuasan masih membaya

a terpaku pada sosok Clara yang berdiri di dekat kitchen island, memegang se

kegelisahan yang menguasai sebelumnya. Dia enggan membahas s

n sesuatu di belakang tubuhnya saat dia mendekat, membuat ekspresinya kemb

ng. "Biarkan a

ba-tiba merasakan sesuatu yang dingin di sana. Dia semakin meng

ekotak es krim. Kemarahannya sirna sekejap mata, be

a akan meloncat dari gedung,

nghilangkan harga diri untuk mengintip dapur musuhnya. Dia tak menyadari bahwa Tuan Blackwell sudah kembali

rasa lapar dan ingin mengenyangkan dirimu. Tapi," matanya menatap kotak es krim, "ken

a yang ada," jawab Cla

berbohong dan perlu membuktikannya. Namun, sesuai

"Aku melakukan perjalanan ke luar kota sebelum b

u. "Aku memang bukan pria baik, tapi tak seburuk itu sampai membiarkan orang yang tengah sakit men

salah akan keadaannya. Meminta makanan dar

mbuat wanita itu tersentak. Awalnya ingin marah, t

tapi kau jelas memaksakan dirimu." Setelah berkata, Tuan Blackw

nkan

protes Clara. Dia terus melangkah dan menaik

kalau terus bergerak," kata

lambat, sadar bahwa dia tak bisa m

epi ranjang, dan meraih ponselnya dari nakas. Dengan c

a paket makan siang untukku? Aku i

ell. Ke mana saya h

e penthouse.

ya, menatap Clara yang memalingka

i sekali lagi, dia harus berkompromi dengan kea

pada ponselnya. "Aku dan No

l dengan persamaan

elai pakaian wanita untuk Nona W

nita yang terselimuti. Tatapan mereka bertemu da

tahu agar Silas bisa membelinya? Tapi jika kau keberatan, aku tak masalah melihatmu

img

Konten

Bab 1 Penawaran Tak Terhindarkan Bab 2 Terkurung Dalam Bayangan Bab 3 Kekuasaan dan Keputusasaan Bab 4 Perang Batin Bab 5 Kesembuhan Yang Menyesakkan Bab 6 Tawar-menawar Takdir Bab 7 Batas Di antara Kita
Bab 8 Percikan Rasa
Bab 9 Pertaruhan Keinginan
Bab 10 Langkah Tersandung
Bab 11 Di bawah Kendali
Bab 12 Bayang-bayang Masa Lalu
Bab 13 Perasaan Tak Terucap
Bab 14 Darah Tersembunyi
Bab 15 Menyentuh Hati
Bab 16 Keganjilan
Bab 17 Beratnya Kesadaran
Bab 18 Jalan Terbelah
Bab 19 Krisis di Klub
Bab 20 Menghadapi Kenyataan
Bab 21 Harapan Baru
Bab 22 Pertentangan Hati
Bab 23 Kejutan di Pagi Hari
Bab 24 Topeng Persahabatan
Bab 25 Sandiwara Camilla
Bab 26 Sebuah Kesempatan
Bab 27 Pengakuan Dalam Hening
Bab 28 Keputusan di Ambang Kegelapan
Bab 29 Harga Balas Dendam
Bab 30 Janji Yang Terlupakan
Bab 31 Tes Toleransi
Bab 32 Kepuasan Yang Terganggu
Bab 33 Menuntut Jawaban
Bab 34 Ciuman dan Kewajiban
Bab 35 Pesta Rahasia
Bab 36 Jaminan Intim
Bab 37 Sehari di Kebun Binatang
Bab 38 Di Balik Tato
Bab 39 Titik Temu
Bab 40 Menghapus Luka
Bab 41 Dilema
Bab 42 Tekanan Keadilan
Bab 43 Sebelum Panggilan Mengganggu
Bab 44 Persimpangan Cinta
Bab 45 Jejak Pengkhianatan
Bab 46 Menyimpan Kekhawatiran
Bab 47 Kasih Dalam Diam
Bab 48 Pertemuan Tak Terduga
Bab 49 Pelukan Terakhir
Bab 50 Midtown Center
Bab 51 Membalikkan Kekalahan
Bab 52 Pelarian di Tengah Kesedihan
Bab 53 Konfrontasi di Malam Hari
Bab 54 Kejaran di Lorong Hotel
Bab 55 Pengakuan Tulus
Bab 56 Kancing Yang Hilang
Bab 57 Keintiman di Kamar Mandi
Bab 58 Ruang Dominic Merrick
Bab 59 Detik-detik Kehilangan
Bab 60 Pengorbanan
Bab 61 Extra Chapter 1
Bab 62 Extra Chapter 2
Bab 63 Extra Chapter 3
Bab 64 Extra Chapter 4
Bab 65 Extra Chapter 5
Bab 66 Extra Chapter 6
Bab 67 Extra Chapter 7
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY