img Teman Tidur CEO Kejam  /  Bab 5 Hanya Milikku | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Hanya Milikku

Jumlah Kata:1916    |    Dirilis Pada: 22/05/2025

ini, Creya mengurung

membiarkan cahaya matahari masuk kini tert

saja di meja kecil di sudut ruangan, menunjukka

walkan, sesuatu yang sangat tidak biasa bagi dir

ar pada kejadian saat makan mal

yang dengan mudah merebut perhatian Tyson, membuat s

af pada Tyson, dan semuanya akan selesai," gumam Creya kesal sambil memeluk bantal erat-er

onjak kaget, matanya membelalak melihat Gever berdiri di ambang pintu. Wajahnya terlihat m

r memenuhi ruangan, membuat Cre

"Berhenti menyalahkan orang lain atas kegagalanmu sendiri! Kau pikir dengan mengurung diri seperti

ta apa. "Aku juga sedang berusaha untuk membangkitkan diriku sendiri pa, aku sedang merencanakan sesuatu untuk memba

tu bukan cara untuk menyelesaikan masalah. Bangun dan lakukan sesuatu yang berarti, atau kau akan kehilangan segal

dekati, kecuali kalau Beatrice yang melakukannya!" bentak Creya, suaranya bergetar antara kesal da

, lalu membuang napas

menarik gorden tinggi besar dengan kasar, membiarkan cah

ai wajah Creya, membuatnya memalingkan mu

bakat, dan memiliki karier yang sukses. Kamu adalah putriku, darah dagingku. Kamu punya uang, kuasa, dan segalanya. Bagaimana bisa ka

kamu lebih dominan, lebih percaya diri, maka kamu akan menang. Kamu harus tahu cara memainkan permaina

kaca. Ada campuran rasa terluka dan keraguan dalam dirinya. Na

uk mengalahkan Beatrice, tetapi keyakinannya se

i dipenuhi cahaya matahari. Suaranya rendah namun tegas, mencerminkan sosok p

apkan dengan penuh perhitungan, seolah-olah ia sedang memberikan arahan dalam strategi perang. "Dengan kamu menyingkirkan Beatrice, kamu akan memil

perlahan mengalihkan pandangan dari ayahnya ke lantai, p

akal. Wajahnya yang sebelumnya terlihat frustrasi dan penuh kemarahan kini berubah.

umamnya pelan, lebih k

Beatrice tidak ada, Tyson tidak akan punya alasan untuk menolakmu. Jangan biarkan dirimu kalah

i. Bibirnya yang semula mengatup rapat akhirnya tersenyum tipis. Ia kini mengerti bahwa untuk

*

terasa berat namun nyaman. Cahaya matahari pagi menem

njadi jelas. Yang pertama kali tertangkap oleh matanya adalah sosok yang m

i six-pack terlihat sempurna, se

hari yang menembus kaca, memberikan efek dramatis y

erlahan melewati garis rahangnya yang tegas. Setiap gera

nciptakan kontras dengan kulitnya yang hangat. Kalung itu seperti simbol, men

enelan ludah. Pemandangan ini bukan hal baru baginya-ia sudah sering mel

uk diabaikan. Ia merasa seperti terperangkap

i pria itu, dari tubuhnya yang berotot, rambut basah, hingga tatapa

nya menolak. Dalam hati kecilnya, ia tahu-Tyson b

tak sadar sedikit gelagapan. "Kamu sudah bangun?" suara Tyson terdengar datar, dingin seperti bias

kegugupannya. Ia langsung bangun, duduk tegap untuk

mbuatnya semakin sulit mengendalikan diri. Tyson d

aja menghindari kontak mata dengan pria itu, takut apa

mana dengan Nyonya Mera?" tanya Beatrice dengan nada cema

akal-satu-satunya yang ia pikirkan hanyalah bagaimana meng

, seperti sedang membaca pikirannya. "Kau tidak perlu memedulikan mereka,

ekilas. Namun tatapan itu saling bertemu, dan waktu seolah

ali, tetapi di sana ada sesuatu yang l

keras, dan ia tidak mengerti kenapa dirinya begit

ngan di hadapan Tyson, tetapi ka

ra yang begitu mendominasi. Beatrice tidak yakin, tetapi satu hal ya

ce hingga wajah mereka sali

! Tak boleh seorangpun memilikimu, termasuk Lowis atau siapa

lah terfokus dan terpusat pada mata elang

tanya Beatrice membuat Tyson m

uk Beatrice terasa

mu di atas kendaliku. Semua kehidupanmu, adalah milikku!" tek

tepi ranjang dan menyambar ka

eringati Tyson sebelum ia

i ranjang, pikirannya seolah

k hipnotis baginya? Kenapa i

, cara ia memandang Tyson bukan lagi sebagai seorang atasan

memungut semua bajunya dan pergi ke k

sa malu dan jijik, namun di satu sisi, ia tidak bisa mengelak,

ngenal pria lain yang lebih baik darinya batin

pergi dari sana. Hari ini jadwalnya

yang begitu lezat sungguh menggoda pe

ggoda selera ma

t masaknya, seharusnya Beatrice yang ada di sana

n siang saya baru bisa kembali ke kantor, hari ini jadwalnya saya menjenguk ibu di r

annya di atas piring yang sudah ia tata rap

ntahnya singk

lepas apronnya dan duduk berhadapan dengan Beatrice, ia

p Beatrice begitu i

n pertamanya, sungguh lezat dan

an atau percakapan yang terbuka untuk menghi

ragu ia berbicara, "Apa boleh saya minta cuti dua har

utnya dengan tisu dan menatap B

lain, aku tidak mau orang lain mengurusku!" Beatrice menelan salivan

nannya, apa yang kau harapkan da

get kala kedua kakinya dihimpit

duanya, jadi laporkan apapun yang kamu lakukan padaku, mungkin aku bisa membantu atau memaham

guk dan menarik kedua kakin

naik ke lantai atas meninggalkan Beatr

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY