setia, ragu-ragu sejenak sebelum bertany
kekesalan tampak di w
alau berfoya-foya bisa meredakan amarahnya, biarla
bergetar. Peringatan lain muncul-lebih dari enam pu
gawal berdiri kaku, lengan mereka menenteng tas belanj
an pembelian terbarunya kepada Gilang, yang tangannya tampak kosong. Te
dahinya melembut saat dia melirik ID penelepon. Jari-jarinya yang panjang m
r pandang terkejut. Apakah bos m
eriksaan lanjutan. Dia tidak sadarkan diri, masih dalam operasi," ucap seseorang di ujung telep
perjalanan." Dada Kevin terasa bera
n telepon, tatapanny
a, dia menoleh ke Gilang dan para pengawalnya. "Tetaplah bersamanya. Beli ap
b kelima pria itu
melangkah pergi, meninggalkan Flor
idak nyaman melip
akan senyum lebar. "Nyonya Flora, jangan khawatir. Pak
mam Flora, nada bicaranya mengan
mata, terkejut de
asistennya adalah satu hal. Tapi membersihkan kekacauannya? Katakan padaku, Gilang-apakah kamu p
jadi kaku, senyum
tu menatapnya dengan tatapan
rga kaya-mengetahui suaminya telah meninggalkannya demi wanita
mereka. Dia menunjuk ke arah tas-tas yang memberatkan mereka. "Satu sa
mendarat den
da barang yang k
mata terbela
dengan cara yang tidak
gunakan uangnya untuk hal yang lebih baik." Dia memutar kartu
tidak menyadari kepergian Kevin m
nnya hanyalah menguras h
ara pengawal
Flora kembali berbelanja, kartu i
jang hari. Namun saat dia duduk untuk makan, pria itu munc
ngkeram pergelangan tangan Flora dan menarik
asa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia
ai cambukan, "Kenapa
di tabrak lari itu, 'kan? Aku berikan semua yang kamu inginkan, rumah, mobiperwujudan dendam
bingungan Flora
. Dipilih hari ini supaya perhatianku teralihkan saat orang yang kamu pekerj
yang meresap ke dalam tulang dan me
bih dingin dan tajam. Tuduhannya yang tak masuk akal itu memiliki efe
a mengejek. "Betapa puitisnya. Mengubah p
li Kevin goyah, teriak
n statusnya. "Pikirkan saja. Kenapa aku harus menghan
aranya merendah, seperti sebilah
kilas. "Ah. Kamu pikir ak
nya yang terkatup rapat dan matanya yang b
nya rapuh. "Setelah diperlakukan sebagai pengganti? Setela
mendarat sep
Aku tidak berseli
sambil mengenakan cincinku." Seny
engan kata-kata!
rhalusinasi tent
inya, seolah-olah mengupas lapisan-lapisan untuk pertam
ang aku menyewa seorang pria untuk membunuh
tak tergoyahkan, tetapi sikap dinginnya tetap ada
ora ter
, buku-buku jarinya memutih. "Sempurn
Persetujuan langsungny
lah tidak mengun
inap masuk. Apakah
ntahnya menghanc
suatu yang buruk bergejolak di dadanya-rasa kesal? Kesalahan? Sebelum dia