ihan yang menyesakkan dada. Calla duduk termenung di kursi panjang di sudut ruang tunggu, tubuhnya r
utrinya, t
sisinya. Tidak ada pelukan terakhir, tidak ada suara yang m
Masih jauh
uk pertama kalinya sejak malam itu. Tangis yang dipendam berhari
rang perawat lembut m
gala yang kami bisa. Leona sudah tenang sekarang. Tapi jika ibu ingin, kami
Ia menatap jendela, hujan masih turun pelan, seper
ewah dengan lampu kristal yang berk
alun lembut di udara yang hangat. Lyanna, dengan gaun merah anggur yang elegan, berada di pelukan
terlihat kosong-seolah ada bayangan gelap ya
gkat ke ponselnya, Ares mengabaikannya. Se
s. Tolong se
n singkat, berusaha men
anya pada rumah sakit te
abar buruk datang menghantamny
maaf. Leona sudah
hantu, tawa berubah menjadi gema kosong. Ares memandang ke arah
kata, tapi hanya suara bis
ahnya. Hatinya yang remuk menjadi lebih hancur. Air matanya
memilih untuk tidak ada di saat putrinya sekarat? Bagaimana mungkin
mereka-rumah yang dulu penuh harapan dan tawa kecil anaknya. Kini hany
ng retak di sudut meja. Foto itu menunjukkan tiga sosok b
i bukan hanya soal kehilangan anak mereka, tapi juga soal pe
elnya bergetar.
aku sudah gagal sebagai suami dan a
alasan. Di matanya, Ares sudah
rtemu dengan Lyanna secara tak sen
erinding. "Aku tahu ini sulit, Calla. Tapi aku datang bukan untuk merebut
mana kau bisa bicara soal cinta, saat kau m
ku hanya ingin kesempatan kedua. Ares dan aku d
Masa lalu yang menghan
dirinya yang tak pernah padam. Ia sadar bahwa hidupnya
a tidak bisa membiarkan Ares dan Lyanna berjalan beg
dupnya kembali, dan menunjukkan pada duni
snis keluarga mulai goyah karena fokusnya terbagi, dan rumor tentan
a akan hancur. Namun, hatinya tetap terbelah antara rasa
terakhir Leona, Calla berdiri di balkon rumahnya
siknya pada diri send